Moldova: Rusia Berniat Gagalkan Negaranya dalam Aksesi Uni Eropa

Rusia terus lancarkan serangan hybrid ke Moldova

Jakarta, IDN TImes - Kepala Badan Intelijen dan Keamanan Moldova (SIS) Alexandru Musteata, pada Selasa (5/3/2024), mengungkapkan bahwa Rusia berniat menggagalkan rencana negaranya dalam aksesi Uni Eropa (UE). Ia juga menuding Moskow berniat ikut campur dalam pilpres tahun ini. 

Relasi Rusia-Moldova terus memanas di tengah ketegangan dengan Transnistria usai penerapan pajak ekspor impor. Bahkan, wilayah pro-Rusia pecahan Moldova itu sudah meminta Moskow untuk melindungi penduduknya dari tekanan pemerintahan Chisinau. 

1. Rusia akan menargetkan pilpres dan referendum integrasi Eropa

Musteata mengungkapkan Moskow sudah menargetkan pemilu lokal di Moldova pada November 2023. Sekarang, Rusia berniat ikut campur dalam pilpres yang akan dilangsungkan tahun ini dan proses referendum integrasi UE, serta pemilu parlemen pada Juli 2025. 

"Sekarang mereka berniat mengambil keseluruhan dia tahap intervensi dalam proses elektoral. Kami dapat informasi bahwa mereka berusaha mengganggu referendum integrasi UE, mengintervensi pilpres, dan merusak institusi politik dan kandidat yang mendukung aksesi UE," terangnya, dikutip Balkan Insight.

Ia menambahkan Moskow akan mendukung berbagai aktor politik yang dikontrol atau tidak dikontrol secara langsung oleh Rusia. Setelah terpilih, mereka akan menjadi boneka untuk kepentingan Kremlin. 

"Sejumlah aktor pro-Rusia secara langsung maupun tak langsung punya hubungan dengan mata-mata Rusia, konsultan politik, kelompok kriminal terorganisir yang berada di bawah Kremlin, kelompok oligarki, dan aktor politik lainnya," tambahnya. 

Baca Juga: Ukraina Klaim Dapat Produksi 2 Juta Drone Tahun Ini

2. Musteata peringatkan penggunaan Telegram dan TikTok untuk menyebar hoaks

Moldova: Rusia Berniat Gagalkan Negaranya dalam Aksesi Uni EropaIlustrasi logo aplikasi TikTok. unsplash.com/@solenfeyissa

Musteata menambahkan, perhatian khusus harus diarahkan pada platform media sosial, seperti Telegram dan TikTok. Kedua platform tersebut yang kerap digunakan untuk menyebarkan propaganda Rusia, selain di televisi. 

Sebelumnya, Wakil Sekretaris NATO Mircea Geoana mengatakan, Rusia berusaha mengganggu langkah Moldova dalam aksesi keanggotaan UE menggunakan taktik hybrid.

"Ini adalah cara Rusia untuk mendorong kepentingannya dalam rangka mengganggu arah Republik Moldova ke Eropa atau negara-negara lain yang sedang memproses aksesi UE," ujar Geoana. 

Pada akhir tahun lalu, Chisinau sudah memblokir sejumlah saluran televisi berbahasa Rusia yang dimiliki oleh oligarki serta buronan terkait kasus korupsi, Ilan Shor dan Vlad Plahotniuc.  

3. Gagauzia ingin dekatkan diri dengan Rusia

Moldova: Rusia Berniat Gagalkan Negaranya dalam Aksesi Uni EropaPolitiku Partai Shor, Marina Tauber. (facebook.com/MarinaTauberOfficial)

Pada Jumat (1/3/2024), Gubernur Gagauzia Moldova Eugenia Gutul mengadakan kunjungan ke Moskow. Ia menyatakan keinginannya untuk memiliki hubungan dekat dengan Rusia dan menuding Chisinau menekan hak-hak rakyatnya. 

"Kami ingin melanjutkan dan menerima dukungan dari Federasi Rusia," ungkap Gutul beberapa hari setelah Transnistria meminta Moskow untuk melindungi rakyatnya dari tekanan pemerintahan Moldova. 

Dilaporkan Reuters, Gutul terpilih sebagai Gubernur Gagauzia pada tahun lalu dan dikenal sebagai sosok yang dekat dengan Ilan Shor. Wilayah yang didominasi etnis Turk tersebut dikenal memiliki pandangan pro-Rusia. 

Menanggapi pernyataan Transnistria dan Gagauzia, anggota parlemen Moldova Oazu Nantoi mengatakan kedua wilayah tersebut berkeinginan merusak stabilitas Moldova dan heran dengan sikap Rusia yang mau ikut campur soal Gagauzia. 

Baca Juga: Kepala Intelejen Rusia: Alexei Navalny Meninggal karena Takdir

Brahm Photo Verified Writer Brahm

-

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Vanny El Rahman

Berita Terkini Lainnya