Moldova Tolak Mediasi Rusia soal Perdamaian Transnistria

Hubungan Moldova-Transnistria kian retak

Jakarta, IDN Times - Moldova meninggalkan mediasi dari Rusia soal perdamaian Transnistria yang sudah berlangsung dalam 2 dekade terakhir pada Minggu (28/1/2024). Moldova merasa kedahiran Rusia dalam masalah ini akan menjauhkan negaranya dari Uni Eropa (UE).

Belakangan ini, hubungan Moldova-Transnistria menegang di tengah penerapan pajak ekspor impor dari Chisinau mulai 1 Januari 2024. Bahkan, Tiraspol terus menuding Chisinau ingin memblokade negaranya dan berniat melancarkan teror di wilayahnya. 

1. Negosiasi 5+2 tergantung pada konflik Rusia-Ukraina

Wakil Perdana Menteri Moldova Oleg Serebrian mengatakan, negosiasi perdamaian yang dicetuskan Rusia bergantung pada konflik Rusia-Ukraina. Ia menyebut negosiasi perdamaian yang dicanangkan Rusia tidak lagi berguna karena harus mengajak duduk UE dan Amerika Serikat (AS). 

"Negosiasi 5+2 untuk menyelesaikan permasalahan Moldova-Transnistria selama 20 tahun tidak akan berfungsi selama Rusia melanjutkan invasinya ke Ukraina. Pengembalian format negosiasi ini hanya dapat berjalan tergantung pada perbaikan hubungan Moskow-Kiev," terangnya, dikutip Digi24.

"Kami menyatakan bahwa proses negosiasi 5+2 ini tidak secara resmi dibubarkan, tetapi dibekukan untuk sementara waktu. Hanya proses kecil yang berjalan dalam dialog mengenai status dan masa depan Transnistria," tambahnya. 

Serebrian juga menekankan, prioritas Moldova pada 2024 adalah integrasi secara bertahap menuju ke UE. Selain itu, Presiden Maia Sandu sudah meminta UE berperan lebih banyak dalam menyelesaikan masalah dengan Transnistria. 

Baca Juga: Dubes RI Dorong Wisata Non-Bali ke Warga Moldova  

2. Transnistria klaim warganya tidak aman jika berkunjung ke Moldova

Moldova Tolak Mediasi Rusia soal Perdamaian Transnistriasuasana Kota Tiraspol, Transnistria (unsplash.com/jacquesbopp)

Menteri Luar Negeri Transnistria Vitaly Ignatiev, pada Jumat (26/1/2023), mengaku tim negosiasi tidak akan pergi ke Moldova dalam menghadiri perundingan. Ia menyebut keberadaannya di Moldova tidak aman di tengah ancaman penangkapan. 

Dilansir Reuters, Ia mengaku khawatir dengan penerapan kode kriminal Moldova baru dalam melawan separatisme. Alhasil, ia merasa bahwa penekanan terhadap separatisme akan menghambat proses negosiasi kedua pihak. 

"Tidak ada warga Transnistria yang aman dalam persekusi kasus kriminal jika mereka berada di sisi lain dari Sungai Dniester. Dalam konteks dialog perdamaian, kami sudah berulang kali menyerukan agar Chisinau bersedia menjamin tidak melakukan penekanan kepada warga Transnistria," sambungnya. 

Oleh karena itu, Ignatiev menekankan bahwa dialog antara Moldova-Transnistria hanya akan dilakukan di Tiraspol atau menggunakan video conference

3. Rusia meminta Moldova tidak menghalangi pilpres di negaranya

Moldova Tolak Mediasi Rusia soal Perdamaian Transnistriailustrasi bendera Rusia (unsplash.com/sampowl)

Kepala Departemen Luar Negeri CIS, Alexey Polischuk, meminta kepada pemerintah Moldova agar tidak menghalangi warga Rusia untuk ikut andil dalam proses demokrasi dan memperbolehkan ikut pilpres di negaranya.

"Kami berharap otoritas Moldova tidak menghalangi proses demokrasi terkait ekspresi keinginan dari penduduk Rusia di negara lain, termasuk warga yang tinggal di teritori negaranya," ujarnya, dikutip TASS.

Pada November 2023, Moldova diketahui sudah berniat menyelenggarakan pilpres bagi warga negara Rusia yang menetap di negaranya. Ia pun meminta agar otoritas Moldova ikut membantu memastikan keamanan di tempat pemungutan suara. 

"Keikutsertaan dalam pilpres sudah dijamin kepada seluruh warga Rusia oleh Konstitusi Federasi Rusia, di mana pun mereka tinggal. Kedubes Rusia di Chisinau akan berupaya memastkan hak kebebasan berekspresi seluruh warga Rusia di Moldova," sambungnya. 

Baca Juga: Rusia: Liga Arab dan OKI Harus Jadi Inisiator Kemerdekaan Palestina 

Brahm Photo Verified Writer Brahm

-

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Vanny El Rahman

Berita Terkini Lainnya