NATO Mulai Latihan Militer untuk Tangkal Serangan Nuklir Rusia

Rusia juga melakukan latihan militer dengan Belarus

Jakarta, IDN Times - NATO resmi menggelar latihan militer reguler di Eropa pada Senin (17/10/2022). Latihan militer dilangsungkan melihat adanya ancaman penggunaan senjata nuklir oleh Rusia, dalam melancarkan serangan ke Ukraina.  

Ketegangan antara negara anggota NATO di Eropa Timur dengan Belarus dan Rusia terus memuncak dalam beberapa minggu ini. Pemicunya adalah NATO yang menumpuk pasukannya di Eropa Timur dan dibalas dengan penerjunan pasukan Rusia ke Belarus. 

1. Latihan militer NATO akan digelar di Belgia, Inggris, dan Laut Utara

Latihan militer berjatuk 'Steadfast Noon' ini diikuti oleh 14 negara anggota NATO dan menerjunkan 60 pesawat tempur dengan berbagai tipe, termasuk pesawat pengintai dan pengangkut bahan bakar. 

Latihan yang digelar secara rutin ini rencananya digelar hingga 30 Oktober mendatang. NATO mengaku bahwa latihan ini sudah direncanakan sebelum pecahnya perang Rusia-Ukraina. 

Dilaporkan RFE/RL, latihan militer NATO ini akan diselenggarakan di wilayah udara Belgia, Inggris Raya, dan Laut Utara. 

"Konsep strategis NATO terbaru yang diadopsi pemimpin anggota NATO di KTT Madrid adalah memastikan tujuan senjata berkemampuan nuklir NATO dalam menjaga perdamaian, mencegah ancaman, dan menangkis agresi," tutur Oana Lungescu selaku Juru Bicara NATO. 

Baca Juga: Ribuan Pasukan Rusia Tiba di Belarus, Tensi dengan NATO Akan Memanas!

2. AS akan terus mengawasi latihan militer Rusia 

NATO dan Rusia diketahui sudah menjadwalkan latihan militer tersendiri dengan senjata berkemampuan nuklirnya. AS juga mengatakan, pihaknya terus memonitor pergerakan yang tidak biasa dari Rusia selama latihan militer digelar. 

"Kami percaya bahwa ancaman nuklir Rusia dan keputusannya untuk menggelar latihan militer di tengah peperangan dengan Ukraina adalah hal yang tidak bertanggung jawab. Mengancam AS dan sekutunya dengan senjata nuklir adalah tindakan yang tidak bertanggung jawab," ungkap pejabat Kemenhan AS. 

Sementara itu, latihan militer Rusia yang dijuluki dengan Grom atau petir itu diketahui digelar setiap tahun. Oleh sebab itu, AS mengantisipasi dengan menggelar latihan militer selang beberapa hari. 

"Kami mengantisipasi latihan militer dalam selang waktu beberapa hari. Ini meliputi aksi normal yang dilakukan Rusia dalam beberapa hari ini, termasuk peluncuran misil dan penerjunan aset strategis," papar John Kirby, Koordinator Komunikasi Strategis Dewan Keamanan Nasional. 

3. Belarus adakan latihan militer bersama Rusia

NATO Mulai Latihan Militer untuk Tangkal Serangan Nuklir RusiaTank milik militer Belarus. (nstagram.com/army__by)

Kementerian Pertahanan Belarus, pada Senin, mengatakan bahwa pihaknya akan menggelar latihan live-fire dan pertahanan antipesawat. Latihan ini dilakukan sebagai bagian dari penerjunan pasukan gabungan regional bersama tentara Rusia.

"Unit militer dari formasi tersebut rencananya akan diterjunkan dalam empat latihan militer di Republik Belarus bagian timur dan tengah. Itu dilakukan setelah mereka akan mulai melakukan latihan tempur," tutur Kementerian Pertahanan Belarus, dikutip Reuters.

Pekan lalu, Belarus sudah mengumumkan kedatangan ribuan tentara Rusia ke negaranya, sebagai upaya pembentukan pasukan regional di perbatasan. Hal ini setelah adanya klaim tanpa bukti bahwa Ukraina berencana menyerang teritori Belarus. 

Kedatangan tentara Rusia ke Belarus menimbulkan pertanyaan lantaran pada awal tahun ini, Rusia sudah menerjunkan pasukan ke Belarus untuk menyerang Kiev. Moskow berdalih bahwa tentaranya di Belarus hanya akan menjalani latihan militer. 

Baca Juga: Rusia Serang Objek Sipil Ukraina dengan Drone, AS: Bukti Putin Brutal

Brahm Photo Verified Writer Brahm

-

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Vanny El Rahman

Berita Terkini Lainnya