Nigeria: Kelompok Bandit Serang Kereta Api di Kaduna

Aksi terorisme di Nigeria terus terjadi

Jakarta, IDN Times - Kelompok bersenjata telah menyerang rangkaian kereta api di Kaduna, Nigeria pada Senin (28/3/2022). Peristiwa memilukan ini telah mengakibatkan sejumlah korban tewas dan luka-luka lantaran kereta api dipenuhi oleh penumpang yang berasal dari ibu kota Abuja. 

Serangan kali ini menambah panjang rentetan kasus terorisme yang menghantui Nigeria dalam beberapa tahun terakhir. Selama ini, serangan kepada warga sipil kerap terjadi di wilayah utara Nigeria yang dikenal sebagai sarang bandit dan teroris beraliran ekstremis. 

1. Sebanyak tujuh orang tewas dan beberapa hilang diculik

Insiden serangan pada kereta api penumpang Abuja-Kaduna ini diawali dengan ledakan keras pada rel yang membuat kereta api berhenti seketika. Setelah itu, terdengar suara tembakan yang diarahkan ke gerbong kereta api, hingga membuat panik seluruh penumpang.

Pemerintah Nigeria mengungkapkan bila peristiwa serangan ini terjadi pada malam hari pukul 21.00 dan telah mengakibatkan setidaknya tujuh orang tewas dan beberapa lainnya hilang. Sedangkan jumlah penumpang yang berada dalam kereta api saat itu dilaporkan sebanyak 970 orang. 

"Aksi terorisme ini berhasil dihentikan oleh pasukan militer datang sekitar satu jam setelah serangan awal. Kelompok teroris itu pergi ketika militer datang. Kaca kereta api itu juga sudah anti peluru, sehingga mampu menyelamatkan nyawa penumpang yang berlindung di lantai" ungkap otoritas setempat, dilansir Deutsche Welle

Seorang jurnalis bernama Yusuf Atta mengatakan bila beberapa penumpang telah diculik oleh teroris. Jurnalis asal Kaduna itu mengungkapkan bila ibu dan saudara perempuannya yang menumpangi kereta itu tidak terhitung pada Selasa pagi. 

2. Perjalanan KA Abuja-Kaduna ditunda sementara waktu

Baca Juga: Ditangkap di Bali, WNA Asal Nigeria Overstay 3 Tahun dan Jualan Baju 

Dilaporkan Africa News, beberapa tahun belakangan ini, kasus kekerasan dan penculikan untuk meminta tebusan sudah kerap terjadi di Nigeria, terutama di jalan raya penghubunga Abuja-Kaduna. Padahal jalan itu merupakan akses utama menuju ke Kano yang merupakan kota kedua terbesar dan pusat ekonomi di kawasan Sahel. 

Tingginya aksi kriminalitas di jalan raya membuat warga memilih untuk menggunakan sarana transportasi yang lebih mahal tapi lebih aman. Bahkan, kereta api dan pesawat cukup populer di Nigeria demi menghindari kemungkinan terjebak dalam aksi kriminalitas tersebut. 

Adanya serangan ini juga sudah membuat kerusakan di bantalan rel penhubung dua kota tersebut. Akibatnya, Perusahaan Kereta Api Nigeria memutuskan untuk menunda semua perjalanan dan sejumlah militer beserta polisi sudah diterjunkan untuk berpatroli di lokasi kejadian sekaligus mencari para korban yang diculik, dikutip Associated Press

Situasi di Kaduna tengah memburuk dalam beberapa bulan terakhir lantaran sudah mendapat tiga kali serangan teroris. Pada Oktober lalu, seorang pria bersenjata mencoba menyerang kereta api Abuja-Kaduna. Tak hanya itu, serangan juga terjadi di Bandara Kaduna yang menewaskan penjaga keamanan dan terganggunya perjalanan udara.

3. Kelompok bandit sudah menghantui wilayah barat laut dan tengah Nigeria

Nigeria bagian tengah dan barat laut dikenal sebagai area yang dihantui aksi terorisme dari kelompok kriminal berbahaya. Sementara itu, masih belum ada satu pun kelompok teroris yang mengaku bertanggung jawab atas insiden ini. Namun, terdapat dugaan kelompok bandit yang ada di balik insiden ini. 

Bandit yang mayoritas berasal dari etnis Fulanis disebut telah menculik ribuan orang untuk diperas dengan uang tebusan. Selain itu, mereka juga melakukan pembunuhan massal, pencurian, dan termasuk tindak kekerasan seksual, terutama di area pedesaan, kota kecil, dan jalan raya. 

Kelompok itu terbentuk akibat timbulnya konflik antara etnis Fulani dan sejumlah petani dari beragam latar belakang. Percekcokan antara keduanya dilatarbelakangi oleh perebutan akses air bersih dan batas lahan yang digunakan untuk pertanian dan padang untuk peternakan. 

Beberapa tahun ini, kelompok bandit itu telah mengancam para warga sipil dan disebut memiliki senjata yang lebih lengkap dibanding polisi lokal. Kelompok kriminal itu telah menduduki sejumlah area di bagian tengah dan barat laut Nigeria dan akan menghukum siapapun yang berkooperasi dengan otoritas setempat, dilansir dari The Guardian

Baca Juga: Nigeria Resmi Cabut Larangan Penggunaan Twitter

Brahm Photo Verified Writer Brahm

-

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Novaya

Berita Terkini Lainnya