Panama Batasi Kecepatan Kapal untuk Lindungi Paus Bungkuk

Diharuskan memelankan ketika melewati perairan Panama

Kota Panama, IDN Times - Terusan Panama memberlakukan skema pemisahan lalu lintas dan pembatasan kecepatan kapal yang melintas pada Senin (2/8/2021). Hal ini dimaksudkan untuk menghindari terjadinya kecelakaan dengan spesies paus yang melintasi wilayah perairan Panama untuk bermigrasi. 

Sebelumnya kebijakan ini sudah direkomendasikan oleh Organisasi Maritim Internasional dan diimplementasikan sejak 2014. Kebijakan ini dimaksudkan untuk melindungi paus, lumba-lumba, dan berbagai binatang laut besar lainnya.  

1. Skema pemisahan lalu lintas dilakukan selama beberapa bulan

Adanya aturan ini membuat seluruh kapal barang yang transit di perairan Terusan Panama diharuskan berada dalam area navigasinya. Selain itu, kecepatan kapal juga akan dibatasi dengan kecepatan maksimum hanya 10 knots mulai 1 Agustus hingga 31 November mendatang. 

Menurut Otoritas Terusan Panama (ACP) mengatakan jika, "Teluk Panama merupakan salah satu perairan penting yang menjadi persinggahan paus bungkuk pada musim dingin di belahan Bumi selatan. Maka rekomendasi dari IMO ini sangat penting dalam melestarikan spesies mamalia laut tersebut."

Bahkan kebijakan ini berdampak baik dan efektif dalam mengurangi interaksi dan insiden serius antara paus dengan kapal secara signifikan. Sementara aksi ini juga menjamin keamanan maritim dan mengontrol kapal yang melintas di perairan interoseanik, dikutip dari laman Market Research Telecast

2. Berfungsi mengurangi emisi dari kapal yang transit di Panama

Panama Batasi Kecepatan Kapal untuk Lindungi Paus BungkukKapal barang yang melintas di Terusan Panama. (twitter.com/canaldepanama)

Selain berfungsi untuk melindungi spesies paus, kebijakan pemisahan lalu lintas juga penting dalam mengurangi emisi. Berdasarkan analisis menunjukkan bahwa kecepatan, posisi dan data dari sistem identifikasi otomatis dalam kapal dapat mengurangi emisi gas rumah kaca dan gas polutan lain dari kapal sebesar 75 persen, dilansir dari DW

Menurut administrator Terusan Panama, Ricaurte Vasquez Morales mengatakan bahwa gas emisi yang dihasilkan bergantung pada tipe, ukuran dan bahan bakar kapal. Bahkan kebijakan ini sudah mengurangi 20 ribu ton CO2 antara tahun 2017-2020. 

Vasquez juga menekankan bahwa tindakan ini merupakan hal kecil, tapi mampu berdampak besar dan memberikan perubahan bagi industri ini untuk bekerja lebih dalam memrioritaskan keberlanjutan. Bahkan karenanya Terusan Panama dijuluki rute hijau dalam perdagangan maritim. 

Baca Juga: Panama Investigasi Insiden Kapal Barang di Terusan Suez

3. Dimulainya musim paus bungkuk di Pantai Pedasi

Sementara itu, datangnya paus bungkuk yang bermigrasi ke Teluk Panama juga menjadi daya tarik tersendiri bagi wisatawan. Salah satunya di Pantai Pedasi yang berlokasi di Provinsi Los Santos yang sudah bersiap untuk menerima kunjungan dari turis domestik maupun mancanegara yang hendak menyaksikan mamalia laut itu. 

Selain itu, pihak pengusaha hotel, restoran, pemilik toko juga menyambut baik pembukaan wisata paus ini yang diharapkan dapat meningkatkan perekonomian warga lokal yang bergantung pada wisata. Momen ini juga diharapkan menjadi mulainya kembali bisnis di wilayah tersebut sejak dihantam oleh pandemik COVID-19, dilaporkan dari La Estrella de Panama

Paus bungkuk diketahui menghampiri Teluk Panama setiap tahunnya dari bulan Juli hingga Oktober. Selain itu, musim ini merupakan bulan migrasi dan ditujukan untuk melakukan reproduksi dan melahirkan. 

Baca Juga: Panama Investigasi Insiden Kapal Barang di Terusan Suez

Brahm Photo Verified Writer Brahm

-

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Novaya

Berita Terkini Lainnya