Parlemen Norwegia Terima Ancaman Bom

Belum diketahui siapa pelakunya

Jakarta, IDN Times - Parlemen Norwegia, pada Rabu (3/4/2024), mendapatkan pesan ancaman bom. Alhasil, gedung pun ditutup dan polisi sudah melakukan penyisiran di seluruh gedung dan sekitarnya untuk mencari keberadaan alat peledak di sekitar gedung parlemen tersebut. 

Polisi yang berjaga di area tersebut sudah mengenakan alat pelindung dan senjata lengkap untuk melakukan penyisiran dan memblokir seluruh akses ke dalam gedung. Padahal, aparat kepolisian di Norwegia umumnya tidak membawa senjata dalam kegiatan pengamanan. 

1. Polisi menemukan terdapat dua pesan ancaman yang berbeda

Polisi Senior Gabriel Langfeldt mengungkapkan, penutupan gedung parlemen berlangsung mulai pukul 10.00 waktu setempat. Beberapa saat kemudian, polisi mengonfirmasi bahwa terdapat dua ancaman yang berbeda. 

Dilaporkan The Local, kedua ancaman tersebut memang ditujukan kepada Parlemen Norwegia. Bahkan, aparat kepolisian mengungkapkan bahwa pesan yang dikirimkan lewat forum 4Chan dan email tersebut tidak jelas. 

"Ancaman tersebut tidak banyak mengatakan apa-apa, tapi ditunjukkan dengan cara yang tidak direncanakan atau ancaman tersebut sekilas hanya sebuah pesan yang tidak masuk akal," ungkapnya. 

Polisi mengaku tahu siapa yang membuat salah satu pesan ancaman tersebut. Namun, mereka tidak menjelaskan lebih lanjut dan tidak mengonfirmasi apakah dua pesan ancaman tersebut saling berkaitan atau tidak. 

Baca Juga: Pembakar Al-Qur'an Salwan Momika Tewas di Norwegia

2. Polisi pastikan ancaman hanya hoaks

Setelah dilakukan penyisiran di seluruh ruangan dan area sekitar Gedung Parlemen Norwegia, Kepala Polisi Sven Bjelland mengungkapkan tidak menemukan benda mencurigakan dan menyatakan kondisi di dalam gedung aman. 

"Selama diberlakukannya lockdown, kami tidak memiliki indikasi bahwa di dalam gedung tersebut ada bahaya yang perlu dikhawatirkan. Sampai saat ini belum ada pelaku yang ditangkap," ungkap Bjelland, dikutip Associated Press.

"Kami menyatakan bahwa ancaman yang disebarkan pada Selasa petang dapat dipastikan hoaks dan tidak dapat dipercaya. Terdapat perbedaan dalam tingkat potensi ancaman yang dijelaskan dalam pesan ancaman tersebut," terangnya.

Mendengar ancaman ini, Menteri Hukum Norwegia Emilie Enger Mehl mengungkapkan bahwa ancaman bom yang ditujukan kepada parlemen adalah sebuah aksi yang tidak terpuji dan tidak dapat diterima. 

3. Norwegia akan tingkatkan pasukan wajib militer

Parlemen Norwegia Terima Ancaman BomTentara Norwegia. (twitter.com/Forsvaret_no)

Sehari sebelumnya, Kementerian Pertahanan Norwegia sudah mengumumkan rencana peningkatan jumlah pasukan dari wajib militer dari 9 ribu menjadi 13.500 orang dalam jangka waktu setahun. 

"Sekarang, Pasukan Bersenjata Norwegia butuh peningkatan. Pemerintah akan meningkatkan masuknya wajib militer baru hingga 50 persen dalam setahun ke depan. Jumlahnya akan naik sebesar 4.500 dibanding tahun ini," ungkap Menteri Pertahanan, Bjorn Arild Gram, dilansir Euractiv.

Norwegia selama ini menerapkan sistem wajib militer parsial yang artinya tidak semua warga wajib mengikutinya. Warga yang dipilih berusia antara 19-47 tahun dan harus menjalani serangkaian tes untuk menentukan kelayakannya. 

Tak hanya meningkatkan jumlah wajib militer, Norwegia juga berniat memodernisasi Pusat Latihan Tentara di Terningmoen. Fasilitas tersebut diperkirakan akan menjadi lokasi rekrutmen 1.800 wajib militer baru.

Baca Juga: Jerman Tangkap 2 Pendukung ISIS karena Rencanakan Teror di Swedia 

Brahm Photo Verified Writer Brahm

-

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Vanny El Rahman

Berita Terkini Lainnya