Peru Selidiki Dugaan Senjatanya Digunakan Geng Kriminal di Ekuador

Diduga ada penyelundupan senjata dari Peru ke Ekuador

Jakarta, IDN Times - Menteri Pertahanan Peru Jorge Chávez, pada Rabu (10/1/2024), membuka penyelidikan soal dugaan senjata dari Peru yang diselundupkan ke Ekuador. Langkah ini dilakukan setelah terungkap adanya alat peledak yang digunakan geng kriminal dengan cap militer Peru. 

Menanggapi rentetan teror kekerasan geng kriminal di Ekuador, pemerintah Peru sudah memberlakukan keadaan darurat di wilayah utara yang berbatasan dengan Ekuador. Pihaknya pun mendukung dan menawarkan bantuan ke Ekuador untuk mengembalikan situasi keamanan. 

1. Chaves sebut granat yang dibawa geng kriminal terdaftar di Peru pada 2016

Chaves mengakui memang ada dugaan bahwa amunisi dan alat peledak yang digunakan geng kriminal di Ekuador berasal dari militer Peru. Ia menegaskan semuanya akan diaudit dan diketahui hasil yang sebenarnya. 

"Kami akan mengadakan audit dalam mengungkap kemungkinan penyelundupan amunisi, alat peledak, granat yang diduga diselundupkan dari gudang persenjataan milik Pasukan Bersenjata Peru (FFAA)," katanya. 

Ia menekankan bahwa setiap amunisi memiliki nomor khusus dan diduga granat yang didapat oleh geng kriminal saat menyerang stasiun televisi TC di Ekuador tersebut terdaftar di Peru pada 2016.

"Apa yang harus kami lakukan adalah menjamin bahwa tidak ada penyelundupan senjata. Maka dari itu semua aksi harus dilakukan dalam mencegah kasus ini. Amunisi persenjataan harus dijaga dengan baik," sambungnya. 

Baca Juga: 10 Orang Tewas setelah Serangan Geng Bersenjata di Ekuador

2. Peru tolak klaim bos geng kriminal Ekuador masuk ke negaranya

Menteri Dalam Negeri Peru, Victor Torres, menampik dugaan bahwa bos geng kriminal Los Choneros, Adolfo Villamar Macias alias Fito, telah melintasi perbatasan dan masuk ke negaranya. Fito diketahui sudah melarikan diri dari penjara di Guayaquil sejak Minggu lalu. 

"Saya mengakui Fito punya keinginan untuk melarikan diri ke luar negeri dan melintasi perbatasan ke Peru. Namun, polisi sudah berjaga di perbatasan dan mengerjakan tugasnya dengan baik. Otoritas sudah mengecek seluruh catatan kriminal warga Ekuador," terangnya, dikutip Europa Press.

Di sisi lain, Torres menambahkan bahwa Peru kemungkinan tidak akan menutup perbatasan Ekuador terkait masalah ini. Namun, ia menekankan bahwa Peru sudah meningkatkan penjagaan di perbatasan Ekuador dan mencegah masuknya anggota geng kriminal. 

3. Peru terjunkan 400 aparat kepolisian ke perbatasan Ekuador

Peru Selidiki Dugaan Senjatanya Digunakan Geng Kriminal di EkuadorAparat kepolisian Peru. (twitter.com/PoliciaPeru)

Pada Selasa (9/1/2024), Presiden Dina Boluarte sudah menyerukan penjagaan dan pengiriman personel kepolisian tambahan di perbatasan Ekuador. Saat ini sudah ada tambahan personel menjadi 400 orang di wilayah Tumbes. 

Dilaporkan Telesur, pemerintah juga sudah mengirim 50 personel Polisi Operasi Khusus (DIROES) untuk mengawal penjagaan di perbatasan. Seluruh warga yang akan melintasi perbatasan dari Peru ke Ekuador atau sebaliknya harus menjalani pengecekan ketat. 

Kepala Polisi Tumbes, German Amancio, mengatakan penjagaan ini untuk menghindari masuknya Fito ke teritori Peru. Ia menyebut bahwa seluruh aparat kepolisian akan diterjunkan di sepanjang 1.500 km perbatasan dengan Ekuador. 

"Penerjunan personel tambahan ini akan membuat kami dapat beraksi cepat dalam mencegah masuknya buronan kriminal berbahaya dari Ekuador yang berhasil melarikan diri dari dalam penjara," ungkapnya. 

Baca Juga: Bos Geng Kriminal Ekuador Tiba-tiba Hilang dari Penjara

Brahm Photo Verified Writer Brahm

-

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Vanny El Rahman

Berita Terkini Lainnya