PM Georgia Sebut Presiden sebagai Seorang Pengkhianat

Timbulkan perpecahan di Georgia

Jakarta, IDN Times - Perdana Menteri Georgia Irakli Kobakhidze menyebut Presiden Georgia Salome Zourabichvili sebagai seorang pengkhianat negara. Pernyataan ini terkait penolakan Zourabichvili terhadap Rancangan Undang-Undang (RUU) antiagen asing. 

Sejak akhir pekan kemarin, ribuan warga Georgia kembali melangsungkan demonstrasi menolak RUU anti-agen asing. Mereka menuntut anggota parlemen untuk membatalkan pembahasan RUU kedua yang sedang dilangsungkan. 

Baca Juga: Warga Georgia Beri Ultimatum untuk Tarik RUU Antiagen Asing

1. Sebut Presiden Zourabichvili tidak setia kepada konstitusi

Kobakhidze mengungkapkan bahwa pernyataan dari Zourabichvili dapat dikategorikan sebagai sebuah pengkhianatan. Ia pun memrotes ungkapannya yang dianggap menghina Partai Georgian Dream. 

"Saya tidak akan merespons pernyataan politik yang sangat tidak pantas di tengah perayaan Hari Tentara dan sebagai seorang yang memegang jabatan presiden. Semua dapat bersumpah atas nama Tuhan dan berjanji patuh kepada Konstitusi dan pengkhianatan," terangnya pada Selasa (30/4/2024), dilansir Civil.

Sementara itu, Kobakhidze juga mengungkapkan ucapan selamat kepada seluruh tentara Georgia di tengah peringatan Hari Ulang Tahun Militer Georgia ke-33. 

"Pengakuan terhadap pergorbanan adalah salah satu prioritas dan tugas dari pemerintah. Kami bangga kepada militer kami yang tidak dapat dipisahkan dari identitas nasional kami. Tentara adalah keluarga dari setiap warga Georgia," sambungnya. 

2. Zourabichvili tolak kampanye pro-pemerintah yang digelar Partai Georgian Dream

PM Georgia Sebut Presiden sebagai Seorang PengkhianatPresiden Georgia, Salome Zurabishvili saat bertemu Presiden Moldova, Maia Sandu di Chisinau, Senin (17/10/2022). (twitter.com/sandumaiamd)

Dalam kesempatan itu, Zourabichvili mengungkapkan bahwa negaranya sudah bersatu selama lebih dari 30 tahun dengan satu tujuan, yakni mengarah ke Eropa. Ia memperingatkan adanya kekuatan yang inin memecah belah Georgia. 

"Saya mengatakan pada Anda semua bahwa kegelapan saat ini masih bekerja dan berupaya mendorong timbulnya konflik antaretnis, memicu konfrontasi antarsaudara atau bahkan berniat menimbulkan adanya peperangan dan okupansi," ungkapnya. 

Dilaporkan Ukrinform, Presiden Zourabichvili sudah menyatakan kecamannya terhadap kampanye Partai Georgian Dream di Tbilisi. Ia menuding bahwa partai penguasa itu telah mempromosikan RUU tersebut atas perintah Presiden Rusia Vladimir Putin. 

"Kemarin, kami sudah melihat protes besar-besaran melawan UU Rusia dan mendesak masa depan ke Eropa. Hari ini, kami melihat aksi Putin yang diikuti oleh pegawai negeri sipil untuk mendukung keputusan partai penguasa. Georgia yang sebenarnya adalah Georgia yang bebas dan bersama Eropa," tegasnya. 

Baca Juga: 4 Fakta Georgia, Negara dengan Ekologis yang Unik!

3. Ivanishvili salahkan Barat atas perang Rusia-Georgia

Pendiri Partai Georgian Dream Bidzina Ivanishvili pada Senin (29/4/2024), mengungkapkan dalam kampanye pro-pemerintah bahwa negara-negara Barat dikontrol oleh konspirasi global. Ia pun menilai Georgia mampu bertahan dari konspirasi tersebut. 

"Negara-negara Barat saat ini sudah dikontrol oleh konspirasi rahasia global yang pemerintah Georgia mampu bertahan dari itu. Perang Rusia-Georgia tahun 2008 adalah bagian dari pihak global yang menginginkan peperangan," ujarnya, dikutip OC Media.

"Meski sudah dijanjikan dalam KTT NATO Bukares 2008, Georgia dan Ukraina sampai saat ini belum masuk jadi anggota NATO. Semua keputusan dibuat oleh penguasa global yang mempengaruhi NATO dan Uni Eropa sehingga Georgia dan Ukraina harus membayar mahal karena itu semua," tambahnya. 

Baca Juga: Kerusuhan Terjadi di Tengah Demo RUU Anti-Agen Asing di Georgia

Brahm Photo Verified Writer Brahm

-

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Anata Siregar

Berita Terkini Lainnya