Polandia: Ada Konsekuensi Besar imbas Pengkhianatan Hakim

Hakim yang membelot ke Belarus dituduh sebagai mata-mata

Jakarta, IDN Times - Kepala Badan Keamanan Nasional Polandia (BBN) Jacek Siewiera, pada Selasa (7/5/2024), mengatakan bahwa aksi Hakim Tomasz Szmydt melarikan diri dan mencari suaka di Belarus tidak pernah diduga sebelumnya. Ia memperingatkan akan ada konsekuensi besar atas tindakan Szmydt. 

Insiden membelotnya Szmydt ke Belarus ini mengejutkan seluruh publik di Polandia dan muncul dugaan bahwa ia berperan sebagai mata-mata. Peristiwa ini menambah panjang perselisihan dan ketegangan antara Polandia-Belarus dalam beberapa bulan terakhir. 

1. Mengaku kecolongan dalam mengontrol sistem yudisial

Siewiera mengungkapkan, tindakan Szmydt ini disebabkan oleh kurangnya kontrol dan perlindungan terhadap sistem yudisial. Ia menyebut terdapat lubang di dalam sistem tersebut. 

"Ini kejadian yang tidak terduga dan berpotensi membawa konsekuensi besar. Saya pikir publik akan lebih menyadari terhadap aksi dari seorang hakim di masa yang akan datang. Ini adalah pengkhianatan dan ini membahayakan negara beserta kepentingannya," tegasnya, dikutip TVP World

Ia menambahkan, Szmydt yang berprofesi sebagai hakim tidak memiliki akses informasi penting di Polandia. Ia menyebut hakim hanya menjadi penengah dan menentukan putusan dari permasalahan. 

"Sebagai hakim, dia tidak memiliki akses langsung terhadap informasi penting karena bukan tugasnya. Saat ini, hanya Badan Keamanan Internal (ABW) dan seseorang yang memiliki sertifikat yang bisa mengakses informasi khusus," tambahnya. 

Baca Juga: Hakim Polandia Membelot dan Mencari Suaka di Belarus

2. Tusk adakan rapat mendadak bahas spionase Rusia-Belarus

Polandia: Ada Konsekuensi Besar imbas Pengkhianatan HakimPerdana Menteri Polandia, Donald Tusk. (twitter.com/donaldtusk)

Perdana Menteri (PM) Polandia Donald Tusk mengadakan pertemuan mendadak dalam Dewan Rahasia Negara pada Rabu (8/5/2024), untuk membahas potensi pengaruh Rusia dan Belarus terhadap aparatus di Polandia. 

"Kami harus waspada kepada setiap orang di dalam sistem, dalam kasus ini terutama Belarus. Apalagi orang tersebut memiliki akses langsung kepada Kementerian Hukum dan diduga telah mengakes informasi penting soal intelijen negara," ujar Tusk, dilansir Reuters.

Sementara itu, Wakil Perdana Menteri dan Menteri Pertahanan (Menhan) Polandia Władysław Kosiniak-Kamysz mengungkapkan, seluruh institusi pemerintahan harus dilibatkan dalam investigasi Szmydt. 

"Ini harus diperiksa dan dipastikan kembali, terutama ketika dia masih berada di Polandia, apakah Szmydt memang sudah melakukan aktivitas yang berkaitan dengan spionase," terangnya. 

3. Ditemukan alat pendengar suara dalam ruangan rapat pemerintah Polandia

Juru bicara Badan Perlindungan Negara Polandia (SOP), Jacek Dobrzynski, mengumumkan penemuan alat pendengar suara di ruangan rapat pemerintahan Polandia di Katowice. Padahal, ruangan tersebut akan digunakan dalam pertemuan ECC (European Economic Congress. 

"SOP sudah mendeteksi dan meringkus alat yang diduga digunakan untuk menyadap di dalam ruangan. Otoritas sudah melakukan aktivitas lanjutan dalam menyelidiki dari mana alat tersebut berasal," tulisnya

Dilaporkan Notes from Poland, Dobrzynski menambahkan bahwa institusinya sudah melakukan pencarian sesuai dengan standar yang ditetapkan di mana pun sebelum pejabat publik menggelar rapat penting. 

Saat ini, alat perekam suara tersebut sudah diserahkan kepada ABW untuk diinvestigasi lebih lanjut dan menemukan siapa pelaku yang telah memasang alat tersebut di dalam ruangan rapat. 

Baca Juga: Jerman Janji Lindungi Negara Baltik jika Ada Serangan Rusia

Brahm Photo Verified Writer Brahm

-

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Vanny El Rahman

Berita Terkini Lainnya