Polandia Klaim Tidak Akan Ekspor Senjata ke Israel

Tolak kejahatan perang Israel di Gaza

Intinya Sih...

  • Polandia menegaskan tidak ada perjanjian ekspor senjata dengan Israel.
  • Relasi kedua negara memanas akibat tewasnya pekerja kemanusiaan Polandia di Gaza.
  • Anggota parlemen Polandia berencana akan meminta Perdana Menteri untuk menjelaskan ekspor senjata ke Israel.

Jakarta, IDN Times - Wakil Menteri Luar Negeri Polandia Andrzej Szejna menegaskan bahwa tidak ada perjanjian ekspor senjata dengan Israel. Ia menyebut Polandia sudah mengecam serangan Israel yang menyasar warga sipil di Gaza dan mendukung keanggotaan Palestina di PBB. 

Relasi kedua negara memanas akibat tewasnya seorang pekerja kemanusiaan Polandia di Gaza imbas serangan IDF (Israel Defence Force). Warsawa pun mendesak Tel-Aviv untuk menjelaskan kronologi dan situasi yang mengakibatkan warganya tewas. 

Baca Juga: Polandia Perkuat Pertahanan di Perbatasan Belarus-Rusia

1. Perjanjian ekspor senjata dirancang oleh pemerintah sebelumnya

Szejna menambahkan, perdagangan senjata antara Polandia-Israel hanya dilakukan di bawah pemerintahan sebelumnya yang dipegang Partai Hukum dan Keadilan (PiS). Ia mengklaim pemerintah sekarang tidak akan menyetujui ekspor senjata ke Israel. 

"Kami tidak akan membantu Israel untuk menyerang warga sipil di Gaza menggunakan senjata Polandia. Kami melihat bahwa respons Israel semakin tidak cukup dan tidak dibutuhkan. Rakyat sipil di Gaza terus menderita dan apa yang terjadi di Gaza adalah sebuah pelanggaran hukum internasional dan kemanusiaan," tegasnya pada Selasa (21/5/2024), dikutip PAP

Sementara itu, anggota parlemen dari Partai Kiri, Maciej Konieczny berencana akan meminta Perdana Menteri (PM) Donald Tusk untuk menjelaskan secara detail soal ekspor senjata bom, misil, dan material energi tinggi ke Israel. 

"Kami berharap dapat menemukan jika Polandia masih mengekspor senjata dan peralatan tempur ke Israel yang berpotensi dapat digunakan untuk kejahatan perang di Gaza," ujar Konieczny. 

2. Desak Polandia ikut menjatuhkan sanksi kepada Israel

Konieczny bersama anggota Partai Kiri lainnya menyerukan agar pemerintah Polandia menjatuhkan sanksi kepada Israel mengikuti putusan dari ICJ (International Court of Justice) yang berisiko melakukan genosida di Gaza. 

"Sanksi efektif seharusnya berasal dari Eropa, tetapi tentu saja Polandia harus mengambil langkah dan menjadi negara pertama yang melakukannya," terangnya, dikutip Forsal

"Uni Eropa (UE) membutuhkan prosedur untuk melabeli produk yang datang dari teritori okupansi Israel di Palestina. Kami menginginkan pemblokiran penuh impor jika memang produk tersebut berasal dari tindak kriminalitas," sambungnya. 

Ia menambahkan bahwa Polandia dan Eropa membutuhkan standar yang seragam untuk mengikuti hukum internasional. Ia menekankan jika itu tidak dilakukan maka, kami akan kehilangan kredibilitas. 

Baca Juga: PM Polandia Klaim Menerima Ancaman Pembunuhan

3. Mahasiswa Polandia desak universitas ikut memboikot Israel

Pekan lalu, ribuan mahasiswa di Polandia sudah melayangkan surat resmi kepada rektor di sejumlah universitas ternama agar mereka bersedia mengakhiri kerja sama dengan institusi di Israel soal situasi di Gaza. 

Dilansir Notes from Poland, pada Rabu (15/5/2024), sekitar 150 mahasiswa sudah berkumpul di luar gedung administratif di Jagiellonian University, Krakow untuk melayangkan surat resmi kepada rektor. 

Ratusan mahasiswa tersebut mengibarkan bendera Palestina dan membawa plakat yang bertuliskan, "Jangan ajarkan kami untuk berpaling", "Hentikan genosida ini", "Palestina Merdeka", dan "Sejak 2023, Tentara Israel sudah membunuh 10 ribu anak-anak Palestina". 

Baca Juga: Polandia Terima Drone TB2 Terakhir dari Turki

Brahm Photo Verified Writer Brahm

-

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Anata Siregar

Berita Terkini Lainnya