Polandia Serukan Negara Baltik Bersatu Bentuk Koalisi Pertahanan

Bersama-sama cegah ancaman dari Rusia-Belarus

Jakarta, IDN Times - Wakil Menteri Pertahanan Polandia Cezary Tomczyk, pada Kamis (23/5/2024), menyerukan integrasi pertahanan dengan negara-negara Baltik untuk menghadapi ancaman Rusia dan Belarus. Ia pun ingin dibentuknya kombinasi pertahanan dengan Baltic Shield. 

Pekan lalu, Perdana Menteri (PM) Polandia Donald Tusk sudah mengumumkan rencana investasi pembangunan sistem pertahanan senilai 2,2 juta euro (Rp38,2 triliun) di sepanjang perbatasan Rusia dan Belarus. Pembangunan ini sebagai bagian pertahanan bagian timur NATO dan Uni Eropa (UE). 

1. Tertarik dengan sistem pertahanan Baltic Shield

Dalam pertemuan Northern Group di Lithuania, Tomczyk mengaku tertarik dengan sistem pertahanan bersama Baltic Shield yang dicetuskan oleh negara-negara Baltik dalam mencegah ancaman Rusia-Belarus. 

"Ini sangat menarik bagaimana Lithuania, Latvia, dan Estonia membangun bersama garis pertahanan mereka. Sejak PM Tusk memutusksn untuk membangun Eastern Shield, maka kami juga ingin mengombinasikan dengan Baltic Shield. Ini sangat penting bagi kami," tegasnya, dikutip TVP World.

Selain berkunjung ke ibu kota Vilnius, rencananya Tomczyk juga akan berkunjung langsung ke perbatasan Rusia untuk menilik situasi terkini. 

Sebagai informasi, Northern Group berfokus pada masalah keamanan di Laut Baltik dan Atlantik Utara. Grup itu terdiri dari negara di Eropa bagian utara, seperti Denmark, Finlandia, Islandia, Norwegia, Swedia, Lithuania, Latvia, Estonia, Polandia, Inggris, Jerman, dan Belanda. 

Baca Juga: PM Georgia Mengaku Diancam Serangan Fisik oleh Uni Eropa

2. PM Tusk serukan pembuatan sistem pertahanan udara Eropa

Polandia Serukan Negara Baltik Bersatu Bentuk Koalisi PertahananPerdana Menteri Polandia, Donald Tusk. (x.com/donaldtusk)

Pada hari yang sama, PM Donald Tusk dan PM Yunani Kyriakos Mitsotakis menyerahkan surat resmi kepada Komisi Eropa untuk mendesak pembuatan sistem pertahanan udara untuk Eropa. 

"Saya sudah meyerahkan surat resmi kepada Komisi Eropa, bersama-sama dengan PM Yunani Mitsotakis. Ini untuk kepentingan pertahanan bersama seluruh Eropa," tutur Tusk, dikutip Reuters

"Masih ada reaksi positif dari Komisi Eropa untuk pengadaan sistem pertahanan anti-misil sebagai wujud tugas bersama untuk Eropa, karena ini akan membutuhkan biaya yang sangat besar," tambahnya. 

Ia menyarakan agar tidak ada negara-negara Eropa yang saling bersaing dalam proyek bersama ini. Ia menyebut investasi gabungan di industri pertahanan ini penting bagi pertahanan di Eropa. 

3. Polandia peringatkan ancaman terbentuknya koalisi diktator

Menteri Luar Negeri Polandia Radoslaw Sikorski mengungkapkan bahwa akan ada koalisi diktator global jika Rusia berhasil memenangkan perang di Ukraina. 

"Rusia tidak akan menang perang kecuali dunia membiarkan itu terjadi. Tentara Ukraina tidak hanya mempertahankan negaranya, tapi mereka juga memberi waktu bagi Eropa untuk membangun kembali pertahanannya," ungkapnya. 

"Saya pikir kebijakan Inggris akan terus konsisten sesuai dengan arah kebijakan Polandia. Kami akan menjadi sekutu dekat di atas standar NATO," tambahnya. 

Di sisi lain, Polandia sudah meningkatkan anggaran pertahanan hingga 4 persen dari PDB sesuai dengan standar NATO. Warsawa juga sudah menyetujui perjanjian dengan Amerika Serikat untuk mendatangkan sistem pertahanan udara di perbatasan timur. 

Baca Juga: Polandia Klaim Tidak Akan Ekspor Senjata ke Israel

Brahm Photo Verified Writer Brahm

-

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Vanny El Rahman

Berita Terkini Lainnya