Polisi Tahan Terduga Pelaku Pencurian Data Milik Pertahanan Italia

Sudah melakukan aksinya selama dua tahun

Roma, IDN Times - Kepolisian Italia sejak hari Sabtu (05/12) telah menahan dua orang terduga pelaku pencurian data sensitif milik pertahanan Italia. Kedua orang tersebut merupakan pekerja dari perusahaan cybersecurity bernama Leonardo yang berkantor pusat di Roma, Italia. 

Bahkan perusahaan keamanan siber asal Italia tersebut sudah terkenal dan memiliki mitra besar termasuk salah satunya NATO. Selain itu, perusahaan tersebut juga menjadi mitra kerja sama dalam bidang persenjataan elektronik dan misil, dilansir dari RT

1. Dua terduga pelaku sudah ditangkap

Kedua orang terduga pelaku pencurian data pertahanan milik militer Italia sudah diamankan oleh pihak kepolisian setempat sejak hari Sabtu (05/12). Bahkan kedua orang tersebut merupakan pekerja di perusahaan keamanan siber asal Italia bernama Leonardo yang bekerjasama dengan militer Italia, melansir dari RT.

Berdasarkan investigasi lebih lanjut dari kejaksaan Napoli mengatakan apabila kedua orang tersebut berusaha kabur setelah membawa data curian. Melaporkan dari koran La Republicca, terduga pertama merupakan konsultan bernama Arturo D’Elia yang sudah ditempatkan di persidangan terkait peretasan, sementara karyawan bernama Antonio Rossi sudah dipindahkan ke tahanan.

2. Pencurian data terkait pesawat militer dan sipil Italia

Berdasarkan laporan dari RT, data yang dicuri oleh kedua orang tersebut meliputi berbagai macam data seperti manajemen dan sumber daya manusia serta data mengenai pengumpulan dan pendistribusian barang produksi. Di samping itu, pelaku juga mencuri data desain dari pesawat sipil dan tempur. 

Sementara itu, dimulainya investigasi kasus ini setelah adanya kecurigaan dari dalam perusahaan Leonardo itu sendiri. Setelah pada tahun 2017 perusahaan mendeteksi adanya aliran data ilegal yang berasal dari komputernya sendiri.  

Baca Juga: Aturan COVID-19 Diperketat saat Natal, Warga Italia Marah 

3. Memanfaatkan malware Trojan sebagai alat pengambilan data

Melansir dari DW, pelaku tersebut telah meretas sekitar 10 GB data milik pertahanan Italia yang berisikan sekitar 10 ribu file. Bahkan data sensitif tersebut sudah dicuri dari komputer institusi antara tahun 2015 hingga 2017.

Pihak penyidik di Napoli mengatakan apabila menemukan bukti bahwa mantan karyawan Leonardo tersebut sudah menginfeksi 94 komputer dengan malware Trojan melalui USB. Bahkan para hacker tersebut dapat mengintersep pesan dan menangkap gambar dari pekerja lain di institusi tersebut. 

Baca Juga: Anak-anak Sekolah Italia Protes Penutupan Sekolah Selama COVID-19 

Brahm Photo Verified Writer Brahm

-

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Novaya

Berita Terkini Lainnya