Politikus Hungaria Janji Caplok Wilayah Ukraina jika Kalah Perang

Minta segera tercapainya gencatan senjata di Ukraina

Jakarta, IDN Times - Politikus sayap kanan Hungaria, Laszlo Toroczkai, mengatakan bahwa negaranya akan mencaplok wilayah Zakarpattia jika Ukraina kalah perang dari Rusia. Pasalnya, wilayah tersebut selama ini didominasi oleh etnis Hungaria. 

Hubungan diplomatik Hungaria-Ukraina terus memanas dalam beberapa tahun terakhir di tengah tudingan penekanan terhadap ras minoritas di Ukraina. Budapest pun menganggap Kiev telah melarang warga belajar bahasa Hungaria dan sengaja memobilisasi untuk ikut perang. 

1. Toroczkai sebut Ukraina akan kehilangan jati dirinya

Toroczkai mengatakan, Ukraina akan kehilangan nasionalitas dan jati dirinya apabila kalah dalam peperangan melawan Rusia. Namun, ia tetap menyerukan kepada seluruh pihak untuk menyudahi perang di Ukraina. 

"Terkait dengan perang di Ukraina, pesan kami sangatlah sederhana, segera upaya gencatan senjata, junjung perdamaian, dan lanjutkan resolusi lewat jalur diplomasi," terang pemimpin Partai Mi Hazank, dilansir Reuters.

"Apabila perang ini berakhir dengan kekalahan Ukraina, maka Ukraina akan kehilangan nasionalitasnya karena ini adalah sebuah kesatuan. Maka ini adalah sinyal bagi kami untuk mengklaim Transcarpathia," sambungnya. 

Ia akan mengajak seluruh warga Hungaria mendukung otonomi di wilayah Ukraina dan wilayah negara tetangga lainnya yang didominasi oleh etnis Hungaria. 

Baca Juga: Slovakia Akhirnya Setujui Bantuan Finansial Uni Eropa ke Ukraina

2. Berniat ambil alih kekuasaan di Hungaria

Selain mengomentari Ukraina, Toroczkai mengatakan tugasnya saat ini adalah mengambil alih pemerintahan di Hungaria. Ia juga berniat menentukan apa yang akan dilakukan Hungaria dalam Uni Eropa (UE). 

Ia berpendapat bahwa UE seharusnya bekerja sebagai federasi dari beberapa negara berdaulat sehingga perlu menghapus kerja sama yang tidak penting. Ia pun menyebut masing-masing negara dalam UE hanya perlu kerja sama bilateral. 

"Kita telah dikhianati oleh pihak yang ingin bersama Amerika Serikat (AS) dan Eropa, sehingga kita tidak memiliki lagi pemerintahan mandiri dan kebebasan sebagai sebuah negara merdeka, serta masyarakat Eropa," ungkapnya, dilansir The Budapest Times.

Toroczkai juga mengkritisi pemerintahan PM Viktor Orban dan Partai Fidesz karena dianggap tidak memiliki kebijakan luar negeri yang jelas. Ia menambahkan, pemerintahan saat ini hanya ingin membuat Hungaria jadi industri baterai dunia. 

3. Menlu Hungaria mendapat ancaman pembunuhan berbahasa Ukraina

Politikus Hungaria Janji Caplok Wilayah Ukraina jika Kalah PerangMenteri Luar Negeri Hungaria, Peter Szijjarto. (facebook.com/szijjarto.peter.official)

Menjelang kunjungan Menteri Luar Negeri Peter Szijjarto di Ukraina pada Senin (29/1/2024), beredar ancaman pembunuhan kepadannya. Ancaman tersebut disebarkan melalui email menggunakan bahasa Ukraina dan sudah diterima oleh Kemlu Ukraina. 

Dilaporkan Daily News Hungary, Szijjarto mengonfirmasi bahwa ia memang mendapat ancaman pembunuhan dari orang tak dikenal. Namun, ia meyakini dan percaya kepada otoritas Ukraina yang akan memberikan perlindungan terbaik kepadanya saat melawat ke Ukraina. 

"Kami sudah diyakinkan oleh otoritas Ukraina bahwa mereka akan menerapkan penjagaan ketat di tengah pertemuan antara Menlu Hungaria dan Ukraina di Uzhhorod," ujar Szijjarto saat berada di Brussels. 

Baca Juga: NATO Siapkan Rp18,7 Triliun untuk Tambah Amunisi Perang Ukraina

Brahm Photo Verified Writer Brahm

-

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Vanny El Rahman

Berita Terkini Lainnya