Presiden Peru Rombak Kabinet untuk Ketiga Kalinya dalam 6 Bulan

Castillo sudah tiga kali rombak kabinet pemerintahan

Jakarta, IDN Times - Presiden Peru, Pedro Castillo, mengumumkan perombakan kabinet pemerintahannya pada Senin (31/1/2022). Keputusan ini dilakukan menyusul mundurnya beberapa menteri di kabinet pemerintahan hanya dalam kurun waktu beberapa hari sejak akhir pekan lalu. 

Terpilihnya presiden sayap kiri pada pemilu 2021 lalu, justru membuat situasi di Peru terus dilanda krisis politik menyusul adanya penolakan dari sejumlah masyarakat. Bahkan, terdapat tudingan bahwa anggota kabinetnya memiliki hubungan dengan gerilya Sendero Luminoso. 

1. Castillo telah merombak kabinet untuk ketiga kalinya

Presiden Peru Rombak Kabinet untuk Ketiga Kalinya dalam 6 BulanPresiden Peru, Pedro Castillo dan Perdana Menteri Peru, Guido Bellido. (twitter.com/Bravo19703)

Keputusan perombakan kabinet ini sudah ketiga kalinya diumumkan Castillo hanya dalam kurun waktu enam bulan kepemimpinannya. Perombakan ini dilakukan di tengah rentetan kritik kepada presiden sayap kiri itu, yang dianggap gagal melawan maraknya kasus korupsi. 

"Saya selalu mengumumkan intervensi saya bahwa kabinet akan selalu dievaluasi secara berkala. Maka dari itu, saya memutuskan untuk memperbaruinya dan membentuk tim baru. Kami akan melanjutkan ke jalur pembangunan terbaik bagi negara" ungkap Castillo, dilansir dari Mercopress.

Pada kesempatan kali ini, Castillo dilaporkan akan merombak setengah dari 18 anggota kabinet pemerintahannya. Beberapa anggota kabinet yang akan dirombak, meliputi Menteri Luar Negeri, Menteri Keuangan, dan Menteri Lingkungan. 

Padahal, Castillo yang telah menjabat sejak 28 Juli 2021, dikenal sebagai seorang presiden yang berasal dari petani. Ia berhasil mengalahkan Keiko Fujimori untuk menjadi orang nomor satu di Peru.

Baca Juga: 5 Fakta Machu Picchu, Simbol Kekaisaran Inca Paling Terkenal di Peru

2. Tiga menteri mundur dari kabinet

Masalah ini bermula pada Jumat (28/1/2022), ketika Menteri Dalam Negeri Avelino Guillen memutuskan untuk mundur dari jabatannya, terkait pertentangannya dengan Kepala Polisi Nasional Javier Gallardo soal kebijakan pengamanan. Pengunduran ini disebabkan dugaan presiden tidak memihak kepada Guillen. 

Sementara itu, pada Senin giliran Perdana Menteri Mirtha Vazquez yang memutuskan untuk mundur dari jabatannya. Ia menilai Castillo kurang bersungguh-sungguh dalam memberantas korupsi dan menilai dibutuhkan perubahan drastis untuk melawan korupsi. 

Pada hari yang sama, Castillo sudah mengumumkan perombakan kabinet pemerintahan, tapi upaya itu tak kunjung dilakukan hingga Selasa (1/2/2022). Saat itu, Menteri Keuangan Pedro Francke juga memutuskan untuk mundur dari jabatannya, dikutip Associated Press

3. Peru terus dilanda krisis politik setelah terpilihnya Castillo

Pada Rabu (2/2/2022), Castillo sudah mengumumkan Héctor Valer sebagai perdana menteri yang baru. Padahal, Valer dikenal sekutu Castillo yang sempat menjadi salah satu anggota legislatif dari partai sayap kanan Renovacion Popular. 

Selain itu, seorang ekonom bernama Oscar Graham juga ditunjuk untuk menggantikan Pedro Francke sebagai menteri keuangan. Graham yang merupakan lulusan Inggris pernah menjabat sebagai seorang pemimpin bagian pasar finansial di Bank Sentral Peru. 

Mundurnya beberapa menteri di jajaran pemerintahan ini membuat timbulnya masalah krisis politik baru di Peru. Di samping itu, Peru juga dilanda masalah krisis keamanan di Lima dan Callao baru-baru ini, dan memaksa pemerintah mengumumkan keadaan darurat militer, dilaporkan dari Telesur

Baca Juga: Peru Jual Pesawat Kepresidenan Rp263 M untuk Jaminan Sosial Warga

Brahm Photo Verified Writer Brahm

-

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Vanny El Rahman

Berita Terkini Lainnya