Presiden Senegal Umumkan Pengunduran Diri di Tengah Krisis Politik

Krisis dipicu oleh penundaan pemilu yang berujung demo

Jakarta, IDN Times - Presiden Senegal Macky Sall, pada Kamis (22/2/2024), memutuskan untuk mundur dari jabatannya tepat pada tanggal 2 April mendatang. Ia menekankan tidak akan mendaftar kembali sebagai presiden ataupun berniat memperpanjang masa jabatannya. 

Senegal terus dilanda krisis politik usai keputusan kontroversial Sall membatalkan pemilu yang awalnya dijadwalkan pada 25 Februari 2024. Sejumlah oposisi pun menolak keputusan tersebut dan melangsungkan demonstrasi akbar menuntut segera diadakan pemilu. 

1. Sall berjanji akan menetapkan jadwal pemilu sesegera mungkin

Sall mengungkapkan bahwa ia mendiskusikan jadwal pelaksanaan pemilu di Senegal. Namun, masih belum dapat dipastikan kapan tanggalnya. 

"Pada 2 April 2024, tugas saya akan berakhir sebagai kepala negara Senegal. Ini menjawab dugaan yang mengatakan saya akan memperpanjang jabatan sebagai presiden di negara ini," terangnya, dikutip France24.

"Maka dari itu, pemilu dapat diselenggarakan sebelum atau sesudah tanggal 2 April. Namun, sepertinya tidak dapat dilaksanakan sebelum 2 April. Saya akan mendiskusikan masalah ini pekan depan dengan sejumlah tokoh politik. Kami harus mendapat tanggal yang pasti," sambungnya. 

Sehari sebelumnya, Sall sudah mengungkapkan bakal menetapkan jadwal sesegera mungkin untuk meredam ketegangan dan krisis politik di Senegal. 

Baca Juga: Senegal Blokir Internet di Tengah Demonstrasi Penundaan Pemilu

2. Sall akan membebaskan dua pemimpin oposisi yang ditangkap

Sall juga akan membebaskan dua pemimpin oposisi yang ditahan menjelang pemilu, yakni Ousmane Sonko dan Bassirou Diomaye Faye.

"Saya siap pergi lebih jauh terkait masalah penangkapan tokoh oposisi Ousmane Sonko yang sudah ditahan sejak Juli lalu terkait ajakan melakukan pemberontakan," terangnya. 

"Terkait Bassirou Diomaye Faye, saya akan mengambil langkah sebelum hukuman diterapkan kepadanya. Dia mungkin mendapatkan pembebasan untuk merespons ajakan dialog dalam mendiskusikan masalah ini," tambahnya. 

Sebelumnya, Sall mengatakan bahwa dia mengajak dialog untuk meredam tensi dan meminta Kementerian Hukum untuk menyelesaikan draf legislasi yang mengikuti hak rekonsiliasi serta pengampunan. 

3. Warga kembali gelar aksi damai di Senegal

Pekan lalu, demonstrasi akbar kembali digelar di Senegal untuk menuntut Presiden Sall memutuskan jadwal pemilu. Demo kali ini berlangsung dengan damai, karena polisi mengambil jarak serta tidak mengintervensi para demonstran. 

Dalam protes, sejumlah demonstran mengenakan baju hitam yang bertuliskan 'Aar Sunu Election' yang berarti selamatkan pemilu yang merupakan nama dari organisasi sosial yang digerakkan untuk menyelamatkan pemilu di Senegal.

Mereka juga menuliskan spanduk yang bertuliskan 'Free Senegal', 'Hormati tanggal pemilu', dan 'Tidak untuk kudeta konstitusional'. 

Aparat keamanan yang mengamankan jalannya demonstran juga tidak menggunakan peralatan anti-huru-hara yang digunakan sebelumnya ketika awal terjadi demonstrasi menolak penundaan pemilu.

Baca Juga: 3 Orang Tewas dalam Protes Penundaan Pemilu di Senegal

Brahm Photo Verified Writer Brahm

-

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Vanny El Rahman

Berita Terkini Lainnya