Republika Srpska Akan Deklarasi Kemerdekaan jika AS Dipimpin Trump

Dodik menyesal tidak deklarasikan kemerdekaan

Jakarta, IDN Times - Presiden Republika Srpska, Bosnia-Herzegovina Milorad Dodik, mengatakan bahwa ia akan mendeklarasikan kemerdekaan wilayahnya apabila Donald Trump terpilih kembali sebagai Presiden Amerika Serikat (AS) pada 2024.

Sebulan lalu, Dodik kembali mengumumkan pernyataan kontroversial dengan menyebut Republika Srpska akan memisahkan diri dari Bosnia-Herzegovina pada 2030. Ia pun mengklaim bahwa dirinya akan menjadi presiden pertama di wilayah dominan etnis Serbia itu. 

1. Dodik yakin Republika Srpska akan merdeka

Dodik mengucapkan penyesalannya tidak mendeklarasikan kemerdekaan Republika Srpska sejak dulu. Ia merasa punya kesempatan untuk mengumumkan kemerdekaan ketika Donald Trump memimpin AS pada 2016-2020. 

"Ketika Donald Trump terpilih sebagai Presiden AS, saya ingin mendeklarasikan kemerdekaan Republika Srpska. Namun, sesuatu membuat saya takut dan tidak melakukannya. Saya harus mengucapkan maaf karena tidak melakukannya," terang Dodik pada Minggu (3/12/2023), dilansir RFE/RL

"Namun, apabila Trump kembali menang dalam pilpres AS tahun depan, saya tidak akan berpikir dua kali untuk mendeklarasikan kemerdekaan Republika Srpska dari Bosnia-Herzegovina," sambungnya.

Ia pun sangat percaya bahwa kemerdekaan Republika Srpska akan terwujud suatu saat nanti. 

Baca Juga: NATO Kecam Upaya Perpecahan di Bosnia-Herzegovina

2. Dodik tidak peduli dengan sanksi Amerika Serikat

Dodik menambahkan, ia tidak peduli dengan sanksi yang akan dijatuhkan AS kepada dirinya dan keluarganya. Ia menyebut tidak punya hak untuk mengorbankan kepentingan Republika Srpska demi kenyamanannya sendiri. 

"Saya bangga dengan keluarga saya. Mereka sangat sadar dan bertanggung jawab dan mereka juga berjuang dalam hidup ini. Namun, ini semua justru dianggap mengusik AS," terangnya, dilansir Sarajevo Times.

Di sisi lain, Dodik menekankan bahwa ia terpilih sebagai Presiden Republika Srpska yang dipilih langsung oleh rakyatnya. Ia pun menegaskan bahwa ia punya hak untuk menentukan pilihan dan cara untuk berpolitik. 

"Isu-isu penting di sekitar kita saja saat ini bukanlah mengenai kriminalitas. Sekarang, semuanya telah berubah menjadi retorik yang mengganggu mereka dan membuat mereka hancur," tambahnya. 

3. AS akan hukum pihak yang ingin memecah belah Bosnia

Kedutaan Besar AS di Sarajevo menyebut pernyataan Dodik yang berbau separatisme sangat berbahaya. Sebab, ia akan menciptakan instabilitas dan berdampak buruk kepada seluruh rakyat di Bosnia-Herzegovina. 

"Konsitusi Bosnia sudah jelas bahwa Republika Srpska tidak punya otoritas untuk memisahkan diri dari Bosnia. AS juga menekankan bahwa Bosnia adalah negara berdaulat, unik, dan kami akan berkomitmen dengan integritas teritorial dan mempertahankan karakter multietnis di Bosnia-Herzegovina," terangnya. 

Kedubes AS menekankan akan menghukum siapapun yang berupaya merusak persatuan Bosnia-Herzegovina dan institusi yang mencoba untuk menggoyahkan negara dan kawasan Balkan Barat. 

Baca Juga: Republika Srpska Tolak Perwakilan Internasional di Bosnia

Brahm Photo Verified Writer Brahm

-

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Vanny El Rahman

Berita Terkini Lainnya