Rusia Akan Panggil Wajib Militer Secara Elektronik

Cegah warga melarikan diri dari mobilisasi militer

Jakarta, IDN Times - Pemerintah Rusia, pada Minggu (28/4/2024), berencana menetapkan dekrit pemanggilan mobilisasi militer secara elektronik. Langkah ini diklaim akan membuat proses pemanggilan berjalan efektif dan menghindari adanya seseorang yang mangkir dari wajib militer.  

Desas-desus terkait mobilisasi militer di Rusia sudah tersebar sejak akhir Maret lalu di tengah meningkatnya intensitas perang di Ukraina. Terdapat kabar bahwa Moskow hendak memanggil 150 ribu orang untuk menambah sumber daya dalam militernya. 

1. Pendaftaran mobilisasi militer akan dimulai pada 1 November 2024

Rusia Akan Panggil Wajib Militer Secara ElektronikTentara Rusia saat menjalani latihan militer. (twitter.com/mod_russia)

Proses mobilisasi militer secara elektronik ini nantinya akan menggunakan dua basis data elektronik, yakni melalui Unified Military Registration dan pemanggilan seseorang menggunakan tautan pendaftaran. 

Dilaporkan Ukrainska Pravda, proses ini sudah dikerjakan sejak musim semi tahun lalu, ketika Rusia melakukan sejumlah amandemen Undang-Undang (UU) soal pemanggilan elektronik kepada warganya. 

Pendaftaran militer rencananya akan dijadwalkan pada 1 November 2024 yang disertai dengan detail catatan kelayakan orang untuk mengikuti wajib militer. Notifikasi tersebut nantinya akan dimuat di dalam laman milik pemerintah, Gosuslugi. 

Setelah mendapat notifikasi secara elektronik, warga yang dipanggil akan menerima surat panggilan yang dikirimkan ke alamat masing-masing. 

Baca Juga: Rusia Makin Garang, Ukraina Mundur dari 3 Desa

2. Warga yang mangkir mobilisasi dilarang pergi dari Rusia

Rusia Akan Panggil Wajib Militer Secara ElektronikSeseorang yang membawa paspor Rusia. (unsplash.com/nrjwolf)

Setelah surat panggilan dikirim, dalam kurun waktu 7 hari surat tersebut sudah dianggap tersampaikan. Nantinya akun seseorang yang dipanggil akan didistribusikan ke institusi negara lainnya dan sejumlah pembatasan sudah diterapkan. 

Dilansir TVP World, pembatasan yang pertama adalah larangan meninggalkan Rusia apabila seseorang yang dipanggil tidak mendaftarkan diri di tempat pendaftaran militer dalam 20 hari. Seseorang itu juga akan dipersulit dalam proses izin wirausaha, properti, mengemudi, dan meminjam uang di bank. 

Saat ini, wajib militer masih diperbolehkan meninggalkan Rusia karena penjaga perbatasan dan petugas pendaftaran militer tidak bertukar informasi. Setelah dekrit ini ditetapkan, maka seseorang yang dipanggil tidak dapat meninggalkan Rusia dan tidak akan memperoleh paspor. 

3. Rusia tolak informasi larangan perpanjangan paspor bagi warga di luar negeri

Rusia Akan Panggil Wajib Militer Secara Elektroniktampak depan gedung Kementerian Luar Negeri Rusia di Moskow (twitter.com/mfa_russia)

Kementerian Luar Negeri (Kemlu) Rusia menampik informasi yang dimuat dalam laman Novaya Gazeta, yang menyebut akan memblokir perpanjangan paspor bagi warga di luar negeri mulai 1 Mei 2024. 

"Informasi tersebut sama sekali tidak benar dan ini termasuk provokatif. Kantor Konsulat dan misi diplomatik selama ini menjunjung keterbukaan informasi. Kami menginformasikan kepada warga terkait rencana perubahan akan diinformasikan sebelumnya," terangnya, dikutip The Moscow Times

Sejauh ini, terdapat 700 ribu-1 juta warga Rusia yang memutuskan untuk meninggalkan negaranya sejak invasi Rusia ke Ukraina pada Februari 2022 dan pemberlakuan mobilisasi parsial pada musim gugur 2022. 

Sementara, PBB memperkirakan terdapat 10 juta warga Rusia yang tinggal di luar negeri sebelum invasi Rusia ke Ukraina. 

Baca Juga: Rusia Ancam Sita Aset Pribadi Warga AS di Negaranya

Brahm Photo Verified Writer Brahm

-

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Vanny El Rahman

Berita Terkini Lainnya