Rusia Ancam Serang Space X Elon Musk jika Bantu Militer Ukraina

Apa bantahan Elon Musk?

Jakarta, IDN Times - Rusia, pada Rabu (20/3/2024), memperingatkan Amerika Serikat (AS) bahwa SpaceX akan menjadi target apabila digunakan untuk membantu militer Ukraina. Ia menyebut satelit perusahaan Elon Musk tersebut digunakan untuk memata-matai militer Rusia. 

Sebulan lalu, Ukraina menyebut bahwa Rusia diduga ikut menggunakan Starlink sebagai alat komunikasi. Kiev menduga Moskow mendapatkan sistem layanan internet berbasis satelit tersebut dari negara ketiga di Timur Tengah. 

1. Rusia sebut SpaceX membuat jaringan satelit mata-mata

Juru bicara Kementerian Luar Negeri (Kemlu) Rusia, Maria Zakharova, mengungkapkan bahwa perusahaan SpaceX telah bekerja sama dengan Kantor Pengawas Nasional (NRO) AS untuk menciptakan jaringan mata-mata. 

"Kami khawatir akan upaya Washington untuk menarik perusahaan swasta dalam mendukung ambisi militernya. Jika memang betul, maka jaringan tersebut boleh menjadi target balasan Rusia, termasuk yang digunakan dalam militer," terangnya. 

Dilaporkan The Kyiv Independent, kerja sama antara perusahaan Elon Musk dengan Badan Intelijen AS untuk menciptakan satelit mata-mata memiliki nilai kontrak mencapai 1,8 miliar dolar AS (Rp28,1 triliun).

Sementara itu, SpaceX mengakui bahwa perusahaannya diikutkan dalam perseteruan geopolitik dalam beberapa tahun terakhir. Pasalnya, terminal internet Starlink sudah digunakan secara luas oleh militer Ukraina. 

Baca Juga: TNI Bantah Ada WNI Jadi Tentara Bayaran di Ukraina: Hoaks

2. AS investigasi SpaceX soal potensi pelanggaran sanksi Rusia

Rusia Ancam Serang Space X Elon Musk jika Bantu Militer Ukrainailustrasi bendera Amerika Serikat (unsplash.com/benjaminlehman)

Pada awal Maret, dua anggota parlemen AS dari Partai Demokrat sudah mengumumkan investigasi terhadap SpaceX yang diduga tidak menghalangi terminal Starlink digunakan oleh Rusia dalam melancarkan serangan di Ukraina. 

"Berdasarkan keterangan dari Badan Intelijen Ukraina, terdapat tudingan bahwa tentara Rusia menggunakan terminal Starlink di Ukraina bagian timur. Ini mengkhawatirkan dan pengiriman alat tersebut termasuk sebagai pelanggaran sanksi AS," ungkapnya. 

"Penggunaan Starlink oleh Rusia ini dapat mengancam keamanan Ukraina, nyawa rakyat Ukraina, serta keamanan nasional AS," sambungnya. 

Di sisi lain, Kremlin menampik tudingan tentaranya menggunakan Starlink dalam mendukung perang di Ukraina. Elon Musk juga menampik Starlink digunakan oleh Kremlin dan tidak ada satu pun penjualan ke Rusia. 

3. CERN putuskan kerja sama dengan ilmuwan Rusia

Sementara itu, Zakharova ikut mengecam keputusan CERN (European Organization for Nuclear Research) yang secara sepihak memutus kerja sama dengan ilmuwan Rusia. Ia menyebut tindakan ini bentuk diskriminasi dan tidak dapat diterima. 

"Kami menganggap aksi ini sudah dipolitisasi dan jelas tidak dapat diterima. Barat terus meningkatkan tekanan kepada negara kami terutama dalam sektor ilmu pengetahuan yang jadi fundamental negara," ungkapnya. 

Hubungan CERN dengan Rusia sudah terbentuk sejak 1967 dengan membuka kerja sama ketika masih di bawah Uni Soviet. 

Baca Juga: Drone Ukraina Serang Markas Bomber Strategis Rusia

Brahm Photo Verified Writer Brahm

-

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Vanny El Rahman

Berita Terkini Lainnya