Rusia Beri Sanksi PM Irlandia dan Jajarannya

Irlandia terus berpegang teguh dengan Uni Eropa

Jakarta, IDN Times - Kementerian Luar Negeri Rusia resmi menjatuhkan sanksi kepada Perdana Menteri Irlandia, Micheal Martin pada Rabu (16/11/2022). Tak hanya itu, Rusia juga memberikan sanksi kepada puluhan pejabat di Irlandia terkait merendahkan relasi bilateral kedua negara. 

Pada Maret lalu, terjadi insiden pengemudi truk yang sengaja menabrakkan kendaraannya ke pagar kantor Kedutaan Besar Rusia di Dublin. Ini dilakukan sebagai bentuk protes atas invasi Rusia ke Ukraina. Alhasil, Rusia meminta Irlandia memberikan pernyataan maaf ke negaranya atas kasus ini. 

Baca Juga: Rusia Resmi Jatuh ke Jurang Resesi!

1. Rusia tuding Irlandia kampanyekan anti-Rusia di negaranya

Rusia Beri Sanksi PM Irlandia dan Jajarannyailustrasi bendera Irlandia (pexels.com/@aboodi)

Pemberlakuan sanksi Rusia diberlakukan kepada PM Micheal Martin, dan 51 orang lainnya, termasuk Wakil PM Leo Varadkar, dan sejumlah menteri luar negeri, menteri keuangan, dan  yudisial. Bahkan, sejumlah anggota parlemen tak luput dari sasaran sanksi Rusia. 

Tindakan Rusia ini dilakukan atas tudingan kampanye propaganda anti-Rusia dan Irlandia dianggap mengikuti perintah dari Brussels. Selain itu, Dublin memutuskan untuk menurunkan kooperasi bilateral secara sepihak atas kehendaknya. 

Dilaporkan Reuters, Irlandia juga sudah memberlakukan sanksi kepada Rusia dalam mengikuti kebijakan Uni Eropa. Bahkan, kedua pihak sudah saling usir diplomatnya setelah berkecamuknya perang Rusia-Ukraina. 

Baca Juga: Rusia Tagih Maaf Irlandia atas Insiden Truk Tabrak Kedubes

2. Martin tegaskan tidak akan meminta maaf kepada Rusia

Martin menambahkan bahwa Irlandia tidak akan meminta maaf atas tindakan keberpihakan kepada sisi yang benar. Ia juga tidak meragukan sanksi kepadanya setelah anggota Parlemen Irlandia, Neale Richmond menginginkan ditutupnya Kedubes Rusia di Dublin

"Saya berterima kasih kepada para wakil yang memperingatkan saya atas berita ini bahwa saya sudah disanksi. Ini adalah pembangunan baru. Saya tidak berpikir bahwa saya akan disanksi sebelumnya," tutur Martin, seperti dilansir dari Independent.

"Kami akan selalu berdiri bersama dengan negara-negara Eropa atas kasus ini. Saluran diplomatik akan menjadi jalan terakhir"

"Diplomasi penting dalam beberapa hari terakhir, tidak peduli bagaimana tidak punya rasa dalam beberapa waktu. Saya pikir dengan kepala dingin adalah yang dibutuhkan dalam melewati situasi seperti ini. Kami melihat apa yang sudah dikatakan," imbuhnya. 

Baca Juga: Tabrak Pagar Kedubes Rusia, Pengemudi Truk di Irlandia Ditangkap

3. Kemlu Irlandia panggil Dubes Rusia di Dublin

Keputusan Rusia ini mengundang aksi dari Menteri Luar Negeri Irlandia, Simon Coveney. Ia memutuskan untuk memanggil Duta Besar Rusia di Dublin, Yury Filatov terkait keputusan pemberian sanksi kepada petinggi negara tersebut. 

Coveney mengatakan bahwa Irlandia akan terus mempertahankan posisinya saat ini dalam menentang invasi Rusia ke Ukraina. Bahkan, ia menyatakan tidak peduli dengan sanksi atau ancaman yang dilayangkan kepadanya. 

"Kami berharap perang itu tidak terjadi. Kami tidak ingin melawan Rusia, tapi kami harus harus menyerukan kejujuran sesuai apa yang kami lihat dan bukti yang ditemukan. Ini adalah agresi, kejahatan perang dan destabilitas kedamaian di Benua Eropa kepada negara Eropa oleh Rusia," paparnya. 

Brahm Photo Verified Writer Brahm

-

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Anata Siregar

Berita Terkini Lainnya