Rusia dan Tajikistan Gelar Latihan Gabungan Lawan Teroris

Bertujuan mewaspadai teroris dari Afghanistan

Jakarta, IDN Times - Militer Rusia dan Tajikistan menyelesaikan latihan gabungan di area pegunungan Tajikistan pada Kamis (19/4/2024). Latihan militer ini diadakan untuk mencegah dan menanggulangi potensi terorisme yang marak terjadi di Asia Tengah, terutama dari Afghanistan. 

Setelah serangan teroris di Crocus City Hall, Rusia terus memperketat pengawasan terhadap potensi aksi terorisme dari kelompok ISIS-K yang berbasis di Asia Tengah. Moskow pun sudah meminta Dushanbe untuk membantunya dalam meringkus jaringan teroris. 

Baca Juga: Tajikistan Protes Aksi Kekerasan kepada Terduga Teroris di Rusia

1. Latihan digelar di Kharb-Maidon dan Khatlon

Kementerian Pertahanan (Kemhan) Rusia mengungkapkan bahwa latihan gabungan dalam melawan teroris di pegunungan Kharb-Maidon dan Khatlon, Tajikistan dilaksanakan dengan sukses. 

"Latihan gabungan bilateral antara Angkatan Bersenjata Federasi Rusia dan Republik Tajikistan di pegunungan Khab-Maidon dan area gurun di Khatlon selama 4 hari telah diselesaikan," terangnya. 

Dilansir Reuters, Kemhan Rusia merilis video latihan militer menggunakan helikopter, drone, sistem peluncur roket, howitzer, dan tank di area gurun dan pegunungan. Latihan ini juga mengambil pelajaran dari militer Rusia yang sudah diterjunkan di Ukraina. 

Sementara itu, latihan ini difokuskan di teritori Tajikistan karena letak geografisnya yang berbatasan langsung dengan Afghanistan di mana saat ini menjadi pusat aktivitas kelompok militan ISIS-K. 

2. Tajikistan berusaha yakinkan dunia dapat menangani terorisme

Setelah mengetahui mayoritas terduga pelaku terorisme di Moskow pada akhir Maret  berasal dari Tajikistan, Presiden Emomali Rahmon sempat menyebut teroris tidak memiliki kewarganegaraan.  

Meskipun demikian, Rahmon mengungkapkan kesediaan negaranya untuk memberantas jaringan teroris bersama Rusia. Ia ingin menunjukkan bahwa negaranya mampu memberantas jaringan teroris dan mengembalikan kepercayaan dunia. 

Dilaporkan Eurasianet, otoritas Tajikistan bekerja sama dengan China dalam proyek Safe City, berupa pemasangan kamera pengawas di seluruh area di Dushanbe. Dalam proyek awal, akan dipasang sebanyak 800 kamera di sejumlah sudut kota. 

Baru-baru ini, Tajikistan juga sudah menyetujui kerja sama dengan Turki dalam penagadaan drone dan persenjataan lainnya. 

Baca Juga: Tajikistan Tangkap 9 Anggota ISIS-K yang Terlibat Teror di Rusia

3. Rusia kembali tangkap pelaku teroris asal Tajikistan

Pada Selasa (16/4/2024), otoritas Rusia kembali menangkap terduga pelaku dalam jaringan teroris serangan di Crocus City Hall. Pria yang memiliki kewarganegaraan Tajikistan dan Rusia itu diketahui bernama Ashurov dan sudah tercatat di dalam Pengadilan Tver. 

Sementara itu, dua orang lainnya, Aminjon dan Dilovar Islomov asal Tajikistan sudah ditahan bersama ayahnya, Isroil Islomov karena diduga melindungi dan menyembunyikan terduga pelaku serangan tersebut. 

Dilansir RFE/RL, sebelum penangkapan Ashurov, otoritas Rusia sudah menangkap 10 warga Tajikistan dan 1 warga Kyrgyzstan yang diduga terlibat dalam serangan teroris yang diklaim berasal dari ISIS-K. 

Insiden terorisme di Moskow ini berdampak meningkatnya sentimen negatif terhadap imigran asal Asia Tengah di Rusia. Alhasil, serangan dan ujaran kebencian terhadap imigran Asia Tengah, terutama Tajikistan kian marak. 

Baca Juga: Tajikistan Tangkap Seluruh Keluarga Terduga Pelaku Teroris di Rusia

Brahm Photo Verified Writer Brahm

-

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Anata Siregar

Berita Terkini Lainnya