Rusia Persilakan Armenia Keluar dari CSTO

Relasi Rusia-Armenia masih panas

Jakarta, IDN Times - Juru bicara Kementerian Luar Negeri (Kemlu) Rusia Maria Zakharova, mengungkapkan tidak ada yang melarang Armenia keluar dari CSTO. Pernyataan yang disampaikan pada Jumat (3/5/2024) ini, dalam menanggapi kritikan dari pemerintah Armenia kepada aliansi pimpinan Rusia itu.  

Hubungan Rusia-Armenia masih panas di tengah serangkaian kritikan dari Perdana Menteri Armenia Nikol Pashinyan kepada Rusia dan CSTO. Ia pun terus mendekatkan diri dengan negara-negara Barat dan menunjukkan keinginannya bergabung dengan Uni Eropa (UE). 

Baca Juga: Armenia Klaim CSTO Telah Meninggalkan Negaranya

1. Rusia akan menghargai keputusan Armenia

Zakharova mengatakan bahwa Rusia akan menghargai keputusan dan kedaulatan yang dimiliki negara lain. Ia menyebut Armenia punya hak dan kebebasan untuk meninggalkan aliansi militer CSTO. 

"Kami tetap tidak mempertanyakan hak kedaulatan dari rekan kami, Armenia untuk menentukan kebijakan luar negerinya secara independen, termasuk dalam konteks kerja sama dalam organisasi CSTO," ungkapnya, dikutip RFE/RL.

"Saya ingatkan Anda bahwa dalam Pasal 19 Piagam CSTO menyebut terdapat kemungkinan meninggalkan aliansi. Dalam kasus itu, negara anggota wajib mengirimkan keterangan resmi sekurang-kurangnya 6 bulan sebelum tanggal resmi meninggalkan anggota," tambahnya. 

Ia menambahkan, Armenia sampai detik ini belum mengambil langkah apapun tetapi hanya menyeruakkan tudingan-tudingan kepada CSTO.

2. Armenia masih menjadi anggota resmi CSTO

Rusia Persilakan Armenia Keluar dari CSTOPemimpin negara-negara anggota CSTO. (odkb-csto.org)

Zakharova juga menekankan bahwa Armenia masih menjadi anggota resmi dari CSTO di tengah kritikan kepada organisasi tersebut. Ia pun meminta Yerevan untuk mengikuti aturan yang ada di dalam CSTO. 

"Kami masih menganggap bahwa Armenia adalah anggota tetap CSTO yang harus mengikuti obligasi sesuai dengan Perjanjian CSTO pada 1992 dan Piagam CSTO pada 2002, serta dokumen lainnya," terangnya, dikutip News AM.

"Kami yakin bahwa dalam segala kasus, CSTO tetap dan masih menjadi organisasi yang efektif dan bertanggung jawab dalam menjaga perdamaian di kawasan Eurasia, serta keamanan dari seluruh anggotanya," tambahnya. 

Ia menambahkan, Rusia terus melakukan pekerjaan intensif dalam memperkuat kerja sama dengan seluruh anggota CSTO dalam menghadapi sejumlah tantangan baru. 

Baca Juga: Warga Armenia Protes Penyerahan Wilayah ke Azerbaijan

3. Polisi Armenia blokir akses masuk di Provinsi Tavush

Rusia Persilakan Armenia Keluar dari CSTOTentara Armenia yang hendak dikirim ke Kazakhstan sebagai pasukan perdamaian CSTO. (twitter.com/ArmeniaMODTeam)

Pada Jumat, aparat kepolisian Armenia memblokir jalan utama akses menuju ke Provinsi Tavush bagian utara yang tak jauh dari perbatasan Azerbaijan. Langkah ini menyusul demonstrasi penolakan penyerahan wilayah Armenia kepada Azerbaijan. 

Penolakan terbesar terjadi di Desa Kirants karena warga menolak penyerahan itu yang secara pratiknya akan menyerahkan aset dan sebagian besar lahan pertaniannya ke Azerbaijan. Hingga kini, hanya warga lokal yang diperbolehkan masuk ke area tersebut. 

Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) Armenia mengungkapkan bahwa polisi memang disiagakan di lokasi tersebut untuk mengamankan area. Selain itu, aparat keamanan juga sudah mengadakan penyisiran untuk menjinakkan ranjau dan mengadakan pengukuran geodetik. 

Baca Juga: Azerbaijan Minta Syarat Tambahan untuk Berdamai dengan Armenia

Brahm Photo Verified Writer Brahm

-

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Anata Siregar

Berita Terkini Lainnya