Rusia Sebut Pasukannya Penting untuk Pertahanan Armenia

Berharap Armenia tetap mau menampung tentara Rusia

Jakarta, IDN Times - Kementerian Luar Negeri (Kemlu) Rusia, pada Jumat (29/3/2024), mengatakan bahwa keberadaan pasukannya penting untuk menjamin kedaulatan dan menjaga pertahanan Armenia. Pihaknya menambahkan tentara Rusia menjadi satu-satunya yang dapat diandalkan. 

Pada awal Maret, Armenia meminta Rusia untuk menarik pasukan penjaga perbatasan Rusia yang ditempatkan di Bandara Zvarnots, Yerevan. Armenia menganggap tidak lagi diperlukan adanya tentara Rusia dan ingin pertahanan negara dijaga oleh tentaranya sendiri. 

1. Rusia minta Armenia tidak terperdaya rayuan Barat

Rusia mengatakan bahwa penarikan tentara Rusia hanya akan membahayakan keamanan di Armenia. Moskow pun meminta agar Armenia tidak menerima rayuan Barat untuk mengusir tentara Rusia. 

"Klaim bahwa penarikan tentara Rusia akan memperkuat militer Republik Armenia tidak benar dan justru membawa bahaya. Kami meminta agar Armenia mengubah sistem keamanannya saat ini karena Barat tidak menawarkan keamanan konkret," ungkapnya, dikutip RFE/RL

"Tentara kami di pangkalan militer Rusia ke-102 di Gyumri adalah satu-satunya pasukan yang saat ini menjamin keamanan dan kedaulatan Armenia dari kemungkinan serangan dari luar," tambahnya. 

Pangkalan militer Rusia ke-102 berada di terletak di selatan Armenia yang berbatasan langsung dengan Iran dan Turki. Area tersebut diklaim menjadi ancaman terbesar Armenia dan sengat rentan diserang. 

Baca Juga: Tajikistan Tangkap 9 Anggota ISIS-K yang Terlibat Teror di Rusia

2. Rusia tawarkan bantuan pertahanan ke Armenia

Rusia Sebut Pasukannya Penting untuk Pertahanan ArmeniaTentara Armenia yang hendak dikirim ke Kazakhstan sebagai pasukan perdamaian CSTO. (twitter.com/ArmeniaMODTeam)

Duta Besar Rusia di Yerevan, Sergey Kopyrkin, mengungkapkan bahwa Moskow siap membantu Armenia menghadapi serangan dari luar. Namun, ia menyebut terserah Armenia untuk menerima tawaran ini atau tidak. 

"Saya tidak memiliki alasan yang berpikir bahwa Rusia meninggalkan kewajibannya dalam sebuah kesepakatan. Semua pernyataan publik tidak memiliki alasan untuk hal tersebut dan kami dapat membantu Armenia," terangnya, dikutip Tass.

"Kami selalu berpikir bahwa penting memastikan warga Armenia menetap di Nagorno-Karabakh yang dalam sejarahnya akan selalu menjadi rumah mereka. Maka dari itu, tentara penjaga perbatasan Rusia ada di sana. Bagi saya, masalah ini masih menjadi agenda," sambungnya. 

3. Pembawa berita pro-Kremlin dilarang masuk Armenia

Otoritas Penyiaran Armenia melawang pembawa acara asal Rusia, Vladimir Solovyov, untuk menginjakkan kaki di negaranya. Keputusan ini karena ia dianggap terus melakukan pelanggaran berat di negara Kaukasus Selatan itu. 

Dilansir The Moscow Times, pelanggaran itu berkaitan dengan ucapannya yang mengkritisi Perdana Menteri (PM) Nikol Pashinyan. Sebelumnya, otoritas setempat sudah melarang siaran Solovyov, 'Evening With Vladimir Solovyov' dan 'Sunday Evening With Vladimir Solovyov' di Armenia.

Solovyov dikenal sebagai sosok pembawa acara yang punya pandangan pro-Kremlin. Alhasil, ia pun kerap menyuarakan kritik kepada pemerintahan Pashinyan atas mendekatkan negaranya dengan negara-negara Barat. 

Padahal, Solovyov sebelumnya dikenal sebagai sosok pro-Armenia dan terus menyuarakan dukungan kepada Armenia di tengah konflik Nagono-Karabakh dengan Azerbaijan. 

Baca Juga: Rusia Tuding PM Armenia Sengaja Merusak Hubungan Kedua Negara

Brahm Photo Verified Writer Brahm

-

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Vanny El Rahman

Berita Terkini Lainnya