Rusia Setuju Tarik Pasukannya dari Armenia

Tidak ada lagi ancaman di perbatasan Armenia-Azerbaijan

Intinya Sih...

  • Presiden Rusia dan PM Armenia sepakat penarikan tentara dan pasukan penjaga perbatasan Rusia di Armenia.
  • Kesepakatan termasuk penarikan pasukan di 5 wilayah perbatasan Armenia-Azerbaijan.
  • Ratusan kendaraan militer Rusia meninggalkan pos di area perbatasan dan menuju Yerevan.

Jakarta, IDN Times - Presiden Rusia Vladimir Putin dan Perdana Menteri (PM), Armenia Nikol Pashinyan, sepakat soal penarikan tentara dan pasukan penjaga perbatasan Rusia di sejumlah area di Armenia. Langkah ini disepakati pada Kamis (9/5/2024), setelah keduanya mengadakan dialog tertutup soal keamanan di Moskow.

Sebelumnya, Putin sudah mengapresiasi hubungan baik Rusia-Armenia dalam sektor perdagangan dan ekonomi selama tergabung dalam UEE (Uni Ekonomi Eurasia). Namun, pada saat yang sama, Armenia menegaskan tidak lagi memberikan kontribusi finansial kepada CSTO.

Baca Juga: Ribuan Demonstran Tuntut PM Armenia Mundur

1. Putin bersedia menuruti permintaan Pashinyan

Juru bicara Kepresidenan Rusia, Dmitry Peskov mengonfirmasi bahwa Putin dan Pashinyan sudah mencapai kesepakatan di tengah tensi antara kedua negara. Ia pun menuruti permintaan Yerevan untuk menarik sejumlah pasukan Rusia. 

"Pada akhir 2020, Armenia meminta agar militer dan penjaga perbatasan Rusia diterjunkan ke sejumlah area di negaranya. Kemudian, Pashinyan mengatakan bahwa pasukan Rusia tidak lagi dibutuhkan di negaranya mengingat adanya perubahan kondisi terkini," terangnya, dikutip RFE/RL

"Sesuai dengan pernyataan dari Yerevan, kami pun setuju menarik tentara dan pasukan penjaga perbatasan di sejumlah wilayah Armenia," Namun, pasukan Rusia masih disiagakan di sepanjang perbatasan Turki dan Iran, sambungnya. 

Selama ini, Rusia merupakan sekutu terdekat Armenia dan tergabung dalam aliansi militer CSTO. Moskow juga memiliki pangkalan militer di Armenia yang terletak di Gyumri, dekat perbatasan Turki. 

2. Pasukan Rusia akan ditarik dari perbatasan Armenia-Azerbaijan

Rusia Setuju Tarik Pasukannya dari ArmeniaKonvoi kendaraan militer Rusia. (facebook.com/mod.mil.rus)

Presiden Partai Civil Contract, Hayk Konjoryan mengonfirmasi kabar terkait dengan kesepakatan yang dicapai Rusia-Armenia. Penarikan pasukan itu akan dilakukan di Tavush, Syunik, Vyats Dzor, Gegharkunik, dan Ararat. 

"Kesepakatan ini mengenai penarikan pasukan penjaga perbatasan dan militer Rusia di lima wilayah perbatasan Armenia-Azerbaijan. Keputusan yang disepakati oleh kedua belah pihak juga termasuk penarikan pasukan penjaga perbatasan Rusia di Bandara Internasional Zvarnots di Yerevan," ujar Konjoryan. 

Dilaporkan Politico, ratusan kendaraan militer Rusia diketahui sudah meninggalkan sejumlah pos di area perbatasan Armenia-Azerbaijan. Kendaraan tersebut dikabarkan mengarah ke ibu kota Yerevan. 

Keputusan ini disepakati di tengah berjalannya negosiasi perdamaian Armenia-Azerbaijan dan keinginan Pashinyan untuk mengakhiri konflik. Ia juga sedang mengupayakan penetapan delineasi garis perbatasan resmi kedua negara. 

Baca Juga: Armenia Putuskan Setop Pendanaan ke CSTO

3. Armenia masih ragu menjauhkan diri dari UEE

Rusia Setuju Tarik Pasukannya dari ArmeniaPerdana Menteri Armenia, Nikol Pashinyan (tengah). (twitter.com/NikolPashinyan)

Dalam pertemuannya dengan Putin di Moskow pada Rabu, Pashinyan ikut mengapresiasi keberhasilan UEE dalam meningkatkan pembangunan ekonomi di negaranya dan seluruh negara anggota lainnya. 

"Pertemuan hari ini bersamaan dengan ulang tahun ke-10 kesepakatan perjanjian UEE di Astana pada 29 Mei 2014. Lebih dari 10 tahun keberadaannya, UEE berhasil menjadi wadah penguatan ekonomi antarnegara anggotanya, termasuk memperbaiki ekonomi negara kami," pungkasnya. 

"Armenia akan terus mengikuti prinsip dasar Perjanjian UEE dan siap aktif dalam berinteraksi dengan negara anggota sesuai dalam kepentingan pembangunan dalam paradigma kerja sama ekonomi," sambungnya. 

Meski hubungan antara Armenia-Rusia terus memanas di tengah kritikan atas tidak ada aksi dari CSTO, Yerevan masih berhati-hari untuk menjauhkan diri dari UEE. Pasalnya, ekonomi Armenia sangat bergantung dengan Rusia, karena gas alam dan mayoritas produknya dipasarkan di Rusia. 

Baca Juga: Armenia Ancam Tutup TV Rusia jika Tidak Ikuti Aturan

Brahm Photo Verified Writer Brahm

-

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Anata Siregar

Berita Terkini Lainnya