Rusia Siap Gandeng Negara Amerika Latin untuk Lawan Dominasi AS 

Rusia menentang unipolarisme AS

Jakarta, IDN Times - Menteri Luar Negeri Rusia Sergey Lavrov, pada Kamis (20/4/2023), mengunjungi Kuba dalam rangka tur Amerika Latin. Ia pun menyampaikan kritikan pedas kepada Amerika Serikat (AS) atas sanksi yang diberikan ke Kuba dan negaranya. 

Sebelum berkunjung ke Havana, Lavrov sempat melawat ke Nikaragua untuk bertemu Presiden Daniel Ortega. Ia pun menyebut Nikaragua sebagai sekutu dekat Rusia untuk melawan koalisi pimpinan AS yang berniat menggagalkan agresi militer di Ukraina. 

1. Lavrov tolak pandangan unipolar dari AS

Rusia Siap Gandeng Negara Amerika Latin untuk Lawan Dominasi AS Presiden Kuba, Miguel Diaz-Canel saat berjabat tangan dengan Menteri Luar Negeri Rusia, Sergey Lavrov di Havana, Kamis (20/4/2023). (twitter.com/mfa_russia)

Lavrov mengungkapkan, AS mencoba menerapkan pandangan satu arahnya ke seluruh penjuru dunia. Ia menyebut bahwa hubungan antarnegara tidak dapat berlanjut melalui aturan yang dibuat oleh Washington. 

"Apabila Anda menanyakan hubungan Rusia-AS, kami tidak memiliki hubungan konkret saat ini. Kami hanya mendiskusikan masalah-masalah yang sedang naik dalam urusan duta besar untuk kepentingan masing-masing," kata Lavrov, dikutip La Prensa Latina.

Dalam kunjungannya ke Kuba, Lavrov mengapresiasi hubungan baik Moskow dan Havana yang sudah terjalin dalam beberapa dekade. Ia ikut mengecam sanksi ekonomi AS kepada Kuba yang diterapkan agar dunia ikut dengan aturannya. 

Baca Juga: Miguel Diaz-Canel Terpilih Kembali sebagai Presiden Kuba 

2. Kuba menentang ekspansi NATO

Lavrov juga sempat bertemu dengan Menteri Luar Negeri Kuba, Bruno Rodriguez, ketika mengantarkan karangan bunga di tugu peringatan pahlawan kemerdekaan Kuba, Jose Marti, di Havana. 

Dalam pertemuan tersebut, Rodriguez menyatakan penolakan terhadap sikap ekspansionis yang dilakukan NATO yang kian mendekati perbatasan Rusia. Ia juga mengecam tindakan AS yang menjatuhkan sanksi kepada Rusia. 

Rodriguez menyerukan upaya serius, konstruktif, dan realistis dalam mencari solusi diplomatik untuk menyelesaikan konflik di Ukraina. 

Ia juga mengumumkan rencana kunjungan Perdana Menteri Kuba, Manuel Marrero, ke Moskow untuk memperdalam hubungan diplomatik kedua negara. 

3. Rusia ingin tingkatkan hubungan dengan Amerika Latin

Dalam lawatan ini, Rusia berniat memperkuat hubungan Rusia-Amerika Latin lewat kerja sama, solidaritas, dan kesadaran sesuai kepentingan bersama. 

Kremlin juga menganggap negara Amerika Latin punya keuntungan kompetitif dalam menciptakan dunia multipolar. Rusia juga menekankan kemungkinan membangun aliansi dalam proses transfer teknologi dan penguatan mata uang nasional. 

Dilansir Associated Press, Rusia merupakan salah satu sekutu terdekat sekaligus rekan dagang terbesar Kuba. Selain Venezuela, Rusia juga menjadi pemasok utama minyak bumi ke negara Karibia tersebut yang tengah dilanda krisis energi. 

Beberapa pekan lalu, bank di Kuba juga sudah menerima pembayaran dengan kartu MIR, sehingga memudahkan turis asal Rusia untuk menarik uang dan menukar ke mata uang peso Kuba. 

Baca Juga: Rusia Sebarkan Video Propaganda: Pria Sejati Ikut Perang di Ukraina

Brahm Photo Verified Writer Brahm

-

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Vanny El Rahman

Berita Terkini Lainnya