Rusia Terapkan Sanksi ke Industri Militer Bulgaria

Sebagai balasan pengiriman senjata ke Ukraina

Jakarta, IDN Times - Pemerintah Rusia, pada Selasa (8/11/2022), mengumumkan pemberian sanksi kepada industri militer Bulgaria. Di samping itu, Rusia juga sudah memberlakukan sanksi kepada industri persenjataan di beberapa negara lain sebagai balasan. 

Beberapa bulan terakhir, hubungan Rusia dan Bulgaria terus menegang terutama setelah adanya tudingan truk kontainer pengangkut bom berasal dari Bulgaria. Bahkan, parlemen Bulgaria sudah menyetujui pengiriman senjata ke Ukraina setelah menolak permintaan tersebut. 

1. Rusia memberi sanksi terkait kerja sama militer kepada belasan negara

Sesuai pernyataan di atas, Rusia telah menyetujui pemasukan sejumlah perusahaan ke dalam sanksi ekonomi terkair kooperasi di bidang teknis militer. Dekrit itu sudah diresmikan pada Selasa. 

"Sebanyak 74 perusahaan sudah masuk dalam daftar yang terkena sanksi ini. Perusahaan itu berasal dari Bulgaria, Inggris, Jerman, Kanada, Lithuania, Slovakia, Polandia, Republik Ceko, Montenegro, Estonia, dan Amerika Serikat (AS). Kerja sama militer dengan perusahaan di negara itu tidak diperbolehkan," tuturnya, dikutip dari TASS.

Kebijakan ini merupakan lanjutan sanksi yang dijatuhkan kepada Presiden Rusia, Vladimir Putin, sebagai balasan kepada negara tak bersahabat. Pasalnya, belasan negara yang dimasukkan telah memberikan sanksi kepada Rusia. 

Baca Juga: Ini Syarat dari Ukraina untuk Berdialog dengan Rusia

2. Balasan atas persetujuan Bulgaria mengirim senjata ke Ukraina

Pengumuman ini datang selang lima hari setelah mayoritas Parlemen Bulgaria menyetujui pengiriman senjata ke Ukraina. Padahal, negara Eropa Timur itu terus menolak mengirimkan senjata, tapi mereka sudah mengirimkan senjata secara tidak langsung ke Ukraina. 

Dilaporkan The Sofia Globe, beberapa perusahaan Bulgaria yang masuk dalam sanksi dari Rusia tersebut meliputi, Arsenal, VMZ, Beta Corp, Arcus Co, Dunarit, Terem, Balkanrous Trading, Balkan Hunter, EL Kart, EIM Trade, UMT, Sage Consultations, Hartford International Group, Metalika-AB dan Emco. 

Meskipun sudah menyetujui pengiriman senjata ke Ukraina, tapi masih belum dijelaskan bagaimana prosedur pengirimannya. Bahkan, Menhan Bulgaria, Dimitar Stoyanov, menyebut negaranya belum dapat menyumbangkan senjata karena akan melemahkan militer Bulgaria.

3. Kelompok Peretas Rusia klaim serang intelijen Bulgaria

Rusia Terapkan Sanksi ke Industri Militer BulgariaIlustrasi Hacker (IDN Times/Mardya Shakti)

Pada hari yang sama, laman resmi Badan Intelijen Negara Bulgaria (SIA) telah mendapat percobaan serangan siber. Keterangan itu disampaikan oleh kelompok peretas Rusia, Killnet, yang ditulis dalam channel Telegram-nya. 

Dilaporkan Novinite, berdasarkan inspeksi yang dilakukan Radio Nasional Bulgaria, ditemukan bahwa laman milik SIA berfungsi normal. Pasalnya, Killnet termasuk salah satu kelompok peretas besar yang sudah melancarkan serangan siber di Estonia, Polandia, Rumania, dan Moldova. 

Pada bulan lalu, kelompok peretas asal Rusia itu sudah meretas sebanyak 14 instansi pemerintahan di Bulgaria. Bahkan, mereka berhasil menyerang sistem beberapa kementerian, presidensial, bank, dan operator seluler. 

Baca Juga: Abaikan Peringatan Barat, India Tetap Beli Minyak dari Rusia

Brahm Photo Verified Writer Brahm

-

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Vanny El Rahman

Berita Terkini Lainnya