Slovakia Catat Lonjakan Warga Ukraina yang Masuk ke Negaranya

Berusaha melarikan diri dari wajib militer

Intinya Sih...

  • Lonjakan warga Ukraina masuk ke Slovakia didominasi laki-laki usia konskripsi yang diduga menghindari panggilan mobilisasi militer.
  • Slovakia mencatat peningkatan warga Ukraina yang berusaha melintasi perbatasan secara ilegal, dengan jumlah yang naik hingga dua kali lipat dari tahun sebelumnya.
  • Parlemen Ukraina menyetujui hukuman lebih berat bagi pelaku yang terbukti mangkir dari mobilisasi militer, dengan denda mencapai puluhan juta rupiah.

Jakarta, IDN Times - Polisi Perbatasan Slovakia melaporkan adanya lonjakan warga Ukraina yang masuk ke negaranya. Warga Ukraina yang masuk didominasi laki-laki usia konskripsi dan mereka diduga menghindari potensi dipanggil mobilisasi militer. 

Sejak akhir April, pemerintah Ukraina menghentikan sementara layanan konsuler kepada warga laki-laki usia konskripsi di luar negeri. Menanggapi kebijakan ini, Polandia dan Lithuania mengaku siap membantu memulangkan warga Ukraina yang ada di negaranya. 

1. Lebih dari 300 warga laki-laki Ukraina masuk secara ilegal ke Slovakia

Slovakia Catat Lonjakan Warga Ukraina yang Masuk ke NegaranyaPolisi Slovakia (facebook.com/policiaslovakia)

Otoritas Slovakia mengatakan terdapat peningkatan warga laki-laki Ukraina yang berusaha melintasi perbatasan secara ilegal. Pihaknya pun menyebut jumlahnya naik hingga dua kali lipat dibanding periode yang sama tahun lalu. 

"Sebanyak 338 warga Ukraina berhasil ditangkap di perbatasan Slovakia dan dibebaskan hingga Mei 2024. Jumlah ini melonjak drastis dibanding pada Mei 2023 yang hanya mencapai 166 orang," ungkapnya pada Kamis (9/5/2024), dikutip The Kyiv Independent.

"Pada pekan pertama Mei 2024, kami sudah menangkap 45 laki-laki usia konskripsi asal Ukraina di perbatasan hijau. Pada periode yang sama tahun lalu, kami hanya menangkap empat orang saja," sambungnya. 

Sesuai dalam martial law di Ukraina, penduduk laki-laki berusia 18-60 tahun dilarang pergi ke luar negeri. Warga laki-laki usia konskripsi harus mendapat izin resmi untuk dapat meninggalkan Ukraina. 

2. Ukraina naikkan denda kepada warga yang mangkir dari mobilisasi

Slovakia Catat Lonjakan Warga Ukraina yang Masuk ke NegaranyaTank milik militer Ukraina di medan perang. (twitter.com/DefenceU)

Pada hari yang sama, Parlemen Ukraina menyetujui hukuman lebih berat kepada pelaku yang terbukti mangkir dari mobilisasi militer. Alhasil, warga laki-laki yang tidak menghiraukan panggilan militer akan menerima denda lebih berat. 

Hukuman yang akan diterima oleh seseorang yang tidak memperbarui datanya di lokasi pendaftaran ditingkatkan dari awalnya 3.400 hryvnia (Rp1,3 juta) menjadi 5100 hryvnia (Rp2.1 juta). Sedangkan pelanggaran berulang akan dikenakan denda sebesar 25.500 hryvnia (Rp10,2 juta).

Sementara itu, warga laki-laki yang menolak panggilan mobilisasi militer akan menerima denda hingga 25 ribu (Rp10,1 juta). Sedangkan aparatus dan pejabat yang mangkir harus menerima denda mencapai 59 ribu hryvnia (Rp24 juta).

Denda tersebut cukup besar bagi warga Ukraina yang umumnya memiliki rerata gaji bulanan sebesar 19.500 hryvnia (Rp7,9 juta) per bulan. 

3. Donasi amunisi untuk Ukraina di Slovakia sukses besar

Kampanye pendanaan amunisi untuk Ukraina yang diinisiasi pemerintah Republik Ceko sejak 16 April meningkat signifikan di Slovakia. Bahkan, uang yang didapat disebut mampu membeli 2.692 misil untuk militer Ukraina. 

Dalma waktu kurang dari sebulan, sudah lebih dari 65 ribu orang yang mendonasikan 4 juta euro (Rp69 miliar). Tercatat ada salah satu donatur yang bersedia memberikan donasi sebesar 100 ribu euro (Rp1,7 miliar).

Rencananya amunisi tersebut akan diperoleh dari perusahaan senjata STV Group dan dikirimkan ke Ukraina pada akhir musim panas. 

Pihak penggagas program 'Amunisi untuk Ukraina' ini menyebut kampanye ini sukses besar dan membuktikan bahwa rakyat Slovakia ingin membantu Ukraina. Pihaknya pun menambahkan donasi sekecil apapun bisa berdampak nyata. 

Baca Juga: Slovakia Akhirnya Setujui Bantuan Finansial Uni Eropa ke Ukraina

Brahm Photo Verified Writer Brahm

-

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Anata Siregar

Berita Terkini Lainnya