Spanyol Tolak Ikut Operasi Atalanta Inisiatif AS di Laut Merah
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Perdana Menteri Spanyol Pedro Sanchez, pada Rabu (27/12/2023), mengatakan bahwa negaranya tidak akan ikut dalam operasi militer NATO di Laut Merah yang dinamai Operasi Atalanta. Ia menilai operasi yang dicetuskan Amerika Serikat (AS) itu tidak diperlukan.
Pekan lalu, Sanchez sudah mengadakan dialog dengan Presiden AS Joe Biden untuk membahas hubungan bilateral dan pelanggaran kemanusiaan di Jalur Gaza. Keduanya setuju terus melanjutkan bantuan kemanusiaan kepada warga sipil di Gaza yang terus digempur militer Israel.
1. Sanchez sebut situasi di Samudra Hindia dan Laut Merah berbeda
Sanchez menekankan, ia tidak menolak bergabung dalam operasi militer NATO dan Uni Eropa (UE) di Laut Merah jika memang terdapat operasi spesifik. Namun, ia mengaku tidak akan ikut dalam Operasi Atalanta.
"Spanyol tidak menolak pembentukan operasi lain di Laut Merah, tetapi Operasi Atalanta di Samudra Hindia untuk melawan bajak laut tidak memiliki karakteristik yang sama seperti yang dibutuhkan di Laut Merah," terangnya, dikutip EFE.
"Situasi antara kedua perairan itu sangat berbeda, kondisi perairan berbeda dan tantangan yang dihadapi pun berbeda. Keduanya tidak memiliki kesamaan satu sama lain," sambungnya.
Sebelumnya, AS sudah menyerukan Operasi Atalanta di Laut Merah untuk melawan kelompok Houthi Yaman. Pasalnya, kelompok yang dibela Iran tersebut sudah menyerang kapal barang di Laut Merah yang diduga menuju ke dan berasal dari Israel.
Baca Juga: AS Klaim Lumpuhkan Banyak Drone dan Rudal Houthi di Laut Merah
2. Spanyol veto perubahan Operasi Atalanta di Laut Merah
Editor’s picks
Pekan lalu, juru bicara pemerintah Spanyol Pilar Alegria menolak pernyataan AS bahwa negaranya akan berpartisipasi dalam operasi militer di Laut Merah. Ia menyebut bahwa Menteri Pertahanan AS Lloyd Austin memutuskan koalisi itu secara sepihak.
Dilaporkan El Pais, Madrid juga memveto perubahan mandat dari Operasi Atalanta yang sekarang dialihkan ke Laut Merah. Pasalnya, operasi tersebut sebenarnya digerakkan untuk melindungi kapal barang dari bajak laut di Samudra Hindia sejak 2008.
Setelah itu, Wakil PM Spanyol Yolanda Diaz menambahkan, keputusan tersebut adalah bentuk hipokrisi dari komunitas internasional untuk melindungi kepentingannya di Laut Merah, tetapi tidak peduli terhadap situasi kemanusiaan di Gaza.
Spanyol selama ini berperan penting dalam Operasi Atalanta karena menyediakan pangkalan kapal perang Rota di Cadiz. Selain itu, operasi militer tersebut diawasi langsung oleh Laksamana Ignacio Villanueva Sanchez asal Spanyol.
3. Beberapa perusahaan mengubah jalur lewat Afrika Selatan
Perusahaan pelayaran besar memutuskan untuk mengubah jalurnya yang melintasi Laut Merah ke Terusan Suez. Mereka khawatir menjadi target Houthi yang menargetkan kapal-kapal yang berasal dan menuju ke Israel.
Perusahaan Hapag-Loyd dan Evergreen Line mengatakan bakal membelokkan rute pelayaran dari Laut Merah ke Tanjung Harapan di Afrika Selatan. Keduanya menilai situasi terlalu berbahaya di perairan tersebut.
"Saat ini, kami melihat bahwa situasi di Laut Merah terlalu berbahaya untuk dilalui. Kami akan terus menilai situasi keamanan terkini dan akan merencanakannya pada Jumat depan," terang dari Hapag-Loyd, dikutip
Di sisi lain, perusahaan Denmark, Maersk mengaku akan melanjutkan transit melalui Laut Merah dan Teluk Aden. Keputusan ini menyusul dicetuskannya misi internasional Operasi Atalanta dalam melindungi pelayaran komersial di area tersebut.
Baca Juga: Kapal Perang Prancis Tembak Jatuh 2 Drone dari Yaman
IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.