Staf Kemendagri Bulgaria Terlibat Spionase untuk Rusia

Bulgaria menjadi target mata-mata Rusia

Jakarta, IDN Times - Bulgaria menangkap pegawai Kementerian Dalam Negeri yang dituding sebagai mata-mata Rusia pada Senin (5/2/2024). Ia dipercaya telah membocorkan sejumlah data rahasia negara kepada diplomat di Kedutaan Besar Rusia di Sofia. 

Belakangan ini, hubungan Rusia-Bulgaria terus memanas di tengah berkecamuknya perang Rusia-Ukraina. Bahkan, Sofia sudah mengusir 70 diplomat Rusia dari negaranya pada Juni 2022 karena dianggap sebagai mata-mata dan ikut campur urusan dalam negeri Bulgaria. 

1. Pelaku tercatat sebagai pegawai di Dirjen Anti-Kriminal

Sekretariat Jenderal Kemendagri Zhivko Kotsev mengakui bahwa terduga pelaku adalah pegawai Direktorat Jenderal Anti-Kriminal di bawah kementeriannya. 

"Sayangnya, ini adalah seorang pekerja di Kementerian Dalam Negeri yang sedang diawasi oleh jajaran kami. Ini adalah sebuah aksi spionase, tapi saya tidak akan mengatakan lebih lanjut terkait masalah ini," ungkapnya, dikutip Politico.

"Hampir semua dari aksi prosedur sudah diselesaikan dan pengumuman lebih lanjut akan diumumkan kepada seluruh publik di Bulgaria," sambungnya. 

Sementara, Badan Keamanan Nasional Bulgaria (DANS) telah membuka investigasi terkait dugaan spionase di tubuh Kemendagri. Pihaknya masih mencari orang lain yang diduga terlibat dalam aksi spionase ini. 

Baca Juga: Turki-Bulgaria-Rumania Sepakat Bersihkan Ranjau di Laut Hitam 

2. Mantan Dubes Rusia mendapat status warga negara Bulgaria

Seorang mantan Duta Besar Rusia di Bulgaria dilaporkan mendapatkan status kewarganegaraan Bulgaria. Keterangan itu diungkap oleh anggota parlemen dari Partai We Continue the Change Kristina Petkova dalam sebuah wawancara. 

Ia menyebut bahwa terdapat celah yang dieksploitasi oleh warga negara Rusia untuk mendapatkan status warga Bulgaria di bidang olahraga. Petkova menyebut orang itu memperoleh warga negara dengan alasan penghargaan olahraga, padahal tidak punya keahlian di bidang olahraga. 

"Kurangnya transparansi dan pengawasan membuat warga negara Rusia yang punya hubungan dengan Lukoil kini memperoleh warga negara Bulgaria tanpa adanya keahlian di bidang olahraga," terangnya, dikutip Novinite.

Pekova bahkan mengungkapkan bahwa Badan Keamanan Nasional (SANS) memfasilitasi pelanggaran ini dan mengancam keamanan nasional. 

3. Dubes Rusia berencana relokasi monumen Uni Soviet dari Bulgaria

Duta Besar Rusia di Sofia Eleonora Mitrofanova mengatakan, terdapat kemungkinan pemindahan monumen peninggalan Uni Soviet di Bulgaria ke Rusia. Namun, ia khawatir relokasi tersebut akan meningkatkan tensi kedua negara. 

Ia menyebut, wacana pemindahan monumen ke Rusia ini setelah penghancuran monumen Tentara Merah di Sofia dan akan dilanjutkan monumen Alyosha di Plovdiv. Mitrofanova mengungkapkan monumen Alyosha di Plovdiv memiliki makna yang dalam dan bersejarah. 

Parlemen Plovdiv sudah mengajukan usulan pemindahan monumen Alyosha pada akhir 2024. Mayoritas anggota parlemen dari Partai WCC beranggapan bahwa monumen tersebut hanyalah simbol okupansi tentara Merah di Bulgaria pada 1944-1947. 

PM Nikolai Denkov juga mengatakan, monumen Uni Soviet tersebut kurang memiliki nilai budaya dan hanya sebagai propaganda. Ia beranggapan sebaiknya monumen tersebut ditempatkan di museum sebagai bagian sejarah daripada di tempat umum. 

Baca Juga: Bulgaria Tolak Hoaks Gabung Schengen Picu Krisis Migrasi

Brahm Photo Verified Writer Brahm

-

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Vanny El Rahman

Berita Terkini Lainnya