Tajikistan Peringatkan Warganya Agar Tidak Pergi ke Rusia

Tingginya diskriminasi terhadap imigran Tajikistan di Rusia

Jakarta, IDN Times - Kementerian Luar Negeri (Kemlu) Tajikistan, pada Sabtu (27/4/2024), menganjurkan warganya tidak pergi ke Rusia untuk sementara waktu. Perintah ini demi melindungi warga Tajikistan di Rusia dari ancaman diskriminasi usai serangan teroris di Crocus City Hall, Moskow pada akhir Maret lalu.

Pada pertengahan April, Rusia dan Tajikistan sudah mengadakan latihan militer gabungan melawan terorisme dari Afghanistan. Kedua negara juga sudah menyetujui upaya bersama dalam meringkus teroris ISIS-K yang berpusat di Afghanistan dan negara-negara Asia Tengah. 

1. Ratusan warga Tajikistan dilarang masuk ke Rusia

Selain banyaknya kasus diskriminasi terhadap imigran Tajikistan, peringatan dari Tajikistan ini didasarkan pada banyaknya warga yang dilarang masuk ke Rusia dalam beberapa pekan terakhir. 

"Kami melihat adanya peningkatan larangan masuk kepada warga Tajikistan ke teritori Rusia. Pada Jumat kemarin, terdapat ratusan warga negara kami yang dilarang masuk dan ditahan di Bandara Internasional Vnukovo, Moskow," terangnya, dikutip RFE/RL.

Selain itu, terdapat komplain dari warga Tajikistan yang dilarang masuk ke Rusia di perbatasan Kazakhstan, terutama setelah insiden serangan di Crocus City Hall yang mayoritas terduga pelaku berasal dari Tajikistan. 

Kasus penahanan dan investigasi terhadap migran Asia Tengah di Rusia sudah meningkat dalam beberapa pekan terakhir dan tak sedikit di antaranya dideportasi ke negara asalnya. 

Baca Juga: Pria Inggris Didakwa karena Aktivitas yang Menguntungkan Rusia

2. Rusia apresiasi kerja sama dengan Tajikistan untuk meringkus teroris

Tajikistan Peringatkan Warganya Agar Tidak Pergi ke Rusiabendera Rusia dan Tajikistan (twitter.com/mfa_russia)

Wakil Menteri Luar Negeri Rusia, Mikhail Galuzin, mengapresiasi kerja sama dengan Tajikistan yang bersedia membantu proses investigasi insiden terorisme di Crocus City Hall untuk menangkap dan menghukum terduga pelaku. 

"Rusia mengucapkan terima kasih kepada pemimpin dan rakyat Republik Tajikistan atas belasungkawa, simpati, dan dukungan terkait tragedi yang menjadi hasil dari serangan teroris di Crocus City Hall. Selain itu, kami mengapresiasi kerja sama investigasi oleh agen kompeten dari kedua negara," terangnya, dikutip Tass.

Sementara itu, Galuzin juga akan membicarakan terkait isu penting dalam pembangunan hubungan bilateral kedua negara dalam konteks penguatan kerja sama strategis dan aliansi persekutuan. 

3. Kelompok oposisi Tajikistan ditangkap di Italia

Pada Selasa (23/4/2024), aparat kepolisian Italia menangkap delapan orang anggota kelompok oposisi Tajikistan. Mereka diketahui sedang merencanakan protes dalam menyambut kunjungan Presiden Tajikistan Emomali Rahmon di Italia. 

Kepala oposisi Tajikistan, Group of 24, Hussein Ashurov mengatakan bahwa delapan orang tersebut ditangkap di luar Istana Kepresidenan Roma ketika sedang menunggu Presiden Rahmon untuk pergi. 

"Polisi menangkapnya dan menyita ponsel, dokumen dan mengembalikan sementara untuk menghubungi kami. Salah seorang yang ditangkap mengatakan bahwa mereka sudah ditangkap. Sampai saat ini masih belum ada informasi lanjutan dari mereka," ungkap Ashurov. 

Baca Juga: Rusia dan Tajikistan Gelar Latihan Gabungan Lawan Teroris

Brahm Photo Verified Writer Brahm

-

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Vanny El Rahman

Berita Terkini Lainnya