Ukraina Duga Korupsi Picu Kecelakaan Helikopter yang Tewaskan Mendagri

Ada 14 orang tewas dalam kecelakaan tersebut

Jakarta, IDN Times - Badan Keamanan Ukraina (SBU) dan Biro Investigasi Negara (SBI), pada Rabu (1/2/2023), menggeledah properti milik mantan Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Ukraina, Arsen Avakov. Tindakan ini diambil sebagai bagian investigasi kecelakaan helikopter. 

Pada 18 Januari, helikopter yang mengangkut Menteri Dalam Negeri Ukraina, Denys Monastyrsky, beserta wakilnya terjatuh di dekat taman kanak-kanak di Brovary, Kiev Oblast. Kecelakaan itu mengakibatkan setidaknya 14 orang tewas, termasuk salah satunya anak-anak. 

1. Avakov menyetujui perjanjian pembelian helikopter dari Airbus

SBU mengungkapkan, Avakov diselidiki karena menjadi orang yang menyetujui pembelian helikopter dari Airbus pada 2018. 

Dilansir Ukrainska Pravda, pembelian helikopter itu dilakukan di Paris dengan persetujuan sebesar 552 juta euro (Rp9 triliun). Pembelian ini dimaksudkan untuk menciptakan sistem keamanan udara dari aparat keamanan sipil. 

Sesuai persetujuan itu, Prancis akan mengirimkan sebanyak 37 helikopter Airbus dalam dua termin, dan mengirimkan 18 helikopter dalam pengiriman selanjutnya. Sebanyak 21 helikopter yang dibeli merupakan tipe H225 yang dapat mengangkut beban lebih dari 10 ton. 

Avakov merupakan sosok pejabat kontroversial di Ukraina dan dikenal sebagai salah satu orang yang punya kedudukan kuat di pemerintahan. Ia diketahui menjabat sebagai Mendagri selama tujuh tahun sebelum mundur pada Juli 2021. 

Baca Juga: Inggris: Saat Ini Bukan Waktu yang Tepat Kirim Jet Tempur ke Ukraina

2. SBU geledah properti milik oligarki Ukraina yang disanksi AS

Pada saat yang sama, SBU menggeledah properti milik oligarki Ukraina, Ilhor Kolomoisky, di Dnipro. Salah satu orang terkaya di Ukraina itu dituding telah menghindari pajak dan mencuri produksi minyak Ukraina yang mencapai 1 miliar dolar AS (Rp14,8 triliun). 

Kasus yang menjerat Kolomoisky ini berhubungan dengan perusahaan minyak Ukrnafta. Pasalnya, ia merupakan pemegang 42 persen saham perusahaan itu hingga 2022. Ia juga diketahui sempat memiliki PrivatBank yang dikenal bank pinjaman terbesar di Ukraina, dilaporkan The Kyiv Independent.

Dugaan korupsi Kolomoisky juga merambah hingga mancanegara. Pebisnis kaya itu pun ditetapkan sebagai individu yang disanksi Amerika Serikat (AS) pada 2021. Ia diduga terlibat korupsi ketika menjabat sebagai Gubernur Dnipropetrovsk Oblast pada 2014-2016. 

3. Sejumlah kantor pemerintahan jadi target penggeledahan SBU

Selain kedua mantan pejabat itu, SBU juga menggeledah kantor pajak, bea cukai, dan kementerian di Ukraina untuk mencari bukti korupsi di tengah peperangan. Mereka pun menggeledah properti milik Vadym Stolar yang dikenal sebagai anggota parlemen pro-Rusia. 

Ketua Partai Servant of the People, Davida Arakhamia, mengumumkan lewat akun Telegram mengenai penggeledahan ini. Ia mengatakan, hal ini dilakukan untuk melakukan perubahan besar di Ukraina. 

"Negara ini akan berubah dengan terjadinya perang dan jika seseorang tidak siap untuk berubah. Maka negara akan mengubah mereka," kata Arakhamia, dilansir Euronews.

Berdasarkan data Indeks Persepsi Korupsi yang dikeluarkan Transparency Index pada 2022, Ukraina termasuk salah satu negara terkorup di dunia. Negara Eropa Timur itu menduduki posisi 116 dengan poin sebesar 33. 

Baca Juga: Kroasia Sebut Krimea Gak Akan Balik ke Kiev, Ukraina Marah!

Brahm Photo Verified Writer Brahm

-

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Vanny El Rahman

Berita Terkini Lainnya