Ukraina Izinkan Warga Asing Kerja sebagai Garda Keamanan dalam Negeri

Alami kekurangan sumber daya manusia

Jakarta, IDN Times - Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy, pada Rabu (21/2/2024), meresmikan Undang-Undang (UU) yang memperbolehkan warga asing menjadi pasukan National Guard. Langkah ini sebagai upaya meningkatkan jumlah pasukan di tengah peperangan. 

Sejak Desember 2023, Ukraina sudah merencanakan mobilisasi militer baru untuk menggantikan personel militer di medan perang. Namun, persetujuan UU masih terkendala di parlemen yang belum menyetujui dan meminta dilakukannya revisi.  

1. Warga asing harus bebas dari kasus kriminalitas

Ukraina Izinkan Warga Asing Kerja sebagai Garda Keamanan dalam NegeriTentara Ukraina. (twitter.com/DefenceU)

Zelenskyy mengungkapkan bahwa UU terbaru memungkinkan warga asing dan warga tanpa kewarganegaraan mendaftar sebagai National Guard of Ukraine (NGU).

"Warga asing yang berada secara legal di Ukraina dan tidak pernah terlibat dalam kasus kriminal, serta memenuhi syarat dalam wajib militer sesuai dalam Hukum Militer Ukraina dapat diterima sebagai National Guard secara sukarela," terangnya.

Dilaporkan Ukrainska Pravda, bagi warga asing yang ingin mendaftar diharuskan mendaftarkan diri ke kantor pendataan di masing-masing wilayah. Mereka dapat mendaftar di unit militer yang melayani kontrak wajib militer.

Sedangkan, posisi dalam militer yang bisa diisi oleh perempuan sudah ditentukan oleh Kementerian Dalam Negeri Ukraina. Sementara, National Guard selama ini bertanggung jawab untuk mengamankan keadaan di dalam negeri.

Baca Juga: Dubes Polandia: Kami akan Terus Dukung Ukraina

2. Zelenskyy adakan rapat bersama anggota partainya

Ukraina Izinkan Warga Asing Kerja sebagai Garda Keamanan dalam NegeriPresiden Ukraina, Volodymyr Zelenskyy (instagram.com/zelenskiy_official)

Zelenskyy mengadakan dialog dengan anggota parlemen dari faksi Partai Servant of the People. Dalam perbincangan tersebut, ia menekankan agar semua tim bersatu di tengah perang yang sebentar lagi memasuki tahun kedua. 

Selain itu, ia dan anggota partai menyetujui UU integrasi Uni Eropa (UE). Zelenskyy pun optimis negaranya akan masuk ke dalam anggota UE dengan cepat karena berada di tengah peperangan yang berada dalam kondisi khusus. 

Presiden Ukraina itu juga menambahkan, pasukannya berhasil mencapai kesuksesan yang signifikan di laut dan merencanakan penguatan pertahanan di beberapa area dari gempuran tentara Rusia. Ia juga mengatakan terdapat proses audit terkait rencana mobilisasi di Ukraina. 

3. Zelenskyy ajak PM Polandia bertemu di perbatasan

Pada saat yang sama, Zelenskyy mengajak pemimpin Polandia untuk bertemu di perbatasan kedua negara. Ajakan itu untuk bersama-sama menyelesaikan masalah demonstrasi petani di Polandia yang memblokir perbatasan dengan Ukraina. 

"Ini adalah masalah keamanan nasional. Saya siap berada di perbatasan dengan pemerintahan Anda (Polandia)," ujar Zelenskyy, dikutip Associated Press.

Sampai saat ini, Polandia masih belum menanggapi permintaan dari Zelenskyy dan memusatkan perhatian pada slogan dalam demonstrasi. Warsawa menganggap ada kelompok ekstremis yang menunggangi demo petani tersebut. 

"Mungkin demonstrasi kali ini berada di bawah pengaruh agen Rusia. Ini mengenai slogan anti-Ukraina dan slogan yang menunjukkan penghormatan kepada Presiden Rusia Vladimir Putin di tengah perang di Ukraina," terang Kementerian Dalam Negeri Polandia. 

Baca Juga: Rusia Tuduh Ukraina Beri Racun Pemimpin di Luhanks dan Kherson

Brahm Photo Verified Writer Brahm

-

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Vanny El Rahman

Berita Terkini Lainnya