Ukraina Sebut 160 Ton Gandum Ditumpahkan di Polandia

Sebabkan relasi Polandia-Ukraina kian tegang

Jakarta, IDN Times - Menteri Komunitas, Teritori, dan Pembangunan Infrstruktur Ukraina Oleksandr Kubrakov, mengatakan bahwa 160 ton gandum dari negaranya ditumpahkan di Polandia. Insiden penumpahan ini imbas demonstrasi akbar petani di Polandia. 

Pada pertengahan Februari, relasi Ukraina-Polandia terus memanas akibat penumpahan gandum di jalanan Dorohusk. Kiev pun mengecam aksi tersebut dan mendesak Warsawa segera menyelidiki serta menangkap semua pelaku.

1. Insiden penumpahan terjadi di Stasiun Kotomierz

Kubrakov mengatakan, kembali terjadi insiden penumpahan gandum asal Ukraina di Polandia, ketika kereta api berhenti untuk transit di Stasiun Kotomierz, Polandia. 

"Sebuah aksi buruk kembali terjadi pada 24-25 Februari malam, produk pertanian Ukraina kembali ditumpahkan dari 8 gerbong kereta api di Stasiun Kotomierz. Kereta api kargo itu sedang transit untuk menuju ke pelabuhan Gdansk untuk dikirimkan ke berbagai negara di seluruh dunia," ungkapnya, dikutip Ukrinform.

Ia menambahkan, produk pertanian asal Ukraina hanya melewati dan sudah mendapat persetujuan dari Polandia. Ia menekankan tidak ada gandum, jagung, kanola yang diekspor ke Polandia sejauh ini. 

"Ini adalah aksi penumpahan produk pertanian asal Ukraina yang keempat kalinya di stasiun kereta api di Polandia. Kasus ini membuktikan keempat kalinya impunitas dan tidak ada tanggung jawab," tambahnya. 

Baca Juga: Zelenskyy: 31 Ribu Tentara Ukraina Tewas akibat Invasi Rusia

2. Ukraina akan balas jika Polandia tidak segera membuka blokade perbatasan

Ukraina Sebut 160 Ton Gandum Ditumpahkan di PolandiaPerdana Menteri Denys Shmyhal dan delegasi Ukraina di perbatasan Polandia, Jumat (23/2/2024). (twitter.com/Denys_Shmyhal)

Setelah upaya menyelesaikan masalah perbatasan tidak ditanggapi, Ukraina mengancam akan menerapkan kebijakan balasan atas tindakan Polandia, jika blokade perbatasan masih berlangsung sampai 28 Maret 2024. 

"Dalam 6 bulan terakhir, kami hidup di bawah blokade dari Polandia. Blokade ini telah memukul ekonomi dan kemampuan Ukraina untuk mempertahankan diri dari gempuran Rusia," terang PM Denys Shmyhal, dikutip Notes from Poland.

"Apabila masalah di perbatasan masih belum selesai pada 28 Maret, maka terpaksa kami akan menerapkan kebijakan balasan di pintu perbatasan. Kami juga mengusulkan lima langkah menyelesaikan perselisihan, termasuk mengajukan larangan produk Rusia masuk ke Uni Eropa (UE)," tambahnya.  

Kendati sedang berselisih, Shmyhal tetap mengucapkan terima kasih kepada Polandia yang memperbolehkan bantuan keamanan, militer, dan medis ke Ukraina melewati wilayahnya. 

3. Rusia disebut gerakkan kampanye anti-Ukraina di UE

Juru bicara Intelijen Pertahanan Ukraina, Andrii Yusov, menuduh Rusia mengeksploitasi tensi di perbatasan Polandia-Ukraina. Ia menyebut terdapat propaganda Rusia untuk memanaskan tensi antara kedua negara. 

"Sudah jelas ada propaganda Rusia dan intelijen Rusia yang memanfaatkan situasi saat ini sebagai bagian dari kampanye anti-Ukraina di teritori negara anggota UE, termasuk di Polandia," ungkapnya. 

Ia menambahkan, pihaknya berhasil melacak jejak Rusia di dalam insiden pemblokiran pintu perbatasan Polandia-Ukraina sejak pekan lalu. 

"Sejak kami membicarakan aksi yang dilangsungkan di teritori Polandia, saya berpikir komentar lanjutan soal penyelidikan ini akan diberikan oleh rekan kami di Polandia," tambahnya. 

Baca Juga: Pejabat Polandia Tolak Ajakan Bertemu di Perbatasan Ukraina 

Brahm Photo Verified Writer Brahm

-

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Vanny El Rahman

Berita Terkini Lainnya