Uzbekistan Tolak Proposal Persatuan Gas Alam dari Rusia

Rusia berusaha tingkatkan penjualan gas ke Asia

Jakarta, IDN Times - Uzbekistan menolak rencana pendirian persatuan gas alam yang diajukan Rusia pada Rabu (7/12/2022). Rencana itu merupakan upaya Rusia untuk mengatur distribusi gas alam dari Kazakhstan dan Uzbekistan ke luar negeri. 

Sebelumnya, hubungan Rusia dan beberapa negara Asia Tengah terus merenggang di tengah pecahnya perang Rusia-Ukraina. Bahkan, negara-negara Asia Tengah semakin merapat ke Uni Eropa akibat munculnya ketegangan dengan Rusia. 

1. Uzbekistan menolak kepentingan negaranya ditukar dengan gas alam

Pernyataan di atas disampaikan oleh Menteri Energi Uzbekistan, Jorabek Mirzamahmudov, dalam wawancara bersama media lokal. Ia menyebut bahwa negaranya tidak akan menukar kepentingan nasional dengan gas alam. 

"Menandatangani perjanjian gas dengan Rusia tidak berarti itu sebuah aliansi atau persatuan. Namun, itu hanya sebagai kontrak teknis," papar Mirzamahmudov, dikutip RFE/RL.

"Kami tidak akan berkompromi pada kepentingan nasional kami. Bahkan, jika kami menyetujui itu, kami tidak akan memroses lewat kontrak perdagangan komersial. Kami tidka akan membiarkan segala kondisi politik sebagai balasan. Uzbekistan akan menyetujui gas alam dari Rusia hanya dalam harga yang wajar," tambahnya. 

Sementara itu, Kazakhstan belum mengonfirmasi persetujuannya terkait persatuan gas dengan Rusia. Namun, negara Asia Tengah itu masih akan mengkaji lebih lanjut perjanjian tersebut. 

Baca Juga: Uzbekistan Minta Uni Eropa Mencabut Sanksi atas Oligarki Rusia

2. Persatuan gas berguna untuk proses distribusi ke negara pembeli

Pada akhir November, Rusia tengah mendiskusikan rencana pendirian persatuan gas alam bersama Kazakhstan dan Uzbekistan. Ini berfungsi membantu pengiriman gas antara tiga negara kepada pembeli, termasuk China. 

Juru bicara Kremlin, Dmitry Peskov, menyebut bahwa proposal masih didiskusikan, tapi intinya inti dari proyek ini adalah koordinasi suplai gas alam, dilaporkan Reuters.

Peskov memberikan contoh bahwa Kazakhstan bagian utara boleh mengimpor gas dari Rusia dan Kazakhstan dapat membangun pipa yang bisa digunakan untuk menyalurkan gas Rusia. 

Pada saat yang sama, Rusia sedang meningkatkan produksi gas di dekat Siberia Timur, dan Kazakhstan dapat menghindari biaya mahal dalam pembangunan pipa dengan hanya mengimpor gas dari Rusia. 

3. Kazakhstan dan Uzbekistan kerap kekurangan gas alam di musim dingin

Uzbekistan Tolak Proposal Persatuan Gas Alam dari Rusiabendera Kazakhstan di London, Inggris (pexels.com/@yelenaodintsova)

Rusia selama ini menjadi negara pengekspor gas alam terbesar di dunia. Sedangkan, produksi gas alam di Kazakhstan dan Uzbekistan hanya cukup memenuhi kebutuhan di dalam negeri. Bahkan, cadangan gas alamnya kerap habis ketika musim dingin.

Kazakhstan dan Uzbekistan memiliki jaringan pipa gas alam ke Rusia. Dua negara itu merupakan tempat transit gas alam yang berasal dari Turkmenistan ke China. Keduanya mengaku tidak pernah melihat adanya transit gas dari Rusia ke China. 

Sejak mendapat sanksi Barat akibat invasi Ukraina, Rusia terus meningkatkan pengiriman gas alam ke China. Rusia berniat meningkatkan penjualan komoditas gas alam ke negara-negara Asia. 

Baca Juga: Putin Teken UU Larangan Propaganda LGBT di Rusia 

Brahm Photo Verified Writer Brahm

-

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Vanny El Rahman

Berita Terkini Lainnya