Zelenskyy Sebut Rusia Ingin Caplok Seluruh Ukraina

Tidak ingin adanya jeda dalam perang

Jakarta, IDN Times - Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy mengatakan bahwa Presiden Rusia Vladimir Putin ingin mengambil alih seluruh teritori negaranya. Dalam pernyataan pada Jumat (8/3/2024), dia menekankan bahwa Moskow berbohong terkait pernyataannya yang hanya ingin merebut sebagian teritori Ukraina. 

Sebelumnya, Zelenskyy menyebut bahwa gencatan senjata atau jeda dalam perang Rusia-Ukraina hanya akan menguntungkan Moskow untuk membangun kembali militernya dan kembali menyerang. Ia percaya bahwa tidak ada dialog politik yang berhasil dilakukan bersama Rusia. 

Baca Juga: Ukraina Klaim Dapat Produksi 2 Juta Drone Tahun Ini

1. Zelenskyy sebut Putin belum puas atas wilayah yang dicaplok di Ukraina

Zelenskyy Sebut Rusia Ingin Caplok Seluruh UkrainaPresiden Ukraina, Volodymyr Zelenskyy. (twitter.com/ZelenskyyUa)

Zelenskyy menyebut tujuan utama Putin adalah mencaplok seluruh wilayah Ukraina, bukan hanya sebagian saja. Ia melihat Putin belum puas dengan apa yang sudah direbut Rusia dari Ukraina hingga saat ini. 

"Saya tidak berpikir bahwa tujuannya (Putin) adalah mengambil sebagian teritori kami. Seperti apa yang kita lihat, serangan kepada warga sipil, intimidasi terhadap warga sipil Ukraina dengan misil, pernyataan dari kroni Putin, perwakilan intelijen, perwakilan tentara, dan dirinya sendiri. Semua mengindikasikan keinginannya untuk terus melanjutkan misinya," terangnya, dikutip Interfax.

Ia menambahkan, pernyataan Putin sama seperti pemimpin Nazi Jerman, Adolf Hitler ketika akan menyerang Polandia. Pernyataannya mirip dan selaras dengan konflik Ukraina-Rusia saat ini. 

"Semua pesan itu, yang mereka katakan tujuannya bukan merebut teritori tertentu, melainkan seluruh Ukraina. Kami memastikan bahwa Putin tidak akan tertarik hanya memperoleh beberapa teritori, kota, desa, atau Krimea, maupun Donbass saja. Ia tertarik  merusak seluruh Ukraina, menganeksasi seluruh kemerdekaan Ukraina kepada Rusia," sambungnya. 

2. Zelenskyy klaim Belarus kehilangan kedaulatannya sebagai negara merdeka

Zelenskyy Sebut Rusia Ingin Caplok Seluruh UkrainaPresiden Belarus, Alexander Lukashenko saat bertemu dengan Presiden Rusia, Vladimir Putin. (president.gov.by)

Selain itu, Zelenskyy juga menyinggung bahwa Putin melancarkan aksinya dengan dua cara, yakni lewat politik atau menggunakan senjata. Ia menekankan terkait situasi di Belarus yang kehilangan kedaulatannya. 

"Apa yang dilakukannya (Putin) pada Belarus memang tanpa tumpah darah untuk saat ini. Kenyataannya mereka (Rusia dan Belarus) adalah sekutu otoriter di mana Putin mengontrol penuh blok di dalam teritori Belarus, serta pasukan di teritori Belarus," tuturnya, dilansir Ukrainska Pravda.

"Buktinya sudah jelas, serangan Rusia di Ukriana pada awal invasi dilakukan lewat teritori Belarus. Ini adalah okupansi diplomatik dari sebuah negara merdeka dan Belarus kehilangan kedaulatannya saat ini," tambahnya. 

Ia menegaskan bahwa pembekuan perang adalah tantangan serius dalam melindungi Ukraina dan masa depannya. Zelenskyy menyebut pembekuan konflik sempat terjadi usai okupansi Krimea dan Donbass. 

Baca Juga: Zelenskyy: 31 Ribu Tentara Ukraina Tewas akibat Invasi Rusia

3. Moldova, Kazakhstan dan negara Baltik dalam bahaya

Zelenskyy Sebut Rusia Ingin Caplok Seluruh UkrainaPresiden Moldova, Maia Sandu saat berdialog dengan Presiden Ukraina, Volodymyr Zelenskyy, Senin (27/6/2022). (twitter.com/sandumaiamd)

Zelenskyy percaya bahwa Moldova, Kazakhstan, dan negara-negara Baltik (Latvia, Lithuania, Estonia) sedang dalam bahaya saat ini di tengah potensi invasi Rusia. 

"Mereka sudah merencanakan ini semua. Saya ingin mengingatkan semuanya bahwa berdasarkan intelijen kami, Rusia berencana merebut Moldova. Maka dari itu, kami membagikan ini kepada rekan kami, sehingga Moldova sudah siap terkait kemungkinan aksi dari Federasi Rusia," ujar Zelenskyy. 

"Di tengah potensi serangan militer ke Moldova, saya percaya bahwa ini mungkin hanya salah satu dari tujuan Rusia. Saya berpikir bahwa Moldova, negara-negara Baltik, serta Kazakhstan berada dalam bahaya," tambahnya. 

Baca Juga: Zelenskyy Ajukan UU Klaim Wilayah Rusia yang Dihuni Etnis Ukraina

Brahm Photo Verified Writer Brahm

-

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Anata Siregar

Berita Terkini Lainnya