Brigade Al-Qassam Daur Ulang Ribuan Bom Israel yang Gagal Meledak

Jakarta, IDN Times - Sekitar 3 ribu bom Israel yang gagal meledak selama serangan udara di Jalur Gaza telah digunakan oleh sayap bersenjata kelompok Palestina Hamas, Brigade Al-Qassam, sebagai bahan utama untuk membuat alat peledak rakitan.
Menurut laporan The Marker yang dirilis pada Selasa (6/5/2025), penyelidikan militer Israel mengungkap bahwa banyak ledakan besar terhadap kendaraan lapis baja Israel disebabkan oleh bom Angkatan Udara yang tidak meledak kemudian didaur ulang oleh Brigade Al-Qassam.
Bom-bom ini ini telah berperan penting dalam serangan terhadap pasukan Israel, yang mengakibatkan meningkatnya jumlah korban di kalangan tentara yang beroperasi di Gaza. Laporan tersebut memperingatkan bahwa dampaknya terhadap pasukan Israel akan semakin besar apabila Tel Aviv memperluas operasi militer di Gaza.
1. Sekitar 3 ribu bom gagal meledak di Gaza sepanjang 2025
Hingga akhir 2024, militer Israel telah melancarkan lebih dari 40 ribu serangan udara di Gaza. Dinas Pekerjaan Ranjau PBB (UNMAS) memperkirakan bahwa 5-10 persen dari bom yang digunakan dalam operasi tersebut gagal meledak.
Pada awal 2025, Angkatan Udara Israel mencatat sedikitnya 3 ribu bom yang belum meledak di Gaza. Setiap bom Israel memiliki berat sekitar 1 ton, dengan biaya antara 20 ribu-30 ribu dolar AS (sekitar Rp331-497 juta) per unit.
“Bom-bom yang tidak meledak ini secara efektif telah menjadi jalur tidak langsung di mana Israel, tanpa disengaja, telah mentransfer ribuan ton bahan peledak kepada Hamas—senilai puluhan juta dolar—selama satu setengah tahun terakhir,” kata The Marker dalam laporannya.