Jakarta, IDN Times - Departemen Pertahanan Amerika Serikat (AS), Pentagon, bakal memperketat kontrol atas dokumen intelijen. Rencana ini menyusul kasus bocornya data-data sensitif oleh pejabat berpangkat rendah pada sebelumnya.
Menurut laporan Menteri Pertahanan AS Lloyd Austin pada Rabu (5/7/2023), rencana ini berdasarkan hasil tinjauan dari praktik selama 45 hari. Tetapi, ia tidak menjelaskan apakah ada kegagalan dalam kajian tersebut.
"Ini untuk mengidentifikasi area di mana kita dapat dan harus meningkatkan langkah-langkah akuntabilitas untuk mencegah kompromi CNSI (informasi keamanan nasional yang dirahasiakan), termasuk mengatasi ancaman orang dalam," kata Austin soal tinjauan Pentagon, mengutip Al Jazeera.