Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Data Rahasia Bocor, Kepala Intelijen Denmark Ditangkap

Ilustrasi bendera Denmark. (instagram.com/lorandparajdi)
Ilustrasi bendera Denmark. (instagram.com/lorandparajdi)

Jakarta, IDN Times - Kepala Badan Intelijen Denmark, Lars Findsen pada Senin (10/1/2022) telah dijebloskan ke dalam penjara atas kasus kebocoran data rahasia negara. Bahkan, berdasarkan kabar dari CNN, Findsen sudah dimasukkan ke dalam penjara sekitar satu bulan lamanya, sejak 9 Desember lalu. 

Pasalnya, data rahasia negara yang telah bocor tergolong sebagai informasi yang sangat sensitif. Kebocoran informasi penting ini disebut dapat membayakan keamanan negara dan merusak hubungan dengan negara lain. 

1. Terdapat empat orang yang ditahan atas kasus kebocoran data

Kepala FE, Lars Findsen. (twitter.com/Ikraamina)
Kepala FE, Lars Findsen. (twitter.com/Ikraamina)

Penangkapan Findsen ini diketahui sudah dirahasiakan kepada publik selama satu bulan lamanya dan baru terungkap pada Senin, ketika Pengadilan Kopenhagen membuka kasus kebocoran data negara itu. Namun, otoritas tetap membatasi informasi yang dipublikasikan ke khalayak umum. 

Pasalnya, di saat hari penangkapan, FE hanya mengumumkan secara singkat kepada pers jika terdapat empat orang anggota dan mantan FE maupun PET yang ditangkap dan pencarian masih terus dilakukan. 

Dilaporkan RT, keempatnya mendapatkan tuntutan atas kasus kebocoran informasi klasifikasi tinggi dari PET dan DDIS. Selain itu, penangkapan ini adalah hasil dari investigasi jangka panjang terkait dua badan layanan intelijen tersebut. 

2. Findsen meminta namanya dipublikasikan atas kasus kebocoran informasi rahasia

Dilansir dari DW, terkuaknya nama Lars Findsen kepada publik di Denmark itu atas permintaan dirinya sendiri. Pasalnya, selama ini proses pengadilan dilakukan secara tertutup, sehingga seluruh informasi yang diberikan pers sangat terbatas. 

Menurut keterangan dari Findsen yang kini menjadi satu-satunya orang yang masih menjalani proses hukum dari investigasi ini mengatakan, "Saya ingin tuntutan ini cepat diteruskan dan saya divonis tidak bersalah. Ini adalah hal yang sangat gila."

Findsen diketahui sudah menjabat sebagai kepala FE atau DDIS (Danish Defence Intelligence Service) sejak 2015. Sebelumnya, ia sudah menjabat sebagai kepala Intelijen Kepolisian dan kepala departemen di Kementerian Pertahanan Denmark, dikutip CNN

Sementara, kebocoran informasi intelijen ini dapat membuat Findsen dan dua orang lainnya mendapat hukuman 12 tahun penjara. Sedangkan, salah satu dari keempat orang yang ditangkap sudah dibebaskan delapan hari usai penangkapannya. 

3. Terdapat dugaan FE memberikan data kepada NSA asal AS

Skandal kebocoran informasi di Denmark ini terungkap di tahun 2020, di saat FE (Badan Intelijen Denmark) memberikan data informasi mentah kepada NSA (National Security Agency) asal Amerika Serikat.

Atas hal itu, NSA kemungkinan memiliki akses kepada data pribadi dan komunikasi milik penduduk Denmark. Skandal ini lantas menimbulkan kontroversi lantaran penduduk Denmark dapat dimata-matai secara ilegal oleh entitas luar negeri. 

Denmark diketahui memiliki dua agensi intelijen, yakni Police Intelligence Service (PET) dan FE atau DDIS (Danish Defence Intelligence Service) yang berfokus kepada intelijen dalam dan luar negeri, dilaporkan dari DW

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Brahm
EditorBrahm
Follow Us