Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
ilustrasi kecelakaan (pexels.com/Artyom Kulakov)
ilustrasi kecelakaan (pexels.com/Artyom Kulakov)

Jakarta, IDN Times - Sedikitnya sembilan orang tewas dan 33 lainnya terluka setelah sebuah bus yang membawa peziarah Hindu diserang oleh kelompok militan di provinsi Jammu, Kashmir yang dikuasai India.

Serangan terjadi pada Minggu (9/6/2024) ketika bus tersebut sedang dalam perjalanan menuju kuil gua Shiv Khori. Saat melewati distrik Reasi, para teroris melepaskan tembakan hingga membuat bus jatuh ke jurang.

"Laporan awal menunjukkan bahwa teroris menembaki bus penumpang. Akibat penembakan tersebut, sopir bus kehilangan keseimbangan dan bus tersebut jatuh ke jurang,” kata polisi Mohita Sharma, dikutip NDTV.

1. Serangan diduga dilakukan oleh pemberontak Kashmir

Rekaman dari lokasi kejadian menunjukkan beberapa jenazah bergelimpangan di sepanjang lereng bukit dan bus yang rusak. Penduduk setempat terlihat membantu dalam operasi penyelamatan.

Belum ada pihak yang mengaku bertanggung jawab atas serangan itu, namun seorang polisi yang tidak ingin disebutkan identitasnya menuding serangan tersebut dilakukan oleh militan Muslim yang berperang melawan pemerintahan India di Kashmir. Ia mengatakan bahwa beberapa korban mengalami luka tembak, dilansir Associated Press.

2. Pejabat pemerintah kecam serangan tersebut

Serangan terhadap bus peziarah itu menuai kecaman dari sejumlah pejabat pemerintahan. Menteri Dalam Negeri Persatuan Amit Shah menegaskan bahwa para pelaku akan ditindak.

“Bahkan ketika Perdana Menteri Narendra Modi dan Pemerintahan NDA-nya dilantik dan para pemimpin beberapa negara berada di negara tersebut, serangan teroris yang keji terhadap sebuah bus yang membawa peziarah Hindu telah mengakibatkan hilangnya nyawa," kata Presiden Kongres Mallikarjun Kharge dalam postingannya di media sosial.

Sementara itu, pemimpin Kongres Rahul Gandhi mengatakan bahwa insiden tersebut mencerminkan gambaran sebenarnya dari situasi keamanan yang mengkhawatirkan di Jammu dan Kashmir.

Dilansir The Indian Express, serangan teror di Reasi merupakan serangan kedua yang menargetkan peziarah Hindu di distrik tersebut. Pada Mei 2022, empat peziarah tewas dan 24 lainnya luka-luka ketika sebuah bus dari Katra menuju Jammu terbakar akibat bom yang diselundupkan oleh teroris.

Sejak 2021, sebanyak 38 tentara dan 11 warga sipil tewas dalam serangan militan di distrik Rajouri dan Poonch.

3. Kelompok pemberontak ingin Kashmir memisahkan diri dari India

Sejak 1989, kelompok pemberontak telah berjuang untuk meraih kemerdekaan Kashmir dari India atau menggabungkannya dengan negara tetangga Pakistan. Kebanyakan warga Muslim Kashmir mendukung tujuan pemberontak untuk menyatukan wilayah tersebut, baik di bawah pemerintahan Pakistan atau sebagai negara merdeka.

New Delhi menuding Pakistan mensponsori militansi Kashmir, namun tuduhan itu dibantah oleh pemerintah Islamabad. Puluhan ribu warga sipil, pemberontak dan pasukan pemerintah telah tewas dalam konflik tersebut.

Dua rival bersenjata nuklir, India dan Pakistan, masing-masing menguasai sebagian wilayah Kashmir, namun keduanya sama-sama mengklaim wilayah tersebut secara keseluruhan.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team