1 dari 3 Siswa di Korsel Ternyata Pernah Berniat Bunuh Diri

Beban akademis jadi salah satu alasan utama

Seoul, IDN Times - Sebuah survei yang dirilis oleh Institut Kebijakan Pemuda Nasional di Korea Selatan pada Senin (19/4/2021) mengungkapkan, bahwa hampir satu dari tiga siswa sekolah menengah pertama dan menengah atas di negara itu ternyata memiliki pertimbangan untuk bunuh diri dalam setahun terakhir. Apa penyebabnya?

1. Penyebab ingin bunuh diri

1 dari 3 Siswa di Korsel Ternyata Pernah Berniat Bunuh DiriIlustrasi Bunuh Diri (IDN Times/Mardya Shakti)

Melansir dari Yonhap, ketika ditanya tentang alasan dibalik keinginan untuk bunuh diri, sekitar 39,8 persen menyebutkan bahwa beban akademis seperti nilai dan stress belajar telah mendorong terciptanya pemikiran tersebut. Hal itu kemudian disusul oleh kecemasan akan masa depan dan karir (25,5 persen), konflik keluarga (16 persen), konflik antar sesama murid (4,8 persen), dan kesulitan ekonomi (1,7 persen).

Hasil survei yang didapatkan berdasarkan jajak pendapat terhadap 5.669 pelajar sekolah menengah dari Juli hingga Oktober tahun lalu juga menunjukkan, bahwa rata-rata siswa yang memiliki pemikiran untuk bunuh diri lebih didominasi oleh perempuan (35 persen) bila dibandingkan laki-laki (19,6 persen).

2. Pelajar di Korsel rata-rata merasa tertekan

1 dari 3 Siswa di Korsel Ternyata Pernah Berniat Bunuh DiriPotret tiga perempuan Korea Selatan saat kenakan busana tradisional hanbok. Sumber: Unsplash.com/Kseniya Petukhova

Menurut institut tersebut, rasio siswa yang mempertimbangkan bunuh diri sedikit berbeda tergantung pada tingkat ekonomi-nya.

Ketika tingkat ekonomi dibagi menjadi kelas atas, menengah dan bawah, hasil menunjukkan bahwa siswa dengan ekonomi kelas atas-lah yang ternyata lebih mendominasi keinginan untuk bunuh diri (43,6 persen), bila dibandingkan dengan tingkat menengah (39,3 persen) dan bawah (29,3 persen).

Institut juga mengungkapkan bahwa 27 persen dari total 8.623 siswa di Korea Selatan (termasuk murid sekolah dasar dari kelas 4 sampai 6) yang melakukan survei mengatakan, bahwa mereka merasa sedih dan tertekan tanpa alasan dalam setahun terakhir, dimana 23,6 persen lainnya bahkan memiliki dorongan untuk berhenti sekolah.

Baca Juga: Korea Selatan Terus Alami Penurunan Populasi Sejak Awal 2021

3. Remaja di Korsel miliki waktu tidur lebih sedikit

1 dari 3 Siswa di Korsel Ternyata Pernah Berniat Bunuh DiriPotret orang yang sedang belajar. Sumber: Unsplash.com/Jeswin Thomas

Tujuan dari dilakukannya survei tersebut adalah untuk mengkaji implementasi Konvensi PBB tentang Hak Anak, yang diratifikasi oleh pemerintah Korsel pada tahun 1991.

Sebelumnya pada 2020 silam, Yonhap pernah melaporkan survei serupa oleh Institut tersebut yang membahas tentang kesehatan dan kebiasaan gaya hidup remaja. Dalam survei, terungkap bahwa rata-rata siswa Korea Selatan ternyata tidur hanya tujuh jam 18 menit per malam, yakni satu jam lebih pendek bila dibandingkan dengan rata-rata negara maju lainnya.

Kurangnya tidur itu sendiri disebabkan oleh belajar sebagai alasan utama (62,9 persen), lalu disusul berselancar internet (49,8 persen), institut dan bimbingan privat (43,1 persen), serta chatting (42,7 persen).

Temuan lainnya juga menunjukkan bahwa rata-rata siswa Korea Selatan hanya menghabiskan 2,64 jam untuk kegiatan olahraga per minggu, serta memiliki jadwal sarapan yang rendah dalam seminggu.

"Remaja tidak dijamin hak dasarnya untuk berolahraga, nutrisi dan istirahat, yang merupakan persyaratan dasar untuk kesehatan, karena lingkungan hidup mereka yang berorientasi akademis," kata Institut Kebijakan Pemuda Nasional.

Baca Juga: Korea Selatan Terus Alami Penurunan Populasi Sejak Awal 2021

Calledasia Lakawa Photo Verified Writer Calledasia Lakawa

Broken crayons still color

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Novaya

Berita Terkini Lainnya