3 Juta Warga Vaksinasi, Korsel Kejar Target Herd Immunity

Herd immunity diharapkan tercapai pada November nanti 

Seoul, IDN Times - Hanya dalam kurun waktu dua bulan sejak kampanye vaksinasi dimulai, Korea Selatan dilaporkan telah berhasil menginokulasi lebih dari 3 juta penduduknya, berdasarkan pernyataan yang disampaikan otoritas kesehatan pada Kamis (29/4/2021).

Melansir Yonhap, langkah cepat vaksinasi tersebut terus ditingkatkan oleh pemerintah yang mengharapkan agar akhir Juni nanti mereka dapat menyelesaikan inokulasi pada 12 juta warganya, serta mencapai target "herd immunity" pada bulan November mendatang. Untuk mempercepat kampanye, sebanyak 50 pusat injeksi yang dikelola negara pada minggu ini pun telah dibuka, sehingga menambah total keseluruhan menjadi 257.

1. Pemerintah terus mengupayakan pembelian vaksin

3 Juta Warga Vaksinasi, Korsel Kejar Target Herd ImmunityGambar bertuliskan vaksinasi. Sumber: Unsplash.com/Nick Fewings

Langkah untuk mempercepat vaksinasi yang paling utama adalah dengan memastikan stok vaksin dapat tercukupi. Sebelumnya, Reuters melaporkan bahwa pada Sabtu pekan lalu (24/04), pemerintah Korsel berkata pihaknya telah menandatangani kontrak dengan Pfizer Inc (PFE.N) untuk membeli tambahan 40 juta dosis vaksin COVID-19. Pembelian itu pun membuat jumlah keseluruhan vaksin yang dimiliki negeri ginseng kini menjadi 192 juta dosis, termasuk yang didapatkan dari Moderna Inc (MRNA.O), AstraZeneca PLC (AZN.L), Johnson & Johnson's (JNJ.N) dan Novavax (NVAX.O).

Selain itu, pemerintah Korsel juga dikabarkan tengah dalam tahap untuk memasok vaksin Sputnik V Rusia, yang bersama dengan Novavax saat ini sedang dalam tahap pengajuan untuk persetujuan awal.

"Pemerintah telah memperoleh vaksin COVID-19 yang cukup besar untuk memvaksinasi sekitar 100 juta orang, dua kali lipat dari seluruh populasi Korea Selatan," kata Menteri Kesehatan, Kwon Deok-cheol.

2. Hambatan dalam menyediakan stok vaksin

3 Juta Warga Vaksinasi, Korsel Kejar Target Herd ImmunityIlustrasi suntikan vaksin COVID-19. Sumber: Unsplash.com/Ivan Diaz

Meski telah menyediakan stok vaksin dalam jumlah sangat banyak, tetapi jadwal kedatangan vaksin ke dalam negeri sejauh ini masih baru diputuskan untuk vaksin AstraZeneca dan Pfizer saja. Niat pemerintah untuk mencapai target inokulasi juga beberapa kali sempat menghadapi hambatan karena adanya sejumlah kontroversi tentang keamanan vaksin.

Vaksin AstraZeneca misalnya, sempat harus dihentikan sementara penggunaannya di Korsel beberapa waktu lalu karena adanya kekhawatiran global akan efek samping pembekuan darah. Masalah serupa itu juga sempat menyebabkan Amerika Serikat menghentikan sementara penggunaan produk vaksin Johnson & Johnson's, di mana keputusan itu telah memperumit program vaksinasi di Korsel yang memiliki rencana untuk menggunakan vaksin tersebut pada kuartal ketiga.

Demi mencegah timbulnya masalah-masalah yang berpotensi dapat menyebabkan kekurangan pasokan, pemerintah Korsel pun saat ini disebut tengah mengerahkan upaya untuk mengembangkan vaksin COVID-19 buatan sendiri. Menteri Kesehatan sempat memberi pernyataan bahwa lima perusahaan farmasi lokal sedang mengembangkan vaksin virus corona baru, dengan dua di antaranya diharapkan dapat melakukan uji klinis tahap dua atau tiga pada akhir tahun ini, mengutip dari Yonhap.

Baca Juga: Bahas Aliansi Seoul-Washington, Presiden Korsel Akan Kunjungi AS

3. Perkembangan kasus COVID-19 di Korsel

3 Juta Warga Vaksinasi, Korsel Kejar Target Herd ImmunityIlustrasi corona (IDN Times/Arief Rahmat)

Berdasarkan catatan KDCA (Badan Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Korea) yang dirilis Sabtu (1/05), telah ada sebanyak 16.196 kasus efek samping akibat vaksinasi yang terjadi hingga kini, di mana 98,1 persen diantaranya merupakan gejala ringan seperti nyeri otot dan demam. Laporan itu juga menunjukkan bahwa sebanyak 75 kematian tercatat terjadi setelah vaksinasi, meski pihak berwenang belum dapat mengkonfirmasi apa penyebab pastinya.

Sementara itu, kasus virus harian di Korsel per Sabtu juga masih tetap berada pada sekitar 600-an kasus selama tiga hari berturut-turut. Di tengah kekhawatiran akan munculnya gelombang pandemi lainnya, pemerintah pun memutuskan untuk tetap mempertahankan langkah-langkah jarak sosial selama tiga minggu lagi, dari yang semula akan berakhir di Minggu ini.

Baca Juga: Bahas Aliansi Seoul-Washington, Presiden Korsel Akan Kunjungi AS

Calledasia Lakawa Photo Verified Writer Calledasia Lakawa

Broken crayons still color

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Novaya

Berita Terkini Lainnya