CEK FAKTA: Koalisi 76 Negara Beri Makan Gratis, Ada Unsur Politik

Jakarta, IDN Times - Program makan sekolah menurut World Food Programme (WFP) mampu memberikan harapan bagi jutaan anak di garis depan krisis pangan global. Pemberian makan gratis di sekolah kembali diterapkan setelah pandemik COVID-19.
Dilansir dari WFP, pada awal 2020, sebelum pandemik mengakibatkan penutupan sekolah, sebanyak 388 juta anak di seluruh dunia mendapatkan manfaat dari makanan sekolah harian.
Sekitar 41 persen anak-anak yang terdaftar di sekolah dasar sekarang memiliki akses ke makanan sekolah harian gratis atau bersubsidi, meningkat menjadi 61 persen di negara-negara berpenghasilan tinggi.
1. Bermanfaat bukan cuma untuk anak-anak
WFP menyebutkan, pemulihan pemberian makanan gratis tersebut didukung melalui anggaran nasional yang sebagian besar pemerintah mengadopsi kebijakan yang akan membantu memastikan program berjalan untuk jangka panjang.
Program pemberian makan sekolah bukan cuma bermanfaat bagi anak-anak, tetapi juga menciptakan sekitar 4 juta pekerjaan di 85 negara.
Sebagian besar pekerjaan ini terkait dengan persiapan makan, menguntungkan koki lokal, dan juga perusahaan katering kecil.
2. Ada unsur politik
Namun rupanya, ada unsur politik dalam program makan gratis di sekolah.
Para pemimpin dari 76 negara, mewakili 58 persen populasi dunia dari semua tingkat pendapatan berdiri untuk membentuk koalisi makanan sekolah.
Koalisi ini dipimpin oleh pemerintah serta didukung oleh 83 pemangku kepentingan, termasuk lembaga utama PBB dan mitra pembangunan.
3. Kepentingan politik
Berkat koalisi dan pendekatan berbasis bukti, ada perubahan besar dalam tingkat kemauan politik di sekitar program makan gratis tersebut.
Contohnya di Rwanda, pemerintahan Presiden Paul Kagame meningkatkan anggarannya untuk makanan sekolah dari 8 juta dolar AS pada 2020, meningkat hingga sepuluh kali lipat pada 2022.
Program pemberian makanan gratis ini diadopsi oleh pasangan Calon Presiden dan Wakil Presiden Nomor Urut 2, Prabowo-Gibran.
Juru Bicara Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka, Rahayu Saraswati, mengatakan, program makan siang gratis yang diusung Prabowo-Gibran adalah program yang realistis.
“Tujuh puluh enam negara sudah menerapkan, kita akan jadi negara ke-77 yang menerapkan makan siang gratis. Saat ini ada Amerika, Kanada, Thailand, Malaysia, India, Filipina, mereka sudah terdaftar di World Food Program PBB, dan semuanya 76 negara ini berkomitmen untuk mendukung negara lain yang mau menerapkan makan siang gratis ini,” kata Saras, dikutip dari laman Instagram dekade08, Kamis (7/12/2023).
“Ini realistis karena sudah diterapkan di negara lain. Persoalannya, mau atau tidak. Ini juga bisa menggenjot ketahanan pangan kita,” lanjut dia.