Semakin diberdayakannya gerakan #MeToo dan gerakan untuk menerima dan mencintai beragam bentuk dan ukuran tubuh setiap wanita membuat brand Victoria's Secret mendapatkan respon negatif dari masyarakat. Terutama semakin banyaknya brand yang mempromosikan produk mereka kepada minoritas atau wanita dengan bentuk dan ukuran yang lebih beragam seperti Savage X Fenty milik Rihanna membuat Victoria's Secret semakin tertekan untuk mengikuti perkembangan sosial.
Co-CEO ThirdLove, salah satu merk saingan Victoria's Secret, Heidi Zak, mengungkapkan keterkejutannya atas komentar Razek.
"Kamu memarketkan produkmu kepada pria, dan menjual fantasi pria kepada wanita," ujar Razek.
"Bukankah kita sudah memutuskan untuk maju dari gambaran akan wanita feminin dan peran setiap gender yang sudah ketinggalan jaman? Sudah waktunya untuk berhenti mendiktekan kepada wanita hal-hal apa yang seharusnya membuat mereka kami seksi - biarkan kami sendiri yang memutuskannya."
Razek kemudian meminta maaf secara publik dan mereka menyewa beberapa model paling terkenal di dunia untuk fashion show yang berlangsung pada tanggal 8 November namun tetap tidak menerima transgender maupun mereka yang bertubuh berisi dalam fashion show mereka.