Kemarahan Pemerintah China ini disebabkan adanya upaya peningkatan hubungan diplomatik antara Lithuania dengan Taiwan. PM Lithuania, Ingrida Simonyte mengungkapkan rencana pembukaan kantor representatif di negaranya.
"Sesuai dengan program pemerintahan kami, Lithuania menginginkan hubungan ekonomi, budaya dan ilmu pengetahuan yang lebih intens dengan Taiwan. Saya ingin menekankan bahwa langkah ini tidak berarti membuat konflik atau ketidaksetujuan dengan kebijakan Satu China" ujar Simonyte.
Sementara itu, Polandia mengatakan bila akan membela keputusan Lithuania terkait masalah ini. Bahkan, Komisi Eropa juga sudah memeberikan pembelaan kepada Lithuania terkait pemaksaan yang dilakukan China sejak musim panas lalu.
Di sisi lain, Amerika Serikat lewat Sekretaris Kemenlu Uzra Zeya juga menolak adanya pemaksaan negara lain untuk ikut campur dalam urusan hubungan diplomatik Lithuania dengan Taiwan, dilaporkan dari laman Reuters.