Titik-titik rencana pembangunan silo rudal balistik China di dekat kota Yumen, provinsi Gansu. (Twitter.com/Will Marshall)
Penyelidikan dengan citra satelit yang dilakukan untuk mengetahui pembangunan silo rudal balistik milik China, memiliki luas wilayah yang disebut sangat luas, yakni 700 mil persegi. 119 silo itu tepatnya berada di dekat kota Yumen, yang pembangunannya mencakup pembangunan bunker bawah tanah, yang dapat berfungsi sebagai pusat peluncuran, parit kabel, jalan dan pangkalan militer kecil.
Namun lebih dari itu, China tampaknya juga akan membangun lebih banyak lagi. Melansir laman Newsweek, Lewis mengatakan bahwa menurut analisisnya, China akan membangun sekitar 145 silo rudal baru.
Gerald Brown, seorang analis Washington yang mempelajari pencegahan dan kekuatan nuklir China, menyebut bahwa perkembangan teknologi nuklir China mengejutkan, besar dan cepat. Ia mengatakan "China akan memperluas persenjataan nuklirnya, dan akan ada lebih banyak ekspansi melewati silo-silo ini."
Seorang peneliti senior Institute for National Defense and Security Research di Taipei, Su Tzu-yun, mengatakan China telah menggandakan pengeluaran militernya dari 100 miliar dolar AS atau sekitar Rp1.457 triliun menjadi lebih dari 209 miliar dolar AS atau sekitar Rp3.047 triliun dalam satu dekade sejak Xi Jinping berkuasa.
Selain hulu ledak nuklir China, Beijing memiliki rudal balistik DF-41, DF-26 dan JL-3, serta kapal selam Type 094A dan pembom siluman strategis H-20 yang diproyeksikan semuanya mengarah pada pengejaran triad nuklir. Su mengatakan kemampuan China itu akan mampu "mengubah keseimbangan nuklir dunia."