Juren Education, sebuah lembaga penyedia layanan pendidikan privat di China pekan ini mengumumkan bangkrut. Melansir ABC News, lembaga itu meminta maaf kepada semua orang tua siswa dalam sebuah pernyataan.
Tapi dalam pernyataan maaf itu, tidak disebutkan pengumuman mendadak dari pemerintah China yang telah menghancurkan bisnisnya. Juren Education hanya menyampaikan "kesulitan operasional."
Larangan guru privat itu dimulai bulan Juni lalu. Larangan itu disambut oleh para orang tua karena menganggap les privat telah menciptakan pengeluaran yang banyak demi tuntutan persaingan akademik yang tinggi.
Melansir Al Jazeera, Wu Xiaomei, salah satu orang tua di Shanghai mengatakan "kami senang melihat pemerintah akhirnya mulai memperhatikan adegan les yang gila ini." Dia mengaku aturan larangan itu melegakan dan tetap berharap anak-anaknya tidak ketinggalan pelajaran.
Kementerian Pendidikan China telah membuat rencana meringankan beban anak-anak dan remaja, serta mendesak orang tua untuk tak mengirim anak-anak ke sekolah swasta. Guru juga diberi tahu untuk tidak memberi PR yang membebankan.
Baru-baru ini, pemerintah China juga memasukan "Pemikiran Xi Jinping" ke seluruh buku teks lembaga pendidikan, dari mulai sekolah dasar hingga perguruan tinggi.