Aljazair & Argentina Dinyatakan Bebas dari Malaria Oleh WHO

Mereka telah bergabung dengan 36 negara lain di dunia

Jenewa, IDN Times - Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyatakan kedua negara, Aljazair dan Argentina, resmi terbebas dari malaria. Kedua negara ini telah bergabung dengan 36 negara lainnya yang sebelumnya juga bebas dari penyakit tersebut. Bagaimana awal ceritanya?

1. Dalam 3 tahun terakhir, kedua negara ini tidak mencatat kasus malaria

Aljazair & Argentina Dinyatakan Bebas dari Malaria Oleh WHOtwitter.com/WHO

Dilansir dari Telegraph, Aljazair dan Argentina telah menjadi negara terbaru yang diakui bebas malaria oleh WHO setelah tidak mencatatkan kasus baru selama lebih dari 3 tahun terakhir ini. Kedua negara telah bergabung dengan 36 negara lain di seluruh dunia yang telah menghilangkan penyakit yang ditularkan oleh nyamuk dalam 6 tahun terakhir ini. Seperti yang diketahui, penyakit malaria telah membunuh sekitar 435.000 orang per tahun.

"Aljazair dan Argentina telah menghilangkan malaria berkat komitmen dan kegigihan yang tak tergoyahkan dari orang-orang dan para pemimpin kedua negara. Keberhasilan mereka berfungsi sebagai model bagi negara lain yang terus bekerja keras mengakhiri penyakit ini untuk selamanya," ungkap pernyataan dari Direktur Jenderal WHO, Dr. Tedros Adhanom Ghebreyesus, seperti yang dikutip dari Telegraph.

Menurut WHO, jutaan pound telah diinvestasikan dalam perang melawan malaria, tetapi pertempuran secara global dalam melawan penyakit ini telah terhenti pada tahun 2017 yang menyebabkan jumlah kasus malaria naik 3 juta menjadi 219 juta kasus di seluruh dunia.

2. Kedua negara ini ternyata melakukan cara yang sama dalam memberantas penyakit ini

Aljazair & Argentina Dinyatakan Bebas dari Malaria Oleh WHOtwitter.com/lisago_van

Seperti yang diketahui, malaria adalah masalah besar di Aljazair sejak tahun 1960an, ketika ada sekitar 80.000 kasus dalam setahun. Pada tahun 2000, angka tersebut turun hampir 28.000 kasus. Negara ini sekarang tidak melihat adanya infeksi malaria baru sejak tahun 2013 dan merupakan negara pertama di benua Afrika yang dinyatakan bebas malaria lebih dari 40 tahun, di mana sebelumnya ada negara Mauritius yang berhasil melakukannya pada tahun 1973 lalu.

"Aljazair adalah tempat parasit malaria pertama kali ditemukan pada manusia hampir satu setengah abad yang lalu dan itu merupakan tonggak penting dalam menanggapi penyakit ini. Sekarang Aljazair telah menunjukkan kepada seluruh Afrika bahwa malaria dapat dikalahkan melalui kepemimpinan negara, tindakan berani, investasi yang baik, dan sains," ungkap pernyataan tambahan dari Dr. Tedros Adhanom Ghebreyesus yang dikutip dari Telegraph.

Ternyata, kesuksesan Aljazair dalam memberantas malaria dilakukan dengan cara kombinasi diagnosis dan pengobatan malaria secara gratis serta tenaga kesehatan yang sudah terlatih secara profesional. Cara serupa juga dilakukan oleh Argentina sehingga mampu terbebas dari malaria. Prestasi yang diraih oleh Argentina ini merupakan negara kedua di Amerika Selatan setelah Paraguay yang sudah berhasil sebelumnya tahun 2018 lalu.

"Argentina melaporkan kasus malaria terakhir pada 2010 dan telah menunjukkan komitmen, kapasitas dalam kesehatannya, laboratorium dan sistem pengawasan, dan pembiayaan yang diperlukan untuk mencegah pembentukan kembali malaria di negara ini. Saya yakin bahwa Argentina akan menjadi inspirasi dan sebagai contoh bagi negara-negara Amerika lainnya untuk mencapai penghapusan malaria di tahun-tahun mendatang," ungkap pernyataan dari Direktur WHO Pan American Health Organization, Dr. Carissa F. Etienne, seperti yang dikutip dari Telegraph.

3. Ini adalah prestasi yang luar biasa bagi kedua negara ini

Aljazair & Argentina Dinyatakan Bebas dari Malaria Oleh WHOtwitter.com/hotjist

Menurut CEO RBM Partnership to End Malaria, Dr. Abdourahmane Diallo, baik Aljazair dan Argentina yang telah terbebas dari malaria merupakan prestasi yang luar biasa. "Berita bahwa Aljazair dan Argentina telah dinyatakan bebas malaria adalah prestasi luar biasa bagi kedua negara.

"Selain menyelamatkan nyawa yang berharga dan memperkuat sistem kesehatan, status bebas malaria memberikan manfaat ekonomi eksternal bagi negara-negara ini yang memungkinkan mereka membebaskan sumber daya untuk mengatasi prioritas kesehatan dan pembangunan lainnya dan meningkatkan produktivitas pekerja dan kehadiran di sekolah. Negara-negara lain sekarang memiliki dua negara lagi yang berfungsi sebagai contoh bagaimana eliminasi dapat dicapai," ungkap pernyataan dari Dr. Abdourahmane Diallo seperti yang dikutip dari Telegraph.

Baca Juga: 10 Gejala Penyakit Malaria, Jangan Sampai Kamu Biarkan karena Bahaya!

Christ Bastian Waruwu Photo Verified Writer Christ Bastian Waruwu

Member IDN Times Community ini masih malu-malu menulis tentang dirinya

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Novaya

Berita Terkini Lainnya