Dikritik, Biden: Keluarnya AS dari Afghanistan Sudah Tepat

Senat Republik menilai ini meninggalkan noda bagi AS

Washington, D.C, IDN Times - Menghadapi berbagai kritikan keras setelah kelompok Taliban menguasai Afghanistan, Presiden Amerika Serikat, Joe Biden, dalam pernyataannya pada hari Senin, 16 Agustus 2021, waktu setempat menilai keluarnya pasukan Amerika Serikat dari Afghanistan merupakan langkah tepat. Senat dari Partai Republik justru menilai langkah tersebut sama saja meninggalkan noda bagi reputasi Amerika Serikat. Bagaimana awal ceritanya?

1. Dalam pidatonya, Biden mengatakan misi AS di Afghanistan tidak seharusnya mengenai pembangunan bangsa 

Dikritik, Biden: Keluarnya AS dari Afghanistan Sudah TepatPresiden Amerika Serikat, Joe Biden. (Instagram.com/potus)

Dilansir dari BBC, Presiden Amerika Serikat mengatakan dia berdiri tepat di belakang keluarnya Amerika Serikat dari Afghanistan saat dia menghadapi kritik pedas atas penaklukan kilat kelompok Taliban di negara yang dilanda perang itu. Dia mengatakan bahwa meskipun penarikan dianggap berantakan, tidak pernah ada waktu yang tepat untuk menarik pasukan Amerika Serikat. Biden menghadapi reaksi politik yang intens atas gejolak di Afghanistan menyusul keputusannya pada bulan April 2021 lalu untuk memerintahkan semua pasukannya keluar dari Afghanistan pada tanggal 11 September 2021 ini, tepat memperingati 20 tahun serangan teror yang memicu invasi Amerika Serikat.

Dalam pidatonya, Biden mengatakan misi Amerika Serikat di Afghanistan tidak seharusnya tentang pembangunan bangsa dan mengatakan bahwa ketika dia menjadi Wakil Presiden Amerika Serikat, dia telah menentang pengerahan ribuan tentara lagi tahun 2009 lalu ke negara itu oleh mantan Presiden Amerika Serikat, Barack Obama. Biden juga mencatat bahwa dia mewarisi kesepakatan yang dinegosiasikan dengan Taliban di bawah mantan Presiden Amerika Serikat lainnya, Donald Trump, agar Amerika Serikat menarik diri dari Afghanistan pada bulan Mei 2021 lalu. Dia mengatakan bahwa dia adalah Presiden Amerika Serikat ke-4 yang memimpin perang terpanjang Amerika dan tidak akan menyerahkan tanggung jawab kepada yang ke-5.

2. Pemimpin Minoritas Senat menilai penanganan Biden terhadap situasi di Afghanistan adalah bencana yang tak tanggung-tanggung

Baca Juga: Taliban Berkuasa, Joe Biden Dinilai Gagal dan Panen Kritik

Di hari yang sama, pemimpin minoritas Senat dari Partai Republik, Mitch McConnell, membidik penanganan Biden atas situasi di Afghanistan, dengan mengatakan bahwa situasi yang memburuk adalah bencana yang tak tanggung-tanggung. Ia menjelaskan bahwa ini bertentangan dengan saran semua orang, termasuk militer Presiden saat ini, di mana dia memutuskan untuk mundur dalam waktu yang cepat, sehingga apa yang dilihat saat ini adalah bencana yang tak tanggung-tanggung dengan meninggalkan noda pada reputasi Amerika Serikat. Ia juga menambahkan bahwa setiap teroris di seluruh dunia, di Irak, Yaman, Afrika, bersorak atas kekalahan militer Amerika Serikat oleh organisasi teroris
di Afghanistan.

Pernyataan McConnell datang ketika serangan Taliban yang telah melanda sebagian besar Afghanistan dalam beberapa bulan terakhir turun di Kabul, memaksa evakuasi kedutaan besar Amerika Serikat serta mengirim warga Amerika Serikat dan Afghanistan yang telah membantu upaya perang berebut ke bandara dengan harapan melarikan diri dari Afghanistan. McConnell mengatakan bahwa dia juga menentang meninggalkan Afghanistan tidak hanya ke Biden juga, tetapi juga ke Trump serta Obama.

3. Beberapa hari yang lalu, Biden menyetujui pasukan militer tambahan untuk pergi ke Afghanistan

Dikritik, Biden: Keluarnya AS dari Afghanistan Sudah TepatIlustrasi pasukan militer. (Pixabay.com/Military_Material)

Pada hari Sabtu, 14 Agustus 2021, lalu Biden mengatakan bahwa dia telah menyetujui pasukan militer tambahan untuk pergi ke Afghanistan untuk membantu dengan aman menarik kedutaan Amerika Serikat serta memindahkan personel dari Afghanistan. Dalam sebuah pernyataan yang panjang, Biden membela keputusannya untuk menarik pasukan Amerika Serikat dari Afghanistan, dengan alasan bahwa pasukan Afghanistan harus melawan pejuang Taliban yang menyapu negara itu. Seorang pejabat Departemen Pertahanan Amerika Serikat, yang berbicara dengan syarat anonim, mengatakan dari 5.000 pasukan yang diumumkan oleh Biden, 4.000 di antaranya sudah diumumkan sebelumnya serta 1.000 lainnya baru disetujui.

Biden juga saat itu mengatakan pemerintahannya telah memberi tahu para pejabat Taliban di Qatar bahwa setiap tindakan yang membahayakan personel Amerika Serikat akan ditanggapi dengan tanggapan militer Amerika Serikat yang cepat dan kuat. Namun dia juga mengatakan kehadiran militer Amerika Serikat yang tidak terbatas bukanlah suatu pilihan. Pasukan tersebut juga akan mendukung evakuasi beberapa warga Afghanistan melalui program visa khusus.

Baca Juga: Taliban Berkuasa, Joe Biden Dinilai Gagal dan Panen Kritik

Christ Bastian Waruwu Photo Verified Writer Christ Bastian Waruwu

Member IDN Times Community ini masih malu-malu menulis tentang dirinya

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Novaya

Berita Terkini Lainnya