Ditegur Partai Sendiri, Ilhan Omar Samakan Israel dengan Taliban

Ini bukanlah pertama kali Ilhan Omar kritik terhadap Israel 

Washington, D.C, IDN Times - Anggota Kongres Amerika Serikat, Ilhan Omar, menyamakan Amerika Serikat dan Israel dengan Hamas dan Taliban setelah mendapatkan kritikan dari rekan-rekan dari partainya sendiri, Partai Demokrat. Pernyataan yang dilontarkan pada hari Kamis, 10 Juni 2021, waktu setempat ini bukanlah yang pertama kalinya bagi Omar mengkritik Israel. Bagaimana awal ceritanya?

1. Omar menyebut mereka terlibat dalam kiasan Islamofobia

Dilansir dari BBC, pernyataan yang diucapkan oleh Omar membalas kelompok yang menyebut mereka memalukan dan menuduh mereka terlibat dalam kiasan Islamofobia. Ia menilai sangat memalukan bagi rekan-rekan yang meneleponnya ketika mereka membutuhkan dukungannya untuk saat ini mengeluarkan pernyataan yang meminta klarifikasi dan bukan hanya menelepon. Omar menambahkan kiasan Islamofobia dalam pernyataan ini telah menyinggung serta pelecehan dan pembungkaman secara terus-menerus begitu tak tertahankan.

Rekan anggotanya dari apa yang disebut "Squad" anggota parlemen perempuan Demokrat sayap kiri, Alexandria Ocasio-Cortezm bergegas membelanya. Ia merasa cukup muak dan lelah dengan fitnah yang dilakukan secara terus-menerus, kesalahan karakterisasi yang disengaja, dan penargetan publik terhadap Ilhan Omar yang berasal dari kaukusnya. Kemudian di hari yang sama, Omar mengeluarkan pernyataan yang mengatakan bahwa dia
bermaksud untuk menanyai Menteri Luar Negeri Amerika Serikat, Antony Blinken, mengenai peristiwa tertentu yang diajukan ke Pengadilan Kriminal Internasional (ICC).

Omar mengatakan untuk lebih jelasnya, percakapan mengenai pertanggungjawaban atas peristiwa spesifik kasus-kasus ICC tersebut, bukan perbandingan moral antara Hamas dan Taliban dengan Amerika Serikat dan Israel. Ia merasa sama sekali tidak menyamakan organisasi teroris dengan negara-negara demokratis dalam sistem peradilan yang mapan.

2. Pada tahun 2019 lalu, Omar menyiratkan berupa uang di balik dukungan untuk Israel

Ditegur Partai Sendiri, Ilhan Omar Samakan Israel dengan TalibanAnggota Kongres Amerika Serikat, Ilhan Omar, menyamakan Amerika Serikat dan Israel dengan Hamas dan Taliban. (Instagram.com/ilhanmn)

Sekitar bulan Februari 2019 lalu, Omar mengkritik di balik dukungan kepada Israel karena adanya uang kertas 100 dolar Amerika Serikat atau setara dengan Rp1,42 juta dan para kritikus saat itu menilai pernyataan dari Omar dianggap stereotip negatif serta berbahaya mengenai Yahudi Amerika. Tak hanya itu saja, Omar menyebut Komite Urusan Publik Israel-Amerika atau AIPAC, dengan mengatakan pihaknya mendanai dukungan Partai Republik untuk Israel. Akibatnya, Omar justru dituduh secara luas melakukan pidato anti-Semit.

Pada akhirnya, Omar meminta maaf dan mengatakan bahwa dia sedang belajar mengenai sejarah menyakitkan dari kiasan anti-Semit tetapi mempertahankan kritiknya terhadap lobi AIPAC. Sebagian besar pendukung Omar menilai dia membuka perdebatan penting mengenai Israel dan perlakuannya terhadap Palestina. Beberapa orang juga percaya identitas Omar sebagai wanita Muslim di Kongres membuatnya menjadi sasaran kritik yang tidak adil.

Baca Juga: Unila Gelar Webinar Dukung Palestina, Ini Kata Duta Besar Palestina

3. Isu-isu mengenai Israel dan Palestina memunculkan peningkatan serangan anti-semit di Amerika Serikat

Ditegur Partai Sendiri, Ilhan Omar Samakan Israel dengan TalibanKonflik antara Israel dengan Palestina. (Twitter.com/lovelyyghxst)

Isu-isu yang melibatkan Israel dan sentimen anti-Yahudi terutama muncul setelah konflik selama beberapa minggu antara pemerintah Israel dan Hamas yang memunculkan peningkatan serangan anti-semit di Amerika Serikat. Selama konflik baru-baru ini antara Israel dan Hamas, kelompok militan Palestina yang menjalankan Jalur Gaza, sebagian besar Partai Demokrat mendorong Amerika Serikat untuk mengambil sikap yang lebih tegas terhadap pemerintah Israel. Tekanan itu membuahkan hasil, karena bahkan tokoh lama Israel seperti pemimpin mayoritas Senat, Charles E. Schumer, dari Partai Demokrat, secara terbuka mendesak adanya gencatan senjata.

Menurut pengamat politik setempat, Presiden Amerika Serikat, Joe Biden, juga menunjukkan kepekaan terhadap dinamika perubahan di partainya. Pemicu perubahan sikap terhadap Israel ini adalah frustrasi Demokrat selama bertahun-tahun dengan kebijakan konservatif garis keras dengan pemerintahan Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, ditambah dengan pergeseran generasi dan ideologis di Kongres serta partai secara lebih luas. Namun, beberapa anggota Demokrat berpendapat bahwa retorika yang digunakan oleh anggota Kongres yang lebih liberal seperti Omar terlalu berlebihan.

Juru bicara Omar, Jeremy Slevin, mengatakan bahwa anggota Kongres itu menghubungi Demokrat untuk membahas masalah ini sebelum mereka merilis pernyataan mereka mengenai pernyataan Omar, akan tetapi panggilannya tidak mendapatkan respon.

Baca Juga: 1.000 Warga AS Padati Washington, Gelar Demo Bela Palestina

Christ Bastian Waruwu Photo Verified Writer Christ Bastian Waruwu

Member IDN Times Community ini masih malu-malu menulis tentang dirinya

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Novaya

Berita Terkini Lainnya