Dua Perusahaan Tiongkok Beri Cuti Panjang Untuk Karyawan Wanita Lajang

Kebijakan ini berlaku bagi karyawan berusia 30 tahun lebih

Hangzhou, IDN Times - Dua perusahaan Tiongkok yang bergerak di bidang pariwisata memberikan cuti tambahan bagi para karyawan wanita yang berusia 30 tahun lebih. Cuti tambahan tersebut akan diberlakukan saat libur perayaan Tahun Baru Imlek. Bagaimana awal ceritanya?

1. Mereka diberikan cuti tambahan selama 1 minggu

Dua Perusahaan Tiongkok Beri Cuti Panjang Untuk Karyawan Wanita Lajangtwitter.com/singaporeinform

Dilansir dari Telegraph, dua perusahaan Tiongkok, Hangzhou Songcheng Performance dan Hangzhou Songcheng Tourism Management memberikan cuti ekstra untuk karyawan wanita yang berusia 30 tahun lebih selama liburan Tahun Baru Imlek. Keputusan ini sendiri diumumkan pada hari Senin, 21 Januari 2019, waktu setempat. Alasan diberikannya cuti tambahan tersebut agar mereka dapat menemukan pasangan hidupnya selama liburan sehingga cuti yang diterimanya ini tidak berakhir sia-sia.

Tak hanya itu saja, mereka juga berhak memiliki opsi memperpanjang cuti kencan mereka. Menurut orang-orang di Tiongkok, wanita-wanita yang belum menikah di atas usia 30 tahun disebut dengan shengnu atau istilah diterjemahkan menjadi "wanita tersisa", di mana ada kepercayaan konservatif yang telah lama dipegang bahwa wanita yang masih belum menikah atau tetap tidak menikah di luar usia pertengahan 20an, maka itu merupakan hal yang kurang disukai oleh pria. Keputusan kebijakan ini sendiri disambut positif oleh para karyawan.

2. Dalam beberapa tahun terakhir, tingkat pernikahan di Tiongkok menunjukkan penurunan

Dua Perusahaan Tiongkok Beri Cuti Panjang Untuk Karyawan Wanita Lajangtelegraph.co.uk

Menurut Kementerian Urusan Sipil Tiongkok, jumlah pernikahan di Tiongkok telah menunjukkan penurunan sejak tahun 2013, di mana data tersebut meninggalkan sekitar 200 juta orang dewasa berstatus lajang di negara dengan ekonomi terbesar kedua di dunia itu. Beragam alasan menjadi penyebab mengapa tingkat pernikahan semakin menurun, diantaranya semakin banyak wanita Tiongkok yang lebih memilih fokus untuk karir dan memilih menjawab "nanti" saat ditanyakan kapan menikah serta memilih tetap melajang sama sekali seumur hidupnya.

Dengan demikian, ini menambah ketegangan pada demografi Tiongkok, di mana populasi tumbuh pada tingkat yang lebih lambat pada tahun 2018 lalu, terlepas dari penghapusan kebijakan satu keluarga satu anak serta meningkatkan kekhawatiran bahwa masyarakat yang menua dan menyusutnya tenaga kerja akan merusak prospek pertumbuhan ekonomi di masa depan. Pada tahun 2018, ada sekitar 15,23 juta angka kelahiran di Tiongkok, yang menunjukkan turun sekitar 2 juta dari tahun 2017. 

Dalam sebuah survei yang baru dilakukan belum lama ini, hampir 80 persen responden wanita, yang merupakan kelahiran 1995 dan seterusnya, memilih untuk menggambarkan diri mereka sebagai orang yang mandiri secara ekonomi, mampu, dan keren, sedangkan  sisanya justru masih menganut opsi tradisional sebagai istri dan ibu yang penuh kasih. Survei itu sendiri dilakukan oleh situs media sosial pencari kerja, LinkedIn, dan perusahaan kosmetik, L'Oreal, pada bulan Maret 2018.

3. Saat yang bersamaan, survei lain mencatat semakin rajin bergaul seorang wanita maka dapat memberi pengaruh besar perdagangan Tiongkok

Dua Perusahaan Tiongkok Beri Cuti Panjang Untuk Karyawan Wanita Lajangpixabay.com/rawpixel

Di saat yang bersamaan, sebuah laporan mencatat bahwa perempuan dikenal rajin bergaul sehingga semakin banyak perempuan di Tiongkok, maka berarti semakin banyak kekuatan permintaan yang dimiliki Tiongkok atas perusahaan yang ingin menjual produk mereka. 

"Mereka ingin bepergian ke luar negeri, membeli produk-produk kesehatan, berinvestasi dalam emas dan membeli perumahan. Tiongkok kini berada di tengah booming dalam pariwisata outbound dan orang-orang seperti dama (wanita paruh baya) dan meningkatnya jumlah pensiunan yang telah berkontribusi banyak pada pertumbuhan pariwisata," ungkap pernyataan dari salah satu media pemerintah Tiongkok yang dikutip dari Theweek.co.uk.

Namun, itu semua bergantung pada mereka apakah mereka ingin mengakhiri masa lajangnya atau justru memilih untuk hidup sendiri seterusnya demi fokus terhadap karir yang dimilikinya.

Baca Juga: Gak Nyangka, Begini Lokasi Awal 5 Perusahaan Besar Dunia!

Christ Bastian Waruwu Photo Verified Writer Christ Bastian Waruwu

Member IDN Times Community ini masih malu-malu menulis tentang dirinya

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Novaya

Berita Terkini Lainnya