Harta 26 Orang Terkaya Dunia Setara dengan Kekayaan 3,8 Miliar Orang

2. Beberapa temuan laporan yang didapatkan selama ini

twitter.com/ndtv

Beberapa temuan laporan lainnya yang ditemukan selama ini diantaranya:

• Dalam 10 tahun sejak krisis keuangan, jumlah miliarder naik hampir 2 kali lipat.
• Antara tahun 2017 dan 2018, seorang miliarder baru diciptakan setiap 2 hari.
• Orang terkaya di dunia saat ini, Jeff Bezos, yang merupakan pemilik Amazon, melihat kekayaannya meningkat menjadi 112 miliar dolar Amerika Serikat atau setara dengan Rp1.595 triliun. Hanya sekitar 1 persen dari kekayaan Jeff Bezos setara dengan jumlah anggaran kesehatan di Ethiopia, sebuah negara yang berpenduduk 105 juta orang.
• 10 persen orang termiskin di Inggris membayar pajak tarif efektif yang lebih tinggi dibandingkan 10 persen orang terkaya (49 persen dibandingkan dengan 34 persen), begitu juga dengan pajak atas konsumsi seperti PPN juga diperhitungkan.

"Penurunan besar jumlah orang yang hidup dalam kemiskinan ekstrem adalah salah satu pencapaian terbesar dalam seperempat abad terakhir, tetapi meningkatnya ketidaksetaraan membahayakan kemajuan lebih lanjut. Cara ekonomi kita diorganisasikan berarti kekayaan semakin dan tidak adil terkonsentrasi di antara segelintir orang istimewa sementara jutaan orang nyaris tidak hidup.

"Perempuan sekarat karena kurangnya perawatan bersalin yang layak dan anak-anak tidak mendapatkan pendidikan yang bisa menjadi jalan keluar dari kemiskinan. Tidak seorang pun harus dikutuk ke kuburan sebelumnya atau kehidupan buta huruf hanya karena mereka dilahirkan miskin. Tidak harus seperti ini, ada cukup kekayaan di dunia untuk memberi setiap orang kesempatan yang adil dalam hidup.

"Pemerintah harus bertindak untuk memastikan bahwa pajak yang diperoleh dari kekayaan dan bisnis yang membayar bagiannya yang adil digunakan untuk mendanai layanan publik yang berkualitas dan baik yang dapat menyelamatkan dan mengubah kehidupan masyarakat," ungkap pernyataan dari Direktur Kampanye dan Kebijakan Oxfam, Matthew Spencer, seperti yang dikutip dari The Guardian.

3. Pihak Oxfam mengatakan pemerintah perlu berbuat banyak dalam masalah seperti ini

twitter.com/vision_kashmir

Pihak Oxfam mengatakan pemerintah perlu berbuat lebih banyak untuk mendanai layanan publik universal yang berkualitas tinggi dengan mengatasi penghindaran pajak dan memastikan perpajakan yang lebih adil, termasuk pada perusahaan dan kekayaan individu terkaya, yang katanya sering digantikan. Pajak kekayaan global sebelumnya telah diminta oleh seorang ekonom asal Perancis, Thomas Piketty, yang mengatakan tindakan diperlukan untuk menahan tren ketidaksetaraan.

Oxfam mengatakan bahwa selain mengatasi ketidaksetaraan di dalam negeri, negara-negara maju saat ini gagal memenuhi komitmen bantuan luar negeri mereka dapat meningkatkan miliaran yang dibutuhkan untuk mengatasi kemiskinan ekstrem di negara-negara termiskin dengan meningkatkan pajak atas kekayaan ekstrem. Pertumbuhan cepat perekonomian Tiongkok selama 4 dekade terakhir telah bertanggung jawab atas banyak penurunan kemiskinan ekstrem, tetapi Oxfam mengatakan data Bank Dunia menunjukkan tingkat pengurangan kemiskinan telah berkurang setengahnya sejak tahun 2013.

Di Afrika sub-Sahara, tingkat kemiskinan sangat meningkat. Oxfam mengatakan metodologinya untuk menilai kesenjangan antara kaya dan miskin didasarkan pada data distribusi kekayaan global yang disediakan oleh buku data kekayaan global, Credit Suisse, yang mencakup periode dari bulan Juni 2017 hingga Juni 2018. Kekayaan miliarder dihitung menggunakan miliarder Forbes tahunan daftar diterbitkan pada Maret 2018.

Baca Juga: 10 Orang Terkaya di Indonesia Versi Forbes yang Dapat Menginspirasimu